Selasa, 24 Maret 2015

Pantai Boom Banyuwangi

Wisata alam yang berada di tengah kota Banyuwangi, salah satu nya pantai Boom. Pantai Boom lokasi nya berada di Pelabuhan Boom dan bersebelahan dengan Perumahan Dinas milik Pelindo. Untuk menuju pantai Boom bisa ditempuh dengan angkot kuning, bahkan banyak juga angkot yang mangkal dan ngetem di pintu masuk wisata ini. Wisata pantai boom dibuka gratis untuk umum, sebagai retribusi untuk daerah pengunjung yang membawa kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat dikenakan biaya parkir yang relatif murah. Tempat wisata ini sangat nyaman dan mendukung untuk pejalan kaki karena ada area jogging track dan pe-sepeda ontel.


*Pantai Boom*
Lahan parkir yang disediakan oleh pihak pengelola pun sangat luas sehingga bisa menampung puluhan bus, mobil bahkan ratusan sepeda motor. Tak jarang pantai ini juga digunakan sebagai tempat acara beberapa B-Fest seperti Paju Sewu Gandrung, Banyuwangi Jazz Festival, dll.

*Pelabuhan Boom*
*Pantai Boom*
*salah satu lahan parkir*
Pantai Boom, tempat ini merupakan pantai tebaik untuk menikmati sunrise. Seperti julukan Banyuwangi, "Sunrise Of Java".

*Sunrise*Pantai Boom*
Saat pagi hari, jika langit cerah kita bisa menikmati pemandangan Gunung Argopuro.
*Gunung Argopuro*
Di salah satu sudut pantai boom, akan kita temui Tempat Pelelangan Ikan sehingga tak jarang perahu nelayan akan kita jumpai.

*kapal nelayan*
Tempat wisata ini jika hari libur akan penuh dengan pengunjung yang membawa keluarga maupun rombongan dari instansi tertentu. Jika sedang sunbathing dan nggak ingin kulit kebakar karena kepanasan, dari pihak pengelola menyewakan payung seharga Rp. 20.000 di bibir pantai.

*payung*
Penataan ruang tempat wisata bisa dibilang ciamik, banyak pohon - pohon ditanam di dekat jogging track sehingga para pengunjung bisa mini piknik di bawah pohon bersama keluarga. Sebagai pengunjung yang bijak, buanglah sampat pada tempat nya yaa. Tak hanya itu, di pohon - pohon juga dihiasi lampu lampion sehingga akan terasa romantis saat malam tiba.

*pohon*piknik*lampion*

Menikmati pantai dengan sebuah degan ijo, wushhh...maknyus.. kalian bisa berkuliner dan menyantap hidangan khas Banyuwangi di pantai ini. Ada stand khusus untuk penjual makanan yang dijamin bisa mengenyangkan perut pengunjung dan harga nya masih relatif murah.

*stan penjual*
*Spot nya kece untuk post-wed*
Tempat wisata ini juga menyediakan mushola untuk para pengunjung beribadah.
*mushola*
Di area pintu masuk pantai ini kita disambut dengan mini hutan bakau di kanan - kiri jembatan.

*jembatan masuk pantai boom*

*mini hutan bakau*
Jika berkunjung ke Banyuwangi, sempatkan lah singgah di pantai ini. #HappyTraveling #VisitBanyuwangi

Literasi untuk Pondoknongko

Sepeda yang kami tumpangi sampai di sebuah gang di desa Pondoknongko, Kec. Kabat, Kab. Banyuwangi. Kami terus melaju hingga sampai di pintu masuk sebuah pesantren. Di atas pintu masuk terpasang sebuah banner penyambutan untuk kami. Ah..hal sederhana ini sungguh membuat kami melting. Tak hanya itu, saat memasuki pelataran pesantren, kami disambut dengan tawa adek - adek yang sudah menunggu kedatangan kami.

*Banner Selamat Datang*
Agenda kami hari ini, literasi untuk Pondoknongko. Acara tersebut berisi kids corner dan launching rumah baca yang berada di desa ini. Acara pertama kami, pembukaan Rumah Baca ABATA (Aku Baca Aku Tahu). Rumah Baca ini berada di Pondok Pesantren Salafiyah. Saya sungguh terharu dengan kegigihan Kang Absor untuk merangkul penduduk desa nya menuju perubahan yang lebih baik lagi. Sesuai dengan misi kami, ikut serta memperkecil angka putus sekolah dan menumbuhkan minat baca untuk anak negeri, kami selalu menerbarkan agen literasi untuk merangkul warga sekitar mendirikan Rumah Baca di masing - masing daerahnya.

*Rumah Baca ABATA*
Selanjutnya, Perjalanan kami lanjutkan ke pantai cemara untuk kids corner. Jarak dari Rumah Baca ABATA menuju pantai cemara sekitar 2,5 km. Adek - adek untuk menuju pantai, mereka bersepeda bersama melalui pematang sawah.

*pematang sawah*
*bersepeda*
*menuju pantai cemara*

Kalian sungguh menginspirasi kami, kesederhanaan dan kegigihan kalian membuat kami berkali - kali terharu. Kejadian ini, sekilas membuat angan saya ke novel laskar pelangi. Kalian anak - anak Indonesia yang kelak yang menjadi pemuda hebat untuk negeri ini. Dengan ke-khas-an anak-anak, sepanjang perjalanan, kalian saling melontarkan candaan yang membuat perjalanan ini semakin menyenangkan.

Di pantai cemara, kami membuat kisah. Kami bermain dan belajar dengan alam. Jumlah anak yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 111 anak. Akhirnya setelah kami membuat kelompok besar, kami membagi nya menjadi beberapa kelompok. Kakak relawan sebagai mentor masing - masing kelompok memimpin bermain dan menumbuhkan motivasi mimpi anak - anak. Selain itu, kami juga belajar dari alam. Di akhir kegiatan di pantai cemara, kami gotong royong mengambil sampah yang berada di pantai.

*kids corner*

*kids corner*

*perjalanan menuju cemara*
Hari sudah siang, wajah mereka sudah menunjukkan kelelahan, namun mereka tetap antusias dan semangat dengan kegiatan ini. Bahkan sebelum kami berpisah, ada seorang anak nyeletuk, "Kak, kami bahagia dengan kegian ini, nanti kesini lagi yaa. Kita belajar dan bermain lagi"

Duhh.... melting....

Adek - adek melajukan sepeda nya menuju rumah masing - masing. Perjalanan kami lanjutkan menuju salah satu mushola di pesisir pantai cemara, yap.. agenda selanjutnya pembukaan Rumah Baca Cemara. Warga disekitar sangat antusias dengan kedatangan kami, bahkan sepeda kami yang terkena terik matahari ditutupi terpal oleh warga agar tidak kepanasan. *Melting

*Rumah Baca Cemara*
Kemudian, perjalanan kami lanjutkan kembali menuju salah satu pesantren di desa ini, kedatangan kami pun juga sudah di tunggu oleh pengurus Rumah Baca Akar Hidup dan adek - adek yang biasa ngaji di tempat ini. Pengurus rumah baca ini semua nya masih berusia antara 11-15 tahun.. Kerenn... Di usia mereka yang masih belia, namun mereka peduli dengan lingkungan sekitarnya.

*Rumah Baca Akar Hidup*
Sudah selesai kah pembukaan rumah baca nya? Belumm...

Masih ada Rumah Baca Wisata Anak yang akan kami buka pada hari itu juga. Rumah kecil ini disulap oleh pemiliknya untuk menjadi Rumah Baca.

*Rumah Baca Wisata Anak*




Kali ini kami berkesempatan berkunjung dan melihat lebih dekat kehidupan masyarakat sekitar Pondoknongko. Kami singgah di sebuah rumah milik salah satu pengurus rumah baca, di depan rumah terdapat tungku tradisional yang sudah tak akan kita temui di kota besar. Kesederhanaan penduduk desa ini, menyadarkan saya lagi untuk terus bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan.

*tungku tradisional*
*pengrajin besek*
*Rumah Baca Padepokan*
Dan inilah orang di balik layar hingga terlaksana kegiatan ini. Kang absor, kakak ketje dari pondoknongko yang mampu merangkul kepedulian warga desa nya hingga bisa membuka rumah baca di masing - masing dusun. Saya bangga padamu, kak.

*kang absor*
Matahari sudah mulai menenggelamkan diri, keseluruhan acara hari ini sudah selesai. Namun saya dan beberapa kakak - kakak melanjutkan perjalanan ke Rumahbaca Komplet. Dannn..saya baru tahu kalau Rumahbaca Komplet lokasinya berderkatan dengan Air Terjun Antogan yang berada di Dsn. Krajan, Ds. Bunder, Kec. Kabat, Kab. Banyuwangi. Akhirnya kami memutuskan singgah ke Air Terjun Antogan.

*kemana pun perginya, buku menemani*
*air terjunnya ketje*
Inilah langkah kepedulian sederhana kami untuk perubahan. Kami adalah Rumah Literasi Banyuwangi.

Salam Literasi. Pantang Tanya Sebelum Baca!!

Kamis, 19 Maret 2015

Pochemuchka ( Cinta )

Hai Cinta Sayang..

Seperti aku harus berterima kasih ke papa mu karena membawa mu ke kantor. Di tengah kesibukan dan penat nya kerjaan, kamu datang dengan kecerewetan mu ala anak kecil seusia mu. Letak meja kerja ku yang berdampingan dengan meja kerja papamu, membuatmu suka bermain di meja ku. Dan..meja kerja ku langsung berubah menjadi tempat bermain. Untunglah pak bos sudah maklum kalau kamu datang ke kantor dan mengacak - ngacakk meja kerja ku.

*Cinta*
Di sela - sela mengerjakan tugas kantor, kamu ku tawari untuk menggambar pola kupu - kupu. Seperti biasa kamu sangat antusias dengan permainan baru. Seperti biasa juga kamu menghujani ku dengan banyak pertanyaan tentang permainan tersebut. Aku hafal kamu tipe anak yang mudah bosan, baru setengah menempel bagian kupu - kupu, kamu sudah protes kepada ku. Akhirnya aku mengajak mu membuat topeng dan topi bajak laut dari koran bekas. Lagi - lagi kamu begitu antusias dan menyerocosi ku dengan banyak pertanyaan, rasa ingin tahu mu yang begitu tinggi, kadang aku pun kewalahan menjawab pertanyaan - pertanyaanmu. Tapi itu lah kamu, gadis kecil yang penuh antusias dan rasa ingin tahu yang tinggi dengan hal - hal baru yang kamu jumpai. Kamu gadis Pochemuchka nya tante, gadis kecil dengan banyak pertanyaan tentang hal baru yang kamu temui.

*Cinta n Me*
Karena senang nya kamu dengan permainan - permainan yang ku buatkan untukmu, akhirnya kamu nyeletuk, "enak ya main sama tante, banyak permainannya" (tiba - tiba hening) (untung kamu singgah ke kantor jam istirahat :v )

Sampai ketemu lagi cinta sayang,
Tante mu


Tulisan ini diikutsertakan dalam #TantanganMenulis tema ke-6

Selasa, 17 Maret 2015

2 tahun


Hai.

Terima kasih sudah bersusah payah dan berjuang selama beberapa tahun ini, tak ada perjuangan yang sia - sia bukan. Bahkan aku pun harus mengakui bahwa kamu memang seorang pemimpi ulung, hampir semua mimpi yang kamu tuliskan di dream note mu, satu per satu mulai tercapai. Seperti ilmu padi, "semakin berisi semakin menunduk", tak ada yang perlu di sombongkan pencapaianmu itu, tetaplah menjadi pribadi yang rendah hati.

Tahun 2015 sudah berjalan selama 3 bulan ini, dan tahun ini bisa jadi akan menjadi tahun yang paling membahagiakan dalam hidup mu. Akan ada pangeran yang akan menjadi kan mu putri satu - satu nya di hati nya. Bukan pangeran berkuda putih, namun pangeran pemberani yang datang ke bapak mu untuk meminang mu. Dan perjalanan mu nantinya bukan hanya perjalanan seorang diri yang biasa kamu lakukan, kamu akan mendampingi setiap perjalanan pangeranmu. Dan perjuangan kalian untuk melanjutkan mimpi bersama akan dimulai.

Perpindahanmu dari kota mu untuk menemani perjalanan pangeranmu itu berarti kamu harus meninggalkan pekerjaan, komunitas dan teman - teman mu di kota mu. Aku tau ini bukan hal yang mudah ketika harus meninggalkan sesuatu yang sudah kamu rintis. Bukan kah untuk mewujudkan pangeranmu juga membutuhkan perjuangan. Allah sudah menjanjikan surga untuk istri yang sholeha lho. Aku yakin kamu sudah mantap dan ikhlas dengan keputusan ini, sehingga kamu pun sudah mempersiapkan rencana kepindahanmu ini. Semoga di kota baru mu pun, kamu tetap menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang lain.

Kini mimpi mu bukan hanya pencapaian untuk dirimu saja, namun juga untuk pangeranmu kelak dan buah hati mu. Kamu dan pengeranmu mulai mencari rumah untuk kalian pulang. Bukan hanya raga yang pulang namun tempat hati kalian pulang juga. Bukan perkara mudah untuk menentukan rumah yang akan menjadi tempat kalian menua, tak perlu yang mewah, cukup rumah sederhana yang nyaman dan aman untuk kalian tinggali. Rumah dimana cinta kalian akan tumbuh bersama dengan tumbuh nya buah hati kalian, rumah yang akan menjadi madrasah pertama untuk buah hati kalian dan rumah yang semakin menambah kecintaan kalian pada sang pencipta.

Tahun 2016, di tahun ini kelak status mu akan berubah dari lajang menjadi seorang istri. Aku turut bahagia dengan kabar ini. Sebagai seorang istri, semoga kelak kamu bisa memberikan yang terbaik untuk suami mu. Dan impian setiap pasangan muda, kamu pun berharap segera Allah menitipkan malaikat kecil di rahim suci mu. Jika Allah mengamini doa ku ini, sungguh kamu akan menjadi wanita yang paling bahagia. Dari rahim suci mu, akan lahir bayi lucu yang membuat siapa pun melihatnya akan gemas dan ingin mencubit pipi nya. Semoga kamu bisa menjadi ibu hebat untuk anak mu kelak.

Waktu terus berlalu dan 2 tahun pun bukan lah waktu yang pendek, semoga mimpi - mimpi perjalanan yang sudah kamu rencana kan di -amin- i dan di ridhoi oleh Allah.


Dariku,
Aku

Tulisan ini diikutsertkan dalam #TantanganMenulis hari kedua

Senin, 16 Maret 2015

Handphone


Hai,

Melalui tulisan ini ingin ku ucapkan terima kasih sudah memahami segala kegiatanku dan tak pernah bawel meski aku suka memperlakukanmu seenak-ku. Terima kasih sudah menemaniku selama 1 tahun ini. Kegiatanku yang sering mobile dari satu tempat ke tempat lain, dengan kondisi saku ku yang dangkal, tak jarang kamu pun terjatuh dan terlempar dari genggamanku. Bahkan yang lebih parah, kamu terjatuh di dekat jembatan timbang pabrik tempat ku kerja bahkan kamu pun harus terlindas ban truck semen dengan muatan puluhan ton. Terima kasih sudah bertahan, bahkan aku menemukan mu dengan kondisi yang baik - baik saja tak ada lecet sama sekali baik fisik maupun secara software. Dan kini, aku mulai mengakui ketahanan mu.

Ketika ku menempatkanmu diatas tumpukan baju yang aku bawa, tiba - tiba kamu terjatuh lagi dari ketinggian lebih dari 1 meter dan lagi - lagi kamu bertahan dan kondisi mu pun baik - baik saja. Maafkan aku yang sudah membuat mu berenang di dalam air selama beberapa jam karena keteledoranku lagi. Aku khawatir jika kondisi mu tidak baik - baik saja, dan lagi - lagi kamu membuktikan bahwa kamu lah teman ku yang paling tangguh. Aku tau bahwa komponen mu sungguh sangat sensitif dengan air, kamu bisa saja konsleting parah akibat berenang, namun dengan sedikit treatment, kamu kembali baik - baik saja.

Kamu, sungguh tangguh sekali.

Jarak yang memisahkan ku dengan kedua orang tua ku dan orang - orang yang aku sayangi. Kamu lah yang sangat berjasa dalam menyampaikan rinduku kepada mereka. Kamu tetap setia menemaniku mengobrol dengan mereka berjam - jam. Terima kasih sudah membantuku mengobati rindu ku.

Kerjaan ku yang menuntut untuk selalu berhubungan dengan pihak ke tiga, kamu lah yang paling berjasa menyampaikan semua perihal dan keperluanku kepada mereka. Bahkan, jika kamu rewel, atasanku lah yang paling panik karena aku kamu tidak bisa menyampaikan kabar dan perihal dari nya. Dan seperti lirik lagu picisan "Aku tanpa mu, butiran debu"

Tuhan, terima kasih sudah mempertemukan saya dengan Handphone tangguh yang bisa memahami bejibun aktifitas saya.


Dariku,
Pemilikmu

-------------------------------------------------------------------------------

Informasi untuk handphone tangguh tersebut adalah Handphone Merk Oppo R281, spesifikasi detail bisa dilihat disini.


Tulisan ini diikutsertakan dalam #tantanganmenulis hari pertama

Senin, 09 Maret 2015

Literasi untuk Bongkoran

Pagi - pagi sekali sepeda saya melaju menuju Rumah Baca Sahabat Kecil di daerah Kalipuro, Banyuwangi. Pagi ini agenda teman - teman Rumah Literasi Banyuwangi mempersembahkan Literasi untuk Bongkoran. Setelah semua teman - teman berkumpul di Rumah Baca Sahabat Kecil, perjalanan kami lanjutkan menuju daerah Wongsorejo. Sudah hampir 3 tahun saya menetap di Banyuwangi, namun baru kali ini saya tahu dan berkunjung ke daerah ini. Mobil yang kami kendarai berhenti pada sebuah rumah di daerah pasar Wongsorejo. Untuk menuju bongkoran, dari pasar Wongsorejo, kami dijemput dengan para petani dan melanjutkan perjalanan dengan sepeda motor. Jarak yang harus kami tempuh sepanjang 7 km dengan medan jalanan nya yang berbatuan, licin dan tidak beraspal. Tak jarang sepeda motor teman - teman berkali - kali terjatuh karena licin nya jalanan. Medan jalannya yang luar biasa, untuk pengendara sepeda motor yang belum ahli, sebaiknya jangan mencoba di jalan ini. Oia bongkoran ini letaknya di atas Gunung. Dan akses jalan menuju yang tak beraspal, membuat desa ini hampir terisolasi.

*Bongkoran*

*perjalanan menuju bongkoran*
*perjalanan menuju bongkoran*
Dengan perjuangan perjalanan yang luar biasa, sesampai nya di bongkoran, kami sungguh terharu. Bongkoran mengajarkan kami untuk rasa syukur yang luar biasa atas segala Nikmat yang Allah berikan ke kami. Akses jalan yang tak mudah untuk dilalui, di Bongkoran tidak ada puskesmas, pendidikan yang ada di desa tersebut SD dan SMP terbuka. Dan itulah yang terlintas di pikiran saya saat menginjakkan kaki di desa ini. Jika ada warga yang sedang mengandung dan hendak melahirkan, saat berada di desa bongkoran, kondisi ibu hamil ini normal, namun dengan medan jalan yang luar biasa, saat ibu hamil sudah berada di rumah sakit daerah bawah, tak jarang janin mereka sungsang. Jika ada warga yang sedang sakit parah, sehingga tidak memungkinkan untuk diantar menggunakan sepeda motor ke Rumah Sakit yang letaknya di daerah bawah, mereka diantar menggunakan truk tua milik salah satu warga. Berdasarkan cerita dari salah seorang anak yang sedang duduk di bangku SMP. Tak jarang temannya yang putus sekolah untuk memilih membantu orang tua nya dan remaja perempuannya yang menikah muda.

