Jumