Selasa, 15 September 2015

Geliat Ekonomi Banyuwangi

*Office*Gunung Raung*
Dengan program kerja dan berbagai festival yang sudah diadakan oleh Pemerintah Daerah Banyuwangi, telah sukses mengubah pola pandang masyarakat dari luar daerah tentang Banyuwangi. Kota yang dulu nya terkenal dengan "Kota Santet", namun sekarang sudah terkenal dengan "Kota Pariwisata". Kondisi geografis Banyuwangi yang berupa deretan pegunungan dan berbatasan langsung dengan Selat Bali maupun Samudra Hindia, sehingga banyak tempat - tempat wisata alam yang masih alami seperti Teluk Ijo, Pulau Merah, Kawah Ijen, Pulau Tabuhan, dll. PemDa Banyuwangi bekerja keras mengenalkan tempat - tempat wisata tersebut selama 5 tahun ini, dan hasilnya hampir setiap liburan musim panas, bisa dipastikan banyak pengunjung dari luar negeri yang datang ke Banyuwangi, salah satu nya ke Kawah Ijen untuk melihat "blue fire". Dengan mulai berkembangnya pariwisata Banyuwangi, beberapa investor lokal mulai mengembangkan usaha Hotel maupun Restaurant. Sesuai dengan program pemerintah, dengan adanya investor berarti memberi peluang untuk penyerapan tenaga kerja lokal. Selain itu, pengrajin lokal di bidang "oleh - oleh khas Banyuwangi" juga mulai bermunculan, bahkan dalam setiap festival selalu diadakan bazar yang sebagai wadah UKM untuk mengenalkan produk nya.

Letak Banyuwangi berada di Ujung Timur Pulau Jawa, merupakan lokasi strategis pengembangan usaha Industri untuk memenuhi pasar produk wilayah Bali dan Indonesia Timur. Seperti yang dilakukan perusahaan tempat saya bekerja. Dengan pembangunan Cement Grinding Plant di Banyuwangi diharapkan bisa memenuhi permintaan Semen wilayah Jawa dan Bali. Tiga tahun mengiri perkembangan pabrik ini, mulai dari peletakan batu pertama hingga sekarang sudah memproduksi ribuan ton semen setiap hari nya. Dengan berkembangnya pabrik, memberikan dampak penyerapan pegawai lokal secara besar - besaran. Yang dulu nya, mayoritas warga memilih merantau bekerja di Bali dengan pertimbangan banyaknya lapangan pekerjaan disana, sekarang dengan mulai bermunculannya pabrik - pabrik baru, diharapkan terus bisa menyerap warga lokal Banyuwangi di sektor Industri.

Banyuwangi yang berbatas langsung dengan Selat Bali dan Samudra Hindia, membuat perairan Banyuwangi kaya akan hasil laut nya. Warga yang tinggal di pesisir pantai mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan. Keanekaragaman hasil laut Banyuwangi banyak yang di ekspor ke Luar Negeri. Untuk menampung hasil laut para nelayan, terdapat Tempat Pelelangan Ikan terbesar di Banyuwangi yang lokasinya di kecamatan Muncar. Di sekitar Tempat Pelelangan Ikan juga terdapat komplek industri pengolahan ikan laut yang akan di ekspor.

Penampakan alam Banyuwangi yang berupa pegunungan, sehingga Banyak perkebunan yang tersebar di seluruh daerah Banyuwangi. Perkebunan tersebut dikelola oleh PTPN maupun swasta. Komoditi nya pun beraneka ragam mulai dari kopi, cengkeh, karet, pinus, dll. Untuk warga yang tinggal di daerah pegunungan mayoritas berkerja di perkebunan.

Tanah Banyuwangi yang subur, membuat cocok ditanami berbagai tanaman seperti Buah Naga, jeruk, durian, dll. Sehingga jika masa panen buah tiba, banyak penjual buah - buah an di sepanjang jalan protokol dengan harga yang murah.

Banyuwangi, kota kecil yang nyaman ditinggali warga nya dan membuat warga nya tak pernah kekurangan piknik. :)

Sabtu, 12 September 2015

Sego Tempong "Mbok Wah"

Ke Banyuwangi belum lengkap kalau belum makan Sego Tempong. Makanan khas Banyuwangi yang hanya bisa ditemukan di Banyuwangi yaitu sego tempong. Makanan ini khas akan kesegaran sayuran dan pedas nya sambal yang selalu membuat kita ketagihan memakannya. Sego tempong (bhs. indo : nasi tempong) berasal dari kata tempong (tempeleng) yang dalam bahasa Indonesia nya "Ditampar", pedas sambalnya setelah memakan sego tempong seperti pipi ditampar. Dan buat yang suka pedas wajib untuk mencoba level kepedasannya.

Sego tempong yang sudah terkenal se-banyuwangi dan memang rasanya nendang banget di lidah, yup "Sego Tempong Mbok Wah". Letak warung nya berada di banyuwangi kota. Yang membuat sego tempong ini berbeda dengan sego tempong lainnya terletak di sambel nya. Dan sambel nya itu enak banget dan membuat ketagihan pengen nyoba makan terus.

*sego tempong mbok wah*
Sego tempong, makanan yang kaya akan gizi dan nutrisi. Sambalnya yang khas dan luar biasa ini terbuat dari terasi nasi (terasi yang digoreng terlebih dahulu), tomat ceri (tomat ranti) yang kaya akan vitamin C dan A dapat berfungsi sebagai antioksidan yang banyak mencegah kerusakan sistem keseimbangan tubuh. Biasanya sego tempong disajikan dengan sayuran - sayuran hijau seperti terong jari (terong yang ukurannya sebesar jari), bayam, daun singkong dan daun pepaya. Sayuran - sayuran hijau tersebut direbus sebentar untuk tidak menghilangkan kesegarannya.
Untuk pilihan lauknya pun beraneka ragam mulai dari ayam goreng, ikan laut, dadar jagung, tempe goreng dan lain sebagai nya. Lauk nya dapat dipilih sesuai selera masing - masing.

*sego tempong*
Dengan porsi jumbo dengan lauk ayam goreng, tahu goreng dan ikan laut tersebut, saya hanya perlu membayar Rp.10.000 saja. Sangat murah kan dan tidak menguras kantong.
Jika berkunjung ke banyuwangi, tempat ini recommended banget untuk kuliner.

Minggu, 06 September 2015

Taman Sritanjung Banyuwangi

Taman Sritanjung merupakan taman hijau yang berada di pusat kota Banyuwangi, sejak Bapak Bupati A. Azwar Anas menjabat, taman ini mengalami perombakkan total. Taman ini merupakanRuang Hijau Terbuka terbesar di Banyuwangi. Kalau Surabaya mempunyai Taman Bungkul, Banyuwangi mempunyai Taman Sritanjung.


Untuk mengatasi pedagang kaki lima yang dulu mengganggu lalu lintas di sekitar Taman ini, dari pihak pemerintah mengelompokkan pedagang kaki lima tersebut ke area sentra pedagang yang berada di Taman ini. Gado - gado di tempat ini enak, murah dan sangat direkomendasikan.

*sentra pedagang*
*sentra pedagang*


Taman ini juga berfungsi sebagai taman rekreasi warga Banyuwangi, jika malam minggu taman ini sangat ramai pengunjung yang membawa keluarga nya untuk bermain di taman ini. Sehingga banyak kita temukan persewaan sepeda gowes maupun motor anak - anak.

*persewaan motor anak-anak*
*persewaan becak gowes*
Banyuwangi, saya menyebut kota ini kota romantis. Di setiap tempat wisata dan taman kota ada terpasang berjejer lampion kertas yang menambah romantis suasana malam banyuwangi. Selain itu, di taman ini terdapat berbagai macam bunga  dan jenis pohon yang menambah asri.
*lampion kertas*
*taman sritanjung*
Taman Sritanjung lokasi nya yang stategis dikelilingi oleh Masjid Agung Baiturrahman, Pendopo Banyuwangi dan Pasar Banyuwanggi.
*Masjid Agung Baiturrahman*
*pasar banyuwangi*
Saat minggu pagi, banyak pengunjung yang sedang lari pagi atau olah raga bersama keluarga. Taman Sri Tanjung juga digunakan beberapa komunitas di Banyuwangi untuk berkumpul dan memperkenalkan kegiatan komunitas mereka.
Jika berkunjung ke Banyuwangi, sila singgah ke taman ini. :)

Kamis, 03 September 2015

Tugu Selamat Datang Banyuwangi "Gandrung"

Banyuwangi, kota yang terkenal dengan sebutan "Bumi Blambangan", terletak paling ujung Timur Pulau Jawa. Untuk menuju kota ini, harus melewati alas (hutan) dari berbagai sisi nya. Jika melewati jalan Pantura (lewat situbondo), kita akan melewati alas baluran yang terkenal dengan "Africa Van Java". Jika melewati jalur selatan (lewat Jember), kita akan melewati Alas dan Gunung Gumitir. Jika melewati jalur tengah (lewat Bondowoso), kita akan melewati hutan di kawasan Gunung Ijen.

Gandrung, tari tradisional yang berasal dari Banyuwangi. Gandrung dijadikan pemerintah Banyuwangi sebagai ikon kota ini, sehingga tak heran jika ditemukan gambar diberbagai tempat seperti sekolah, tempat makan, hotel hingga beberapa tempat wisata. Selain itu tari Gandrung juga digunakan sebagai tarian pembuka jika ada acara Peresmian atau kegiatan Kebudayaan.

Saat hendak memasuki Banyuwangi dari arah Utara (lewat Alas Baluran), kita akan disambut dengan Tugu Selamat Datang Banyuwangi. Tugu ini mengambil Gandrung sebagai ikon nya. Tugu ini berlokasi di kawasan Pantai Watu Dodol, berjarak sekitar 5 km dari Pelabuhan Penyebrangan Ketapang. Letak tugu ini pun berada di bibir pantai dan dari tempat ini kita bisa melihat Pulau Menjangan (salah satu bagian Pulau Bali yang sangat terkenal dengan wisata bawah lautnya). Sehingga banyak berjejeran Hotel dan Restaurant disekitar tempat ini, dimana biasanya pelancong yang hendak ke Bali singgah dan istirahat di Hotel tersebut. Saat pagi hari, kita dapat menikmati keindahan matahari terbit, sehingga kota ini pun mendapat julukan "Sunrise Of Java".  

Dibagian bawah Tugu Selamat Datang Banyuwangi ini, terdapat pantai yang bersih dan jernih air nya. Sehingga kita bisa melihat ikan - ikan kecil dengan jelas. Banyak juga pengunjung yang hendak memacing atau sekedar menikmati pemandangan alamnya.


Credit
Pengunjung tempat ini bukan hanya warga asli Banyuwangi namun juga pengunjung dari luar Kota. Kebanyakan pengunjung yang hendak ke Bali, akan singgah untuk sekedar foto atau istirahat. Seperti yang saya lakukan, jika ada teman dari luar Kota yang sedang dinas di kantor Banyuwangi. Biasanya teman - teman meminta diantar ke Tugu Selamat Datang Banyuwangi dan tak lupa foto juga di tempat ini sebagai kenang - kenang an. Saat saya berkunjung ke tempat ini sedang ada renovasi.


*Me & Friends*
Belum lengkap berkunjung ke Banyuwangi jika belum singgah dan foto di Tugu Selamat Datang Banyuwangi.

Kamis, 20 Agustus 2015

Dirgahayu Indonesia

Pagi itu, sepeda yang saya tumpangi melaju menuju suatu pasar di daerah wongsorejo. Ini pertama kalinya saya mengendarai sepeda sendirian dengan jarak lebih dari 40 km. Pagi ini, teman - teman Literasi mengadakan upacara bendera bersama warga masyarakat Bongkoran. Saya yang belum hafal jalan menuju Bongkoran, dijemput seorang teman di pasar tersebut. Kami melalui jalan setapak berbatu yang terjal dan belum beraspal, dan luar biasa saya bisa mencapai desa tersebut dengan mengendarai sepeda sendiri.

Perjuangan saya menuju Bongkoran terbayarkan ketika sampai disambut dengan warga dan teman - teman Literasi yang sedang persiapan upacara. Fiuhh, alhamdulilllah nya kami tidak ketinggalan. Upacara sederhana di tanah lapang milik seorang warga, dengan tiang bendera yang didirikan khusus untuk kegiatan ini.Warga sangat antusias mengikuti kegiatan upacara, dengan menggunakan baju sehari - hari tanpa seragam ataupun atribut. Warga yang bermata pencaharian sebagai petani, untuk pertama kalinya mereka mengikuti upacara bendera. Upacara kali ini tidak hanya diikuti oleh warga yang sudah dewasa namun juga anak - anak.


*upacara *

Pemandangan yang berbeda dengan upacara umumnya, inspektur upacara kali ini mengenai capil pak tani, sebagai simbol mata pencaharian mereka. Bapak inspektur memasuki lapangan dan upacara dimulai. Upacara sederhana ini tanpa paduan suara. Saat pengibaran Sang Merah Putih, seluruh peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama - sama. Upacara sederhana yang sangat khidmat, upacara yang dilakukan dari hati dan sampai juga ke hati seluruh peserta. Banyak warga yang sesenggukan mbrebesmili. Indonesia sudah merdeka dari penjajah 70 tahun yang lalu. Masih banyak angka putus sekolah di desa ini. Warga Bongkoran yang masih harus berjuang mempertahankan tanah tempat lahir mereka dari Aparat Sipil (Lahan yang mereka tinggali sedang mengalami konflik dengan Pihak terkait). Untuk menuju jalan raya harus melewati berkilo - kilo jalan setapak bebatuan dengan kanan - kiri pepohonan, saya menyebutnya Bongkoran semacam desa yang terisolasi. Menelisik lagi tentang makna merdeka, sudah merdeka kah warga Indonesia?