Letak TK yang terdekat di daerah bawah, sehingga sebagian ibu yang tidak mem-berikan pendidikan TK kepada anak - anak nya, namun pada usia mereka yang baru 5 tahun, beberapa anak ini sudah pintar menulis dan membaca karena ibu mereka lah yang berperan sebagai Guru. Namun dari beberapa anak bongkoran pun ada juga yang masih belum lancar membaca dan menulis walaupun anak tersebut sudah duduk di bangku kelas 6 SD. Ketika kami sampai di Bongkoran, kami disambut dengan wajah anak - anak kecil yang polos dan tulus. Anak - anak kecil ini suka sekali membawa karet untuk dipakai sebagai gelang. Selagi menunggu anak - anak lainnya yang sedang dijemput oleh para petani, kami mulai dengan permainan otak - atik karet gelang.

*permainan karet gelang*
Kedatangan kami bukan hanya disambut hangat anak - anak yang ingin belajar, namun juga para orang tua. Kami awali kegiatan literasi, dengan ice breaking, bernyanyi dan menari bersama yang dipandu oleh kakak - kakak relawan lainnya.
*games*
*nari penguin bersama*
Setelah bermanin dan bernyanyi, kami mulai pembagian kelas. Untuk anak playgroup dan TK dengan kak niken belajar bernyanyi dan mewarnai.

kelas TK dan playgroup


Untuk anak - anak SD belajar membaca dan menulis dengan kak tiwi dan kak hikmah. Untuk anak - anak SMP diberikan pembekalan dengan kak laily.

*kelas SD*
 Pada kesempatan kali ini, kami juga memberikan pembekalan kepada para ibu dan pemeriksaan kesehatan untuk orang tua.

*pembekalan para ibu*

*pemeriksaan kesehatan*
*pembagian alat tulis*
*para relawan dan anak - anak bongkoran*
Bongkoran, ini baru pertama kali nya saya menginjak kan kaki ke tempat ini dan saya jatuh cinta dengan semangat warga untuk maju. Allah kali ini sungguh me-ridhoi langkah kami, Banyuwangi yang beberapa hari ini hujan sepanjang hari dan alhamdulillah selama kegiatan cuaca cerah dan bersahabat dengan kami.

Saat kami harus meninggalkan tempat ini, kepergian kami diiringi dengan kesenduan anak - anak yang tak ingin kami pergi. Bahkan, saat saya mau pamit, ada gadis kecil yang menarik - narik tas saya dan berkata "jangan pulang, kak", mata sendu nya..dan anak tersebut menghujani saya dengan kecupan pipi. Saya sungguh terharu.

Nak, doakan kakak - kakak mu ini agar senantiasa diberikan kesehatan oleh Allah agar bisa kembali lagi ke bongkoran untuk kalian semua.


Kegiatan ini dipersembahkan oleh Rumah Literasi Banyuwangi.

Rumah Literasi Banyuwangi, komunitas yang berisikan anak - anak muda dari berbagai profesi mulai dari dosen, bidan, wartawan, pelajar, dan masih banyak lagi. Mereka anak - anak muda yang bangga JOMBLO namun hafal pancasila, dan mereka lebih meng-galau-kan untuk kepentingan kemajuan daerah nya daripada galau soal asmara. Mereka yang peduli dan mau bergerak bersama untuk perubahan Indonesia menjadi lebih baik lagi. Dan misi kami, 1000 rumah baca untuk Indonesia.

Selasa, 03 Maret 2015

Untukmu, lelaki jazz





Hai Mas Zen,

Semakin mendekati UAS, semakin susah variasi soal yang diberikan guru ku di sekolah. Kedekatanmu dengan bapakku, hingga membuat bapak ku minta kamu untuk jadi tentor belajar ku. Aku sudah menolak ke bapakku karena aku masih mampu dan nggak perlu tentor. Tapi bapakku tetap kekeuh dan akhirnya aku mengalah untuk meminta bantuanmu menyelesaikan beberapa soal dari guru ku.

Kecintaanmu pada dunia mesin membawa mu hingga menjadi pegawai salah satu perusahaan service oil milik asing dengan perjalanan karir yang luar biasa. Bekerja di bidang mechanical bagimu bukan hanya berjibaku dengan benda mati tapi bagimu dunia mesin adalah hobi dan dunia yang tak habis nya membuat mu selalu ingin belajar dan menaklukannya. Kamu lah yang mengajarkan ku akan keuletan dan kerja keras. Passion dan kerja keras mu mengantarkan pencapaian mimpimu.


Setiap pagi lantunan music yang menggema dari kamar mu play list lagu nya tompi dan maliq n d’essential. Tak jarang kamu pun ikut mendendangkan lirik lagu tersebut. Jika kamu Tanya aliran music apa kesukaanmu, pasti dengan mantap akan ku jawab jazz. Musik jazz bagaikan candu bagi mu, tak hanya hapal setiap lirik lagunya bahkan kamu pun mahir memainkan flute (cara mu untuk belajar saxophone). Dari mu, aku mengenal music genre ini, bahkan sampai saat ini alunan lagu dari maliq n d’essential masih setia menemaniku bekerja. Saat kamu bercerita tentang jazz, sorot mata mu benar – benar berbinar. Pemain – pemain saxophone asing pun kamu hapal di luar kepala. Ini kah yang dinamakan cinta terhadap suatu genre musik? Mungkin jika aku meminta mu menceritakan sejarah tentang musik ini, kamu akan dengan senang hati menceritakannya padaku.

Saat aku mulai meragu untuk melanjutkan kuliah, kamu lah yang paling semangat mem-brain storming ku betapa pentingnya kuliah. Kamu lah yang paling semangat ketika pengumuman SNMPTN, bahkan saat aku gagal ujian tersebut, kamu menyemangati ku dengan mem-brain storming ¬ku dengan menceritakan betapa banyak kelebihannya kampus alternative yang kusodorkan padamu. Kamu yang meyakinkanku bahwa uang bukan persoalan untuk nggak kuliah, dan kamu meyakinkanku juga bahwa di kampusku nanti akan banyak beasiswa. Kamu juga yang meyakinkan ku bahwa jurusan yang aku pilih nota bene banyak kaum adamnya akan ber-prospek bagus untuk masa depanku. Kamu tak hanya meyakinkanku untuk tetap lanjut kuliah, tapi kamu juga lah yang meyakinkan bapakku untuk tetap mendukungku kuliah. Mas, kamu ikut andil besar atas pencapaian ku sekarang. Bahkan, aku bisa lulus kuliah dengan predikat cumlaud dengan beasiswa penuh dari beberapa instansi pemerintahan.

Hijrah ke Surabaya, disaat bersamaan kamu ditugaskan ke kota lain, kamu pun hijrah dari kota ku. Terakhir kita bersua, di penghujung tahun 2009. Kamu datang ke kota ku dan mengabarkan hendak menikah. Aku sungguh bahagia atas berita bahagia mu mas. Sebelum wisuda, aku mendapat tawaran pekerjaan di kotamu. Entah mengapa aku begitu yakin untuk menerima tawaran kerja tersebut. Ku beri tahu ya, ada misi dari sekian alasan kenapa aku memilih kota mu untuk persinggahan. Aku ingin bertemu denganmu, ingin ku ucapkan rasa terima kasih ku atas semua bantuanmu. Namun hingga tahun terakhir ku di kota mu, aku tak kunjung juga dipertemukan dengan mu. Aku percaya, jika kita berjodoh untuk bertemu, dengan cara  Tuhan akan mempertemukan kita kembali.

Terima kasih atas support yang sudah kamu berikan kepadaku dan keluarga ku. Semoga Tuhan selalu melindungi mu dan keluarga kecilmu.




Banyuwangi, 03 Maret 2015
Adekmu