Senin, 27 Mei 2013

Melek Huruf bagi Lansia

 
Empat tahun yang lalu saya meninggalkan desa ini untuk mengenyam pendidikan di Kota Pahlawan. Desa kecil yang terletak di daerah perbatasan Gresik dan Sidoarjo ini mulai merangkat untuk maju. Desa Pasinan, tempat saya dibesarkan dan tempat ibu bapak saya menghabiskan hampir separuh hidupnya. Desa yang dulunya berupa hijau nya hamparan sawah, kini lahan - lahan tersebut berubah menjadi pabrik - pabrik dan rumah kos - kos an yang mulai maraknya pendatang baru selaras dengan berkembangnya pembangunan pabrik. Jalan kecil di depan rumah yang dulu nya setiap saya pulang dari ngaji, yah setiap pukul 19.30 saya pulang dari madrasah tempat saya mengaji, jalanan sudah sepi dan yang lewat hanya beberapa motor. Namun kini jalanan tersebut berubah penuh sesak dengan truck - truck Fuso yang memuat hasil industri dari pabrik di sekitar desa. Jalanan itu sekarang tak pernah sepi kendaraan walaupun sudah malam, bahkan saat jam - jam orang - orang pergi dan pulang bekerja, kendaraan sangat padat merayap dan macet dimana - mana. Ahh.. desa ku kini kau banyak berubah.
Seberapa jauh kaki saya melangkah menjejaki belahan bumi ini, di desa ini lah saya kembali. Di desa ini lah hati dan cinta saya berpulang. Desa yang sangat saya rindu kan dan tempat dimana orang - orang yang saya sayangi berdiam. Beberapa waktu yang lalu saya pulang ke desa, kegiatan yang tak pernah berubah di keluarga saya. Bercengkrama dengan keluarga di teras depan rumah, bercerita dan saling menyapa dengan tetangga yang lewat di depan rumah. Kegiatan itu bukan hanya dilakukan di keluarga saya tapi juga tetangga saya. Anak - anak kecil berlarian bermain di halaman rumah. Tetangga - tetangga yang saling bertukar cerita. Ahh. kehangatan keluarga seperti inilah yang selalu saya rindukan.
"monggo mbak sri, rumiyen."sapa budhe saya yang lewat di depan rumah ke ibu saya.
"monggo..monggo dhe hemi, badhe ten pundi dhe." tanyaku kepada beliau. 
"arep sinau nduk ndek bale desa." ujar beliau
Belajar di balai desa? Pertanyaan itulah yang menyergapku kala itu. Bapakku yang tahu apa yang jadi pertanyaan di kepalaku tiba - tiba nyeletuk. "iya nduk, ndak usah heran. Sekarang ada pendidikan baca tulis untuk warga yang lanjut usia yang masih buta huruf. Yang ngajar itu guru - guru TK yang disamping bale desa lama. Tempat belajarnya pun di bale desa bekas TK dulu."
Kejutan lagi ini bagi saya. Ternyata saya sudah terlalu lama meninggalkan desa ini dan nggak update kegiatan - kegiatan desa. Anggota yang ikut dalam kegiatan ini kebanyakan ibu - ibu lansia yang masih belum bisa baca tulis. Walaupun usia mereka bukan usia yang muda, namun semangat mereka untuk belajar masih tinggi. Saya salut dengan mereka. Layaknya anak TK yang baru belajar membaca dan menulis. Para lansia belajar mulai dasar dan tak jarang mereka diberi tugas oleh para guru. Kegiatan tersebut diadakan setiap hari minggu jam 15.30 sampai jam 17.00
Saya salut dengan kepedulian para guru untuk memberantas buta huruf di desa ini. Para lansia di desa ini kebanyakan tak sempat mengenyam pendidikan bahkan banyak yang tak lulus SD seperti bapak ibu saya. Beruntung bapak ibu saya dulu nya sempat sekolah walaupun tak sampai lulus dikarenakan kurangnya kesadaran akan pendidikan dan keterbatasan biaya untuk sekolah. Kebanyakan dari para lansia bekerja sebagai buruh tani. Program kegiatan melek huruf ini turut mencerdaskan warga di desa ini.

Rabu, 22 Mei 2013

Journey to Bali

Malam itu hari sabtu, seperti biasanya kami berlima makan bareng dan seperti biasa juga kami makan sego tempong langganan kami. Jam di tangan sudah menunjukkan jam 8 malam, namun jalanan di Banyuwangi masih rame dan semakin malam semakin ramai dengan pemuda - pemudi yang menghabiskan malam minggu dengan pacar maupun kawan masing - masing. Setelah makan kami singgah di warung STMJ sambil ngobrol - ngobrol. Diselingan ngobrol tersebut tiba - tiba terceluk pak bos buat ngajak jalan - jalan ke Bali. Oiya, Bali deket lho sama Banyuwangi, bahkan dari tempat tinggal kami sudah terlihat pulau Bali.
Minggu pagi selepas sholat subuh kami berangkat menuju pelabuhan ketapang. Alhamdulillah kami mendapatkan kapal fery yang langsung berangkat. Untuk menyebrang dari dari pelabuhan ketapang tarif mobil Rp. 114.000; tarif sepeda motor Rp.50.000; pejalan kaki tarifnya Rp. 5.000.
Perjalanan penyebrangan menuju bali memakan waktu 1,5 jam. Dari atas kapal kita bisa menikmatin sunrise. Subhanallah, lukisan alam yang sangat indah.

*sunrise* - *fery*

Awalnya saya kira jarak Gilimanuk - pantai kute itu dekat. Ternyata jauh banget dan kami semua sama - sama nggak tau jalan, untungnya ada aplikasi GPS sebagai penunjuk arah. Perjalan menuju pantai kuta selama 4 jam, di tengah perjalan kami istirahat di salah satu resort disana. Kami disana merefresh kan badan, menikmati para anak gadis yang sedang belajar menari, deburan ombak dan semlilir angin. Subhanallah..
Perut kami sudah meronta - ronta minta diisi, maklum tadi kami belum sempat sarapan. Akhirnya kami memutuskan sarapan yang merangkap makan siang di warung padang depan terminal ubud. Menurut info sih, kalau sudah masuk ke pantai kuta agak susah mendapatkan makanan halal.
Setelah perjalanan yang melelahkan, akhirnya terobati juga dan kami sudah sampai di pantai kuta. Ini pertama kali nya saya ke Bali. Sangat jauh dari imajinasi saya. Kita akan banyak menemukan turis asing. Para turis yang berlibur kebanyakan menggunakan sepeda motor yang mereka sewa. Saya dan teman - teman saya berjalan mengitari pantai kuta. Pantai ini rame banget. Karena banyak turis, kebanyakan mereka menggunakan bikini dan saya memakai jilbab kala itu. Rasa tidak nyaman mulai menyerang saya. Akhirnya kami memutuskan untuk ke starbuck di beachwalk (mall yang terletak di depan pantai kuta).
Ngobrol dengan teman - teman kantor, menikmati pemandangan pantai dari atas mall. Suatu saat saya akan merindukan kebersamaan ini kawan.
Tujuan kami berikutnya main golf, pengalaman baru buat kami. Kami main golf di daerah denpasar dan tak lupa makan mangga yang kami bawa dari rumah. Hehe.
Matahari sudah malu - malu turun dan berganti malam. Kami putuskan untuk pulang. Naik mobil rasa roller coaster yang membuat perut nano - nano rasanya. Sepanjang perjalanan terlihat para penduduk yang sedang sembahyang di pura. Pemandangan baru buat kami.
Semoga di lain kesempatan, saya bisa menjelajahi setiap sudut pulau ini. :)

Selasa, 14 Mei 2013

Tour de Banyuwangi With Love

Weekend.. Saat yang saya tunggu - tunggu, saat dimana saya bisa jelajah kota ini. Biasanya saya solo travelling. Kali ini saya kedatangan tamu istimewa dari Surabaya. Dan akhirnya kita jelajah Banyuwangi dengan gowes. Gowes.. Hal yang paling saya suka dan akhirnya terlaksana juga saya gowes dengan dia.

Dermaga cinta, namanya unik ya. Letaknya yang 1 km dari pelabuhan ketapang dan dekatnya hotel ketapang indah, membuat pantai ini ramai dikunjungi muda mudi maupun keluarga. dermaga cinta sebenarnya dermaga bagian dari hotel ketapang indah yang ditujukan untuk para pengunjungnya untuk menikmati pantai. Namun sekarang dibuka untuk umum.

*dermaga cinta*



*dermaga cinta*
*me*

 Pantai Boom, Pantai yang tak jauh dari pusat Kota Banyuwangi. Jaraknya sekitar 500 m dari Taman Blambangan, Banyuwangi. Pantai ini sering dijuluki THR (Taman Hiburan Takyat) karena disini kita bisa naik perahu keliling laut, mancing dan menikmati sunrise, ada juga penjaja mainan anak - anak di sekitar pantai. Selain itu aneka kuliner juga ramai di sepanjang jalan menuju pantai boom. Waktu paling indah di pantai ini saat sunrise. Subhanallah lukisan alam yang tak mampu dituangkan diatas kanvas.

*pantai boom*
Taman Blambangan, Taman kota yang letaknya disamping pasar banyuwangi ini dijadikan pusat kota dan pusat kegiatan seputar Kabupaten Banyuwangi. Setiap Malam Sabtu akan disuguhkan dengan pertunjukan kesenian daerah banyuwangi, mulai dari beragam tarian, lagu daerah, dan pertunjukan gandrung. Tak kalah rame nya, setiap minggu pagi ada senam bersama yang diikuti warga - warga banyuwangi.

*me* - Taman Blambangan

Pantai cacalan, pantai ini tergolong masih sepi pengunjung. Namun jangan ditanya soal pemandangannya. Subhanallah bagus banget. Pantai ini letaknya di sukowidi. 300 dari pertigaan sukowidi.  Pemandangan menuju pantai ini keren banget. Suasananya yang masih sepi cocok banget buat sunbathing. :)
*Pantai Cacalan*

*Pantai Cacalan*
Buat yang suka banget sama Laut, Banyuwangi lah pilihannya. Kalian akan dimajakan dengan deru ombak, sinar matahari dan pasir laut yang banyak belum terjamah.
I Love Banyuwangi. Visit Banyuwangi. :)

"Fresh n Hot" Sego Tempong

Tujuan kaki saya kali ini berlabuh di kota ujung dari provinsi Jawa Timur, Yup Kota itu Banyuwangi. Makanan khas Banyuwangi yang sangat saya sukai yaitu sego tempong. Makanan ini khas akan kesegaran sayuran dan pedas nya sambal yang selalu membuat kita ketagihan memakannya. Sego tempong (bhs. indo : nasi tempong) berasal dari kata tempong (tempeleng) yang dalam bahasa Indonesia nya "Di Tampar", pedas sambalnya setelah memakan sego tempong seperti pipi di Tampar. Dan buat yang suka pedas wajib untuk mencoba level kepedasannya. 
*sego tempong*
Sego tempong, makanan yang kaya akan gizi dan nutrisi. Sambalnya yang khas dan luar biasa ini terbuat dari terasi nasi (terasi yang digoreng terlebih dahulu), tomat ceri (tomat ranti) yang kaya akan vitamin C dan A dapat berfungsi sebagai antioksidan yang banyak mencegah kerusakan sistem keseimbangan tubuh.
 
*tomat ceri (tomat ranti)
Bawang, cabai, tomat ceri, dan terasi diulek menjadi satu di cobek dan ditambahkan juga garam dan gula secukupnya. Semakin banyak cabai, semakin membuat nempong yang memakannya. Perasan jeruk limau diatasnya membuat sambalnya semakin mak nyuss. Yang khas lagi, sambalnya fresh dibuat ketika ada pesanan. Untuk tingkat kepedasannya tergantung dari selera pembelinya.
Biasanya sego tempong disajikan dengan sayuran - sayuran hijau seperti terong jari (terong yang ukurannya sebesar jari), bayam, daun singkong dan daun pepaya. Sayuran - sayuran hijau tersebut direbus sebentar untuk tidak menghilangkan kesegarannya.
*terong jari*
 Banyak kandungan vitamin dan mineral yang terkandung dalam terong jari, diantaranya scopoletin yang bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah, menjaga ketegangan otot, menghambat perkembangan sel - sel kanker. Nutrisi penting lainnya yang ada di terong yaitu kalium, mangan, tembaga, vitamin B1 dan solanin yang dapat menghilangkan tumor dalam sistem pencernaan.
Tingginya vitamin E pada terong dapat mengurangi tingkat kolesterol dan mencegah penuaan dini pada manusia. Selain itu, terong dapat mempercepat metabolisme, memperkuat kekebalan tubuh, meningkatkan aktivitas sel - sel kulit.
 
*daun pepaya*
Daun pepaya mengandung senyawa kimia berupa karpain yang dikenal ampuh membunuh mikroorganisme yang biasa mengganggu keseimbangan fungsi pencernaan.
Daun pepaya yang masih muda dapat membantu menyembuhkan penyakit tumor. Selain itu, daun pepaya juga sangat bermanfaat bagi wanita karena dapat mengobati keputihan, demam akibat nifas, melancarkan haid dan melancarkan Air Susu Ibu (ASI).

*daun singkong*
Kandungan yang terdapat di daun singkong antara lain: vitamin A, vitamin B17, kalsium, fosfor, protein, Lemak, Hidrat arang dan zat besi. Dengan begitu daun singkong dapat mengatasi rematik, mencerdaskan otak karena ada kandungan asam amino, asam glutamik, phenilalanin, tirosin dan triptophan. 

Tempat makan sego tempong favorit saya dan teman - teman kantor di warung nya "mbok su", warung yang letaknya di desa kepatihan (sebelah timur masjid jami') dan tepat disamping warung terdapat sungai kecil. Warungnya yang sederhana, namun masakannya joss alias uenak tenan. Suasana malam ditemani gemricik air sungai dan kehangatan sahabat. Subhanallah, kebersamaan dan kehangatan di tanah rantau. Untuk lauknya yang tersedia adanya ayam goreng, dadar jagung, ikan teri, tahu, dan ayam goreng. Saya biasanya memilih lauk telur dadar, dadar jagung, tahu dan tempe, dengan lauk yang segitu harga yang harus kita bayar 6000 rupiah, murah kan.

Buat kalian yang suka hobi kuliner makanan, saat di banyuwangi, jangan lupa makan sego tempong. Dan jangan ngaku pernah ke banyuwangi kalau belum makan sego tempong.