*Warga Bongkoran*

*Merah Putih dan generasi pejuang bangsa*


Daripada mengutuki kegelapan, lebih baik menyalakan lilin.
Kata ajaib yang menjadi motivasi saya dan teman - teman Literasi untuk bergerak dan mengambil peran nyata untuk Indonesia. Langkah sederhana yang dilakukan dengan hati, inshaa Allah akan sampai ke hati juga hasilnya.

-----

Masih dalam rangka Dirgahayu Indonesia, awal bulan ini kami melakukan pendakian menuju Kawah Ijen. Kami bertemu dengan sekelompok mahasiswa, akhirnya kami meminjam "Indonesia". Sang Merah Putih bukan hanya bendera namun bagi kami itulah bagian penting dari Indonesia. Merah Putih dan Indonesia adalah negeri yang patut diperjuangkan. Secara spontanitas, kami melakukan upacara bendera sederhana dan menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama.

*upacara*kawah ijen*
*Merah Putih* Pantai Pulau merah*

-----

Dan persembahan sajak dari Gus Mus

Sajak sajak orang kecil, orang besar

Suatu hari yang tak cerah
Di dalam rumah yang gerah
Seorang anak yang lugu
Sedang diwejang ayah-ibunya yang lugu

Ayahnya berkata:
Anakku,
Kau sudah pernah menjadi anak kecil
Janganlah kau nanti menjadi orang kecil!

“Orang kecil kecil perannya kecil perolehannya,” tambah si ibu
“Ya,” lanjut ayahnya
Orang kecil sangat kecil bagiannya, anak kecil masih mendingan
Rengek Ayah dan Ibu berganti-ganti menasehati:

“Ingat, jangan sampai jadi orang kecil
Orang kecil bila ikhlas diperas
Jika diam ditikam
Jika protes dikentes
Jika usil dibedil,”

“Orang kecil jika hidup dipersoalkan
Jika mati tak dipersoalkannya, didengarkan

Suaranya diperhitungkan
Orang kecil tak boleh memperdengarkan rengekan
Suaranya tak suara,”

Sang Ibu wanti-wanti:
“Betul jangan sekali-kali jadi orang kecil
Orang kecil bila jujur ditipu
Jika menipu dijur
Jika bekerja digangguin
Jika mengganggu dikerjain,”

“Lebih baik jadi orang besar
Bagiannya selalu besar.”
“Orang besar jujur-tak jujur makmur
Benar-tak benar dibenarkan
Lalim-tak lalim dibiarkan.”

“Orang besar boleh bicara semaunya
Orang kecil paling jauh dibicarakannya saja.”

“Orang kecil jujur dibilang tolol
Orang besar tolol dibilang jujur
Orang kecil berani dikata kurangajar
Orang besar kurang ajar dibilang berani.”
“Orang kecil mempertahankan hak disebut pembikin onar
Orang besar merampas hak disebut pendekar.”

Si anak terus diam tak berkata-kata
Namun dalam dirinya bertanya-tanya:
“Anak kecil bisa menjadi besar
Tapi mungkinkah orang kecil
Menjadi orang besar?”

Besok entah sampai kapan
si anak terus mencoret-coret
dinding kalbunya sendiri:
“Orang kecil??? Orang besar!!!”

Dirgahayu Indonesia 70 tahun. Merdeka!!

Kamis, 30 Juli 2015

Ramadhan Berbagi di MI Nurul Karim Bangsring

Education is the most powerful weapon which you can use to change the world. - Nelson Mandela
Jika kalian tanya apakah saya rindu anak - anak? apakah saya rindu sekolah? Dengan lantang akan saya jawab "iyaaaa". Bagi saya bertemu dengan anak - anak itu semacam melepas rindu untuk berbagi dan berbahagia bersama.

Dalam rangka bulan Ramadhan, Rumah Literasi Banyuwangi mendapat tawaran untuk mengisi kegiatan Ramadhan di sekolah MI Nurul Karim selama 2 hari. Dan begitu semangat nya, saya pun meluangkan waktu libur kerja untuk ikut ambil peran di kegiatan tersebut. Saya dan teman - teman Rumah Literasi Banyuwangi pun mempunyai misi yang sama, belajar menjadi generasi yang membawa perubahan, kami turut mengambil peran salah satunya di bidang pendidikan. Memberi kenangan indah dan menghidupkan kembali mimpi - mimpi anak - anak Indonesia.

Hari pertama, kami kedatangan tamu dari wisatawan asing yang ingin berbagi, para bule yang kebetulan mengunjungi Banyuwangi, sang pemandu pun mengajak mereka untuk ikut andil di kegiatan ini. Dalam rangka memberi kenangan indah kepada anak - anak, kami bernyanyi dan bermain bersama. Dengan dipandu oleh kakak - kakak Rumah Literasi Banyuwangi, kami bernyanyi bersama sehingga secara spontan kami menerjemahkan lagu anak - anak ke dalam bahasa Inggris, agar para bule bisa mengikuti nyanyian kami. Di sela - sela menyanyi, kami pun mengadakan permainan edukatif untuk anak - anak. Untuk keseimbangan motorik anak - anak, kami juga membuat kelas origami. Dann... para bule maupun anak - anak ikut antusias membuat origami.
*tertawa bersama kakak bule*
*kelas origami*
Terima kasih kakak - kakak bule yang sudah menyempatkan waktu untuk berbagi dengan anak - anak. :) Selamat melanjutkan kembali wisata jelajah Banyuwangi nya. Nahh, bule aja mau berbagi dengan anak - anak Indonesia. Bagaimana dengan kamu???

Hari semakin sore, selagi menunggu waktu berbuka, acara dilanjutkan dengan tilawah Al Qur'an. Dengan gaya khas anak - anak, apapun kegiatan nya selalu menjadi hal yang membahagiakan. Nak, semoga kalian kelak juga menjadi anak - anak penghafal Al Qur'an yang bisa mengantarkan kedua orang tua kalian menuju Surga-Nya.

*senyum kaliann :) *
Hari kedua, setelah melakukan rutinitas pagi, kami memulai hari dengan kegiatan senam otak. Tujuan senam otak ini untuk menyeimbangkan penggunaan antara otak kanan dan otak kiri. Dengan diiringi musik dan dipandu oleh kakak - kakak, dimulai senam nyaa. Tubuh sehat, hati riang bahagiaa.

*senam otak*
*tubuh sehat, hati bahagia*
Setelah merenggangkan otot - otot tubuh dengan senam, kegiatan dilanjutkan kembali ke dalam kelas. Pagi ini, kak ayunk mendongengkan tentang kura - kura, kelinci dan harimau. Dalam dongeng tersebut sarat dengan pesan bahwa kita harus bersungguh - sungguh, berkerja sama dan bekerja cerdas dalam mewujudkan mimpi kita.

*kelas mendongeng*
Banyak anak - anak yang belum mengenal berbagai profesi yang bisa mereka wujudkan kelak, dalam kesempatan kali ini, Ibu Erika memberikan tentang pengenalan profesi - profesi yang ada. Umumnya anak - anak jika ditanya, "apa cita - cita mu nak?" Cita - cita tersebut bergelut di profesi yang dekat dengan kehidupan orang tua mereka dan salah satu tugas kami yaitu mengenalkan bahwa ada banyak profesi yang bisa mereka wujudkan. Kami bukan lah kakak - kakak terhebat, dan anak - anak tidak lantas jadi rombongan belajar terpintar di sekolahnya. Nak, menjadi apapun kalian kelak, tetaplah menjadi orang - orang yang beakhlak baik dan peduli, apalah arti pintar jika tak baik pada sesamanya.

Menutup kegiatan pengenalan profesi, anak - anak dan para orang tua diberi kesempatan untuk menuliskan mimpi mereka di Pohon Harapan.
*Pohon Harapan*

*Pohon Harapan*

Salah satu fenomena di kota ini, dengan banyak nya anak - anak lulusan SD yang putus sekolah untuk melanjutkan menikah di usia belia bagi perempuan ataupun anak laki - laki yang harus membantu orang tua di ladang. Doa kami untuk mu nak, semoga setelah lulus dari bangku sekolah, kalian bisa melanjutkan dan kembali ke sekolah untuk menempuh jenjang pendidikan selanjutnya. Kami pun berdoa semoga kalian kelak bisa melanjutkan hingga ke perguruan tinggi dan membawa perubahan untuk kampung halaman kalian kelak. Amin.

Banyuwangi, 11-12 Juli 2015

Senin, 22 Juni 2015

Menemukanmu


Dengan cara Nya, kamu dipertemukan dengan ku. Setelah perjalanan panjang, kita dua orang asing yang akhirnya dipertemukan dengan keyakinan penuh. Keyakinan atas jawaban dari doa panjang yang kita rapalkan kepada Pencipta tentang pasangan hidup.

Pertemuan ini cinta kah? Yang aku yakini, bukan cinta yang menemukan, tapi Allah yang memilihkanmu untuk kucintai. Yakinlah, setelah kamu mengucapkan ijab di hadapan penghulu dan kedua orang tua ku, sejak saat itu akan kuputuskan untuk mengiringi dan mendampingi setiap langkahmu hingga akhir usia ku. Kamu yang kelak yang menjadi imam untukku dan anak - anak ku dan kamu lah kelak yang membimbing keluarga kecil kita menuju surga Nya. Allah sang Maha Pemilik Hati, yakin lah setelah ikatan halal diantara kita, Allah akan menghadirkan Sakinah, Mawaddah, Warahmah di keluarga kita. Tugas kita berdua kelak memupuknya dengan ketakwaan dan kecintaan kepada Nya agar kelak kita juga bisa mengenalkan Allah kepada anak - anak kita kelak.

Kiranya bukan hanya cinta yang diperlukan untuk mengarungi perjalanan hidup kita, bukan kah kesamaan visi yang saling kita perkenalkan di proposal nikah masing - masing itu lebih penting untuk landasan kita membentuk "A Home Team" kelak. Aku memperkenalkan visiku sebagai cerminan diriku, dan kamu memperkenalkan visimu sebagai cerminan dirimu. Visi mu itu juga lah yang membuat kedua orang tua ku pun merestui mu untuk mengenalku lebih jauh. Kesamaan visi dan restu orang tua lah yang membuat ku memantapkan hati untuk memilihmu, mencintaimu dan kita akan bersama melalui hari depan, selamanya.

Duhai lelaki asing, seberapapun aku mengenalmu, aku yakin tak akan ada artinya jika aku tak mengenal-Nya. Karena semakin dalam aku mengenal-Nya, inshaaAllah akan semakin dalam pula aku mengenalmu. Bukankah kita sudah bertekad ini semua untuk-Nya? Maka biarlah, biar dia yang membuat kita saling mengenal dalam bingkai cahaya pernikahan.

Ketika Allah berkehendak: orang tua meridhoi, dunia merestui, semesta mengamini. Aku dan kamu akan menjadi kita. Semoga Allah memudahkan langkah kita.

Sabtu, 20 Juni 2015

Que Sera Sera!


Setelah menonton berulang - ulang kumpulan anak - anak kecil yang sedang bernyanyi lagu Que Sera Sera, saya jadi merenung kembali perjalanan hidup saya. Sebelum cerita lebih jauh, berikut lirik lagu Que Sera Sera yang sarat makna.

When I was just a little girl
I asked my mother
What will I be
Will I be pretty
Will I be rich
Here's what she said to me

Que sera, sera
Whatever will be, will be
The future's not ours to see
Que sera, sera
What will be, will be

When I grew up and fell in love
I asked my sweetheart
What lies ahead
Will we have rainbows
Day after day
Here's what my sweetheart said

Que sera, sera
Whatever will be, will be
The future's not ours to see
Que sera, sera
What will be, will be

Now I have Children of my own
They ask their mother
What will I be
Will I be handsome
Will I be rich
I tell them tenderly

Que sera, sera
Whatever will be, will be
The future's not ours to see
Que sera, sera
What will be, will be
Que Sera, Sera
 Dulu ketika saya kecil pun juga pernah mengajukan pertanyaan ke Ibu saya, kelak saya jadi apa? Saya nanti tumbuh jadi gadis cantik kah? Kelak bisa nggak jadi dosen? Dan mungkin kalian juga mengalami hal sama dengan pertanyaan - pertanyaan tersebut.

Semakin bertambah usia, hingga memasuki masa lulus SMA, di masa itu lah saya mulai menyusun menjadi apakah kelak saya di masa 5 tahun mendatang. Jika kalian tanya tentang mimpi saya di masa itu, akan saya jawab dengan penuh keyakinan, saya akan kuliah di perguruan tinggi negeri di Surabaya hingga lulus S1, kemudian mengajukan beasiswa ke luar negeri (terutama di Eropa {alasannya untuk travelling di negara-negara tetangga nya mudah :P} ) untuk program S2, pulang ke Indonesia dan mengabdi di bidang pendidikan dengan menjadi dosen. Itu mimpi saya, mimpi yang menjadi penyemangat saya berjuang di bangku kuliah. Misi saya untuk menjadi dosen sudah saya tulis sedemikian rupa menjadi banyak mimpi kecil menuju mimpi besar tersebut. Dream note tersebut saya tulis detail dan saya tempel di samping tempat tidur saya di kos. Percaya nggak, kalau dream note tersebut mampu jadi amunisi untuk mengukur seberapa teguh saya untuk mencapai mimpi besar tersebut.

Di tahun ketiga masa kuliah D3, saya dinyatakan lulus tepat waktu dengan predikat cumlaude. Pencapaian itu tak lepas dari usaha dan doa yang selalu rapalkan setelah sholat. Menjelang wisuda saya mendapatkan tawaran untuk melanjutkan jenjang S1 ke perguruan tinggi negeri di Surabaya dengan beasiswa penuh selama kuliah. Proposal yang sama untuk mimpi tersebut saya ajukan kembali ke bapak ibu saya, tak lupa juga di setiap sepertiga malam saya rapalkan juga kepada Sang Pemilik Hidup Allah SWT. Setelah diskusi panjang, Ibu berat hati untuk merestui proposal saya tersebut.

Pada kondisi ini serasa Allah sedang memberikan saya pembelajaran, "Hei ika..kamu masih hidup di Planet bernama realitas, untuk saat ini mimpi mu AKU ditunda dulu yaa. Kamu juga perlu menginjak bumi sejenak, tapi percaya lah AKU sudah menyiapkan rencana yang terbaik untukmu"

Dengan berbagai pertimbangan, saya melepas beasiswa tersebut. Allah Maha Keren, selang beberapa hari setelah saya mengambil keputusan tersebut, saya dinyatakan diterima menjadi karyawan baru salah satu perusahaan di Jawa Timur, setelah saya sampaikan ke Bapak Ibu, beliau merestui langkah saya untuk bekerja di perusahaan tersebut. Yaps, Sampai sekarang saya masih bertahan berjuang dengan misi baru di Perusahaan tersebut. Misi yang saya tulis di blog ini, bisa dibaca disini. Dan alhamdulillah hampir semua mimpi tersebut rampung di tahun ini. Di kota ini, saya juga berkesempatan untuk mengabdikan waktu luang saya untuk berbagi ilmu dengan anak - anak rumah baca di Banyuwangi melalui Rumah Literasi Banyuwangi. Que Sera Sera, Whatever will be, will be.

Kita semua punya mimpi yang sedang diperjuangkan, punya passion yang ingin diwujudkan. Masa depan bagaikan misteri. Kita semua masih belum mengetahui dikenang sebagai apakah kita dimasa depan. Tugas kita berjuang semaksimal mungkin, berdoa kepada Sang Pencipta untuk diberikan petunjuk Jalan Terbaik yang dipilihkan Nya untuk kita. Que Sera Sera, Whatever will be, will, Apapun yang terjadi, terjadilah.

Kawan, kalian pasti juga punya mimpi. Selamat berjuang Para Pejuang. Kita adalah pemenang kehidupan kita sendiri. Semangatt!!!

Senin, 15 Juni 2015

Rumah tanpa KPR

Rumah, sejauh mana pun aku melangkah dan berlari, kepadanya juga aku kembali. - moammar emka


Dream note yang saya jadi target kan pertama dan menjadi prioritas saya selama beberapa tahun ini yaitu renovasi rumah. Ibu sangat cerewet untuk tantangan pembiayaan renovasi rumah dan sebisa mungkin untuk tidak mengambil KPR yang harus dicicil selama bertahun - tahun. Bunga KPR yang jika dikalkulasikan bisa setara dengan harga rumah itu sendiri dan jika mengambil KPR itu artinya menanggung hutan bertahun - tahun bahkan puluhan tahun untuk membayar angsuran tersebut. Jadi lah sistem renovasi rumah dibuat bertahap dengan modal biaya dari tabungan saya dan ibu. Saya mengubah gaya hidup dan standart hidup untuk diri saya sendiri selama di perantauan.

1. Buat pos - pos pengeluaran
Saat tanggal gajian tiba, penghasilan rasanya cuma numpang lewat saja. :D Saya buat pos - pos tersendiri untuk biaya sewa kos, biaya pulsa, biaya belanja bulanan, biaya makan, infaq dan biaya entertainment semua terperinci dipisah kan ke masing - masing amplop sehingga pengeluaran sesuai budget. Dengan gaya hidup saya di Banyuwangi, tabungan bersih saya bisa mencapai 75% penghasilan (salah satu keuntungan penempatan di desa dengan penghasilan sesuai standart kantor Makassar).

2. Belanja bulanan 1 bulan 1 kali
Belanja bulanan saya tetapkan rutin di awal bulan, entah itu stock masih ada maupun sudah habis, belanja wajib di awal bulan. Semua kebutuhan domestik dipenuhi selama satu bulan, sehingga meminimalisir belanja di luar jadwal yang kadang membuat kita tergoda untuk membeli barang yang sebenarnya nggak kita butuhkan.

3. Puasa belanja baju, sepatu dan kebutuhan entertainment
Sejak kecil ibu saya menerapkan sistem membeli berdasarkan kebutuhan, sehingga jika belum perlu untuk ganti dan membeli barang yang baru, biasanya saya masih bisa kontrol untuk nggak belanja. Kadang setan suka banget ganggu, kadang pengen beli ini itu yang harga nya over budget dan cara yang paling ampuh untuk meredakan keinginan tersebut dengan menelfon ibu dan melihat foto bapak ibu yang tercetak besar di kamar sehingga bisa ingat lagi prioritas yang sudah saya buat.  Salah satu keuntungannya lagi, di Banyuwangi nggak ada mall sehingga bisa terhindar dari gaya hidup hedon. :)

Dan yang membuat bahagia, penghasilan di kantor saya setiap tahunnya selalu mengalami kenaikan dan itu artinya menambah digit - digit tabungan saya. Belum lagi berbagai macam bonus yang saya dapatkan juga menaikkan tabungan. Dengan komitmen dan prioritas yang sudah saya buat, pelan tapi pasti tabungan saya dan ibu sudah mulai menjadi aset.

Tahun pertama saya kerja, tabungan saya setelah dikurangi untuk membeli kendaraan untuk penunjang kerja (kendaraan ini saya beli secara tunai juga :P ). Kami mulai untuk membangun dapur tetap dengan ukuran 5x5 m berdinding bata, cor beton dan berkeramik, dimana ruangan tersebut terdapat dapur, kamar mandi, kamar tidur (yang awal nya untuk disewa kos dan sekarang beralih menjadi tempat usaha nya bapak), tempat mencuci dan menjemur baju, tempat perpustakaan pribadi saya dan tempat mengobrol kami sekeluarga ditemani angin semlilir dari pepohonan samping rumah.

Tahun kedua, perombakan besar - besaran dan hanya menyisahkan 30% bangunan lama. Saya yang dari dulu bercita - cita punya kamar yang luas, sehingga model rumah yang awal nya 3 kamar dibongkar dan dijadikan 2 kamar, tinggi rumah ditinggikan sekitar 50 cm dengan penggantian total rangka atap dan genteng nya juga. Bagian teras di rombak total dan mengalami pelebaran beberapa meter. Fondasi rumah juga ditinggikan untuk mengantisipasi jika banjir. Sehingga bangunan awal yang berukuran 5x11 m menjadi 5x17 m. Dan renovasi di tahun kedua ini yang membutuhkan biaya paling banyak hingga over budget, kami menyiasati dengan meminjam uang ke saudara sehingga di tahun ketiga kami sudah bisa melunasi semua hutang tersebut. Di tahun kedua ini, alhamdulillah renovasi rumah ini bisa selesai di luar ekspetasi (target untuk hadiah buat ibu dan bapak sebelum saya menikah akhirnya tercapai) dan kami bayar lunas.

Di tahun ketiga mulai membeli dan mengganti perabotan yang sudah mulai usang. Ternyata hal sederhana ini bisa membuat bahagia ketika bisa menikmati hasil kerja keras sendiri.

Next project, rumah untuk keluarga baru saya. Semoga sistem ini bisa saya terapkan sehingga kami tidak terjerat hutang KPR yang harus dicicil puluhan tahun. Aminn... :)

Minggu, 31 Mei 2015

Migrasi blogspot menjadi domain dotcom

Halo...

Akhirnya setelah 4 tahun ieka's blog lahir sekarang domainnya sudah jadi dotcom. Rumah awal iekamahardika.blogspot.com kini berubah menjadi iekablog.com biar lebih terasa personal blogger nya. Mumpung kemarin ada promo salah satu perusahaan penyedia domain, tanpa basa basi langsung saya daftarin blog ini ke domain dotcom, selain lagi promo harga ternyata perusahaan ini juga menyediakan hosting gratis untuk penggunanya.

Di tulisan ini saya akan membagikan proses di belakang layar migrasi menjadi domain dotcom. Tips ini berlaku untuk pengguna blogger / blogspot saja yaa.

1. Pastikan kalian punya blog dengan platform blogspot
2. Untuk perusahaan yang saya percayakan untuk migrasi yaitu qword.com, perusahaan ini proses nya mudah, cepat, mas - mas technical support nya ramah dan sangat membantu proses migrasi.

3. Buat yang belum punya akun di Qwords.com bisa daftar dahulu.


3. Buka https://www.qwords.com/domain-name/


4. Setelah memasukkan nama domain dan jika domain yang kamu inginkan masih tersedia, lanjutlan ke proses selanjutnya. Centang domain yang diingin. Harga menyesuaikan dengan domain yang akan dibeli. Kemudian klik "tambahkan ke keranjang belanja"


Kemudian akan muncul layar seperti dibawah ini. Kemudian klik Update Keranjang Belanja.

5. Akan muncul jumlah total tagihan untuk domain yang kalian beli. Kemudian klik check out. Akan muncul metode pembayaran. Saya menggunakan metode transfer via ATM. Setelah dipilih, lanjutkan ke proses selanjutnya.

6. Akan muncul invoice dan no invoice untuk tagihan kalian. Invoice tersebut juga dikirim ke email kalian.

7. Setelah melakukan transaksi buka https://www.qwords.com/order-payment/ Lakukan pengisian data secara benar

8. Selagi menunggu email balasan dari tim Qword.com , buka blog kalian masuk ke menu "Setelan" , pilih menu "Dasar".
Pada Bagian "penerbitan", ubah alamat blog menjadi web sesuai yang didaftarkan, penulisan HARUS menggunakan www.

9. Pesan parking domain ke free parking domain di alamat berikut https://kb.qwords.com/2015/05/cara-pesan-dns-manager-di-portal-qwords-com/ setelah mendaftar untuk pemasangannya bisa dilihat tutorial disini https://kb.qwords.com/2013/02/cara-pasang-blogspot-dengan-domain-sendiri/

10. Setelah pemasangan free parking domain, tunggu 1-4 jam untuk pengaturan blogspot ke domain dotcom, jika ada kesulitan proses pengaturan di Cpanel bisa meminta bantuan ke Techinal Support dengan mengirimkan problem tersebut ke https://portal.qwords.com/submitticket.php

Tim Techincal Support akan dengan senang hati membantu proses  pengaturan tersebut. Dan setelah itu alamat web kalian dengan domain .com sudah bisa dibuka.

Semoga bermanfaat :)

Minggu, 24 Mei 2015

Institut Ibu Profesional (IIP)


Institut Ibu Profesional merupakan komunitas yang mewadahi ibu dan calon ibu yang senantiasa ingin memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri. Komunitas ini dibentuk oleh Ibu Septi Peni Wulandari. Sesuai dengan hakikat orang tua yang akan menghantarkan anak - anak nya untuk siap mengarungi gerbang masa depan. Oleh karena itu, diperlukan profesionalitas dari kedua orang tua dalam mendidik anak - anaknya dan untuk mewujudkannya diperlukan lah ilmu yang mendukung misi tersebut.

Visi Ibu Profesional
Menjadi komunitas pendidikan perempuan yang paling unggul di Indonesia,wadah bagi seluruh Ibu Indonesia baik yang tinggal di dalam negeri maupun luar negeri untuk senantiasa berkembang meningkatkan kualitas diri dan keluarganya

Misi Ibu Profesional

    Meningkatkan kualitas ibu dalam mendidik anak­-anaknya, sehingga bisa menjadi guru utama dan pertama bagi anak-­anaknya.
    Meningkatkan kualitas ibu dalam mengelola rumah tangga dan keluarganya sehingga menjadi keluarga yang unggul.
    Meningkatkan rasa percaya diri sang ibu, sehingga tetap bisa mandiri secara finansial tanpa harus meninggalkan anak dan keluarganya.
    Meningkatkan peran ibu menjadi Agent of Change (agen pembawa perubahan) yang senantiasa akan berbagi dan menularkan virus perubahan kepada masyarakat
Dengan visi dan misi yang sama dengan Ibu Profesional, ketika Institut Ibu Profesional (IIP) Surabaya membuka pendaftaran member, walaupun saya masih single, saya sangat antusias untuk bergabung dengan komunitas ini. Sesuai status saya yang masih single dan masih dalam tahap belajar mengenai "How to be a Profesional Mother", saya lebih sering menjadi silent reader. Setelah saya terdaftar di komunitas ini, banyak ilmu yang bisa saya dapatkan dari kuliah via whatsapp yang diadakan setiap bulannya. Institut Ibu Profesional group regionalnya tersebar hampir di seluruh Indonesia, untuk menjadi member komunitas ini gratis dan terbuka untuk semua ibu dan calon ibu. Untuk pendaftaran nya bisa dilihat di http://www.ibuprofesional.com

Sungguh eman jika materi kulwap perdana saya serap sendiri, semoga materi ini bermanfaat untuk kalian para ibu dan calon ibu.

"A" HOME TEAM

Kita mulai dengan melihat beda antara 'kerumunan' dan 'team'.
Saat jalan-jalan pagi dan melewati sebuah pasar kaget, apa yang Bunda dapati?
Sekumpulan orang, ada yang heboh menawarkan barang, sebagian sibuk menawar barang, yang lain hanya lihat-lihat saja, ada pula yang jalan kesana-kesini, bahkan ada pula yang bengong. Setiap orang sibuk dengan kegiatannya sendiri, mengejar tujuannya sendiri yang tak selalu ada kaitan dengan yang lain, interaksi seperlunya sebatas kebutuhan jikapun ada, berada di tempat yang sama namun tak saling sapa satu dengan lainnya, asing dan tak peduli kecuali ada maunya. Inilah KERUMUNAN.

Para penggemar bola tentu tak asing dengan Barca, tempat Lionel Messi dan Neymar mengukir prestasi, tapi tak mungkin sendiri. Setiap pemain mengerti posisi, tugas, peran dan tujuan. Mereka saling mengerti bahkan tanpa keluarnya satu kata pun, memberikan support satu dengan yang lain. Menyajikan permainan cantik yang membuahkan goal kemenangan, rapat menjaga dari serangan lawan. Ini satu contoh TEAM.

Kerumunan dan Team sama-sama merupakan kumpulan orang.

Kerumunan tak mempunyai tujuan bersama yang menyatukan mereka, tak ada komunikasi untuk saling mengerti. Yang menyatukan mereka hanya karena kebetulan berada di tempat yang sama.
Team disatukan oleh tujuan bersama, tatanilai yang diyakini semua, komunikasi dan interaksi yang membuahkan saling mengerti, tahu peran, posisi dan tugasnya, saling memberikan dukungan dan bantuan, gembira bersama bergerak menggapai impian.

Mari kita tengok keluarga kita, lebih dekat dengan ciri-ciri kerumunan ataukah team?
Sebuah hometeam berbeda dengan team lainnya. Hometeam tidak bisa sesuka-suka ganti pemain, anggotanya memiliki usia dan tingkat kematangan yang berbeda-beda, ada peran-peran yang secara alamiah sudah melekat pada anggotanya, ada pula yang dapat berganti-ganti dimainkan.
Hometeam memerlukan manajemen yang unik. Sebagian dari kita menganggap akan bisa dengan sendirinya mengatur rumahtangga bila tiba waktunya, ketrampilan itu akan tumbuh secara naluriah. Bukankah orang tua kita juga tak repot-repot belajar saat membesarkan kita?
Barangkali memang demikian.

Namun bila yang hendak kita bangun adalah 'A' HomeTeam, hometeam yang berkualitas 'A' dan bukan sekedar hometeam maka ada hal-hal yang perlu kita cermati.
Kita dengan pasangan hidup kita dipertemukan dan disatukan setelah dewasa. Sebelumnya kita dibesarkan di lingkungan berbeda, melalui jalan berbeda, dengan cara berbeda, dan mungkin juga dengan tatanilai yang berbeda.

Maka langkah pertama adalah banyak-banyaklah membangun KOMUNIKASI, verbal maupun non verbal. Sering-sering ngobrol bareng, melakukan kegiatan bersama, membicarakan apa yang kita sukai dan tidak kita sukai, memahami gelagat dan bahasa tubuh. Jangan diam saja dan menganggap pasangan hidup kita pasti tahu atau seharusnya tahu. Pasangan hidup kita bukan dukun kan? ;p
Yang pertama dibangun adalah tatanilai bersama, our values.
Tak perlu banyak, yang utama dulu saja yang akan menjadi INDUK NILAI.
Sekedar contoh, Induk nilai Tanah Perdikan Margosari adalah iman dan kehormatan.

Meski rumusannya sederhana, proses ini bisa jadi berdarah-darah, penuh tetesan air mata. Maka Anda dan pasangan perlu menyepakati konstitusi dan aturan main dasar. Kami memiliki 3 aturan sederhana:
1. Mesti TETAP BERKOMUNIKASI seberapa pun marahnya.
2. Segala keputusan yang dihasilkan dalam keadaan marah, BATAL demi hukum.
3. Bila terjadi selisih atau beda pendapat, kembali kepada al QUR'AN dan al HADITS.
Proses ini bisa jadi lama, jangan berharap bagai membalik telapak tangan: Plek, selesai. Tidak! Intensitas komunikasi dan main bareng akan sangat menentukan. Maka perbanyaklah sarananya. Misalnya: Makan bareng, sholat berjamaah, bermain bersama, ngopi pagi, dll.
Manfaatkan teknologi, bikin grup keluarga di wa/line/bb dll. Share hal-hal baik yang mencerminkan nilai keluarga.

Setelah itu kita akan lebih enak untuk membicarakan TUJUAN keluarga.
Tidak harus sekali jadi, biarkanlah tujuan ini dinamis dan berkembang. Secara berkala dibicarakan bersama.
Dengan mengetahui tujuan bersama dan sasaran masing-masing, setiap anggota keluarga jadi tahu hal-hal yang dibutuhkan yang lainnya. Dengan demikian mereka mengerti bila hendak men-support yang lainnya.
Bila saat ini sepertinya tidak ada kerjasama dalam keluarga, yang satu tak mau membantu yang lainnya, barangkali karena yang satu dan yang lain tidak saling mengerti apa yang diperlukan.
SALING MEMAHAMI adalah dasar tumbuhnya kerjasama team.
Aturannya: Understand first then to be understood.

Entah kelak menjadi Working Mom atau Full Stay At Home Mom, mempersiapkan diri dengan bekal ilmu sebanyak - banyak nya itu penting. Semoga bermanfaat. :)

Senin, 11 Mei 2015

Sabtu Malam terdampar di Pulau Tabuhan

Ketika seorang sahabat mengajak untuk camp di sebuah pulau, tawaran itu langsung saya iya kan. Pulau itu termasuk di proposal mbolang yang saya ajukan ke ibu. Saya tak hentinya merapalkan syukur, saya percaya penuh selalu ada tangan Tuhan yang mempertemukan saya dengan kalian hingga akhirnya kita akan terdampar bersama di Pulau tersebut. Pulau seluas 5 hektar tersebut tak berpenghuni, nggak ada listrik, nggak ada air tawar dan nggak ada toilet. Pulau ini beberapa bulan terakhir menjadi wisata favorit backpaker lokal maupun asing karena keindahan terumbu karangnya. Di pulau ini, kita juga bisa snorkling, diving maupun mengeksplore hutan. Pulau tersebut bernama Pulau Tabuhan.

Untuk menuju Pulau Tabuhan, kami harus menyebrang menggunakan perahu dari Bangsring Underwater. semua keperluan logistik mulai dari makanan, air mineral, lotion anti nyamuk, kopi dll kami bawa dari Banyuwangi. Perjalananan dari Bangsring Underwater menuju Pulau Tabuhan sekitar 30 menit. Ombak saat itu sedang besar sehingga mempercepat jarak tempuh kami.
*Pulau Tabuhan*

*diatas kapal menuju Pulau Tabuhan*
*Selamat Datang di Pulau Tabuhan*
Perjalanan ini membuat saya berkali - kali merapalkan syukur, Allah menciptakan alam dan se-isi nya untuk tempat mengambil pelajaran dan hikmah. Perjalanan kami selama di Perahu, kami ditemani matahari yang perlahan malu - malu mulai membenamkan dirinya dan pergerakan matahari saat terbenam, gradasi warna langit saat terbenam itu subhanallah keren banget. Allah Maha Besar.


*sunset*

*sunset*sahabat*

 Setelah sejenak istirahat sambil menikmati sunset, kami lanjutkan mulai mendirikan tenda. Ini untuk pertama kali nya saya camp di tenda mini, biasanya kalau saya dan teman - teman kampus camp nya di tenda seperti barak pengungsian (karena kita camp sejurusan :) ). Pengetahuan saya jadi bertambah lagi, ternyata lumayan mudah mendirikan tenda portable ya. Hari mulai malam, di pulau ini tidak ada penerangan sama sekali dari PLN, sehingga kami menggunakan lampu emergency sebagai penerangan. Sensasi sholat di tepi pantai ditemani matahari yang sudah tenggelam maupun matahari yang hendak terbit, hingga seorang sahabat nyeletuk, "kita sholatnya kayak lagi syuting adzan magrib dan adzan subuh lho kak."

Setelah semua persiapan kayu bakar untuk api unggun sudah terkumpul, saat nya kami mulai bakar - bakar ikan, menyeduh kopi, berdiskusi ringan dengan sahabat hingga berujung curhat masal :v. Setelah satu persatu ikan masak, kami mulai makan bersama - sama. Dalam kesederhanaan dan kebersamaan, kopi dan ikan bakar terasa sangat enak dan mewah. Moment kebersamaan inilah yang akan selalu teringat. Nikmat TuhanMu yang manakah yang kamu dustakan?

*para cowok yg sedang bakar ikan*
Setelah perut kami kenyang, kami membuat penggung dadakan untuk baca puisi, main tebak - tebak an dll. Kak ayunk dan kak ira bergantian membacakan puisi - puisi sastra lama dan kami lainnya sebagai penonton.Setelah mini teatrikal, kami berkeliling bersama untuk eksplore pulau ini. Kami dipertemukan dengan salah satu spesies alga yang bisa menyala dalam gelap jika digenggam, cahayanya bagai kunang - kunang dalam temaram, kami baru bertemu dengan alga jenis tersebut untuk pertama kalinya. Kami sangat excited sehingga kami pun berebutan untuk bisa menggenggam alga tersebut. Entahlah, disini waktu terasa cepat sekali. Akhirnya saya dan kak hikmah memutuskan untuk tidur duluan. Saya terbangun karena suara ombak, perahu nelayan dan warga lainnya yang hendak mancing, terlalu eman jika dihabiskan dengan tidur. Saya bergabung dengan sahabat lainnya yang belum tidur dan melanjutkan cerita remeh temeh sambil menikmati ombak laut. Jika kita lihat langit di pantai ini, sungguh keren sepanjang mata memandang hamparan langit dihiasi ribuan bintang yang berkedip bahkan berulang kali saya berkesempatan melihat bintang jatuh. Menjelang tengah malam, kami bertemu dengan bulan merah yang mulai menampakkan dirinya dan itu keren banget. Di tempat ini saya berkali - kali kagum atas ciptaan Allah yang luar biasa keren dan sejenak membuat saya merenung, saya hanya lah satu bagian dari semesta, betapa kecilnya saya dan tidak sepatutnya saya sombong dan mengkhawatirkan ketidakpastian masa depan, Allah sudah meyiapkan alam dan seisinya sebagai pendukung kita untuk berusaha dengan sungguh - sungguh mengerjakan proposal hidup yang sudah kita ajukan kepada Pencipta.

Mahari mulai menampakkan diri, seusai sholat subuh, kami olah raga bersama dan menikmati sunrise bersama. Di pulau ini, ada spot terbaik untuk menikmati sunrise.
*siluet*sahabat*sunrise* fotonya agak ngeblur :(
Sembari menikmati sunrise kami mulai melanjutkan eksplore pulau ini dengan berjelajah dan berkeliling seluruh isi pulau. Kami bertemu dengan reruntuhan bangunan, info dari kak ira, bangunan tersebut merupakan bangunan bekas reruntuhan jaman Belanda, Pulau tersebut dulunya sebagai Pulau pelatihan Belandan yang difungsikan sebagai miniatur Bali dan sebelum Belanda menyerang Pulau Bali, mereka latihannya di Pulau ini.
*reruntuhan bangunan*pada nggak sadar kamera*
Di sepanjang bibir pantai kami bertemu dengan karang - karang yang sudah mati dan kami menemukan karang yang lucu bentuknya.
*karang*
Selagi ada tongsis, yuk dimari selfie. Maafkan yaa kalau kami narsis :v Kamu, kamu, kamu...kalian semua sahabat yang kerennn.
*selfie kita*muka nya pada kucel :3 *
Setelah berkeliling, saat nyaa snorkling. Walaupun sudah berkali - kali snorkling, saya tetap saja nggak jago nafas menggunakan alat bantu snorkling, jadinya saya cuma ngambang menggunakan pelampung. Mbak ira, kapten... makasii sudah dibantu ditarik ke tengah laut untuk lihat terumbu karangnya. Dan kami juga bertemu dengan bintang laut (haii..patrick).
*bintang laut*
Setelah puas berenang, main air, dan akhirnya kelaparan. Dan bisa ditebak kami makan indomie dalam 1 wadah secara bersama - sama dan lahap banget (kayak anak pondok makannya :P)

*me*muka kucel*tapi happy :3*

Waktu terasa cepat banget, waktu sudah mendekati jam penjemputan kapal kami. Setelah berberes - beres bongkar tenda dan bersih - bersih sampah yang akan di bawa ke Banyuwangi, kapal kami tiba. Di pulau ini, tidak ada tempat sampah, sehingga sebaiknya sampahnya dibuang dan dibawa ke Banyuwangi. Jangan tinggalkan apapun, selain jejak kaki. Jangan ambil apapun, selain gambar foto. Buang sampah pada tempatnya ya guys. Selamat berpetualang dan selamat tersesat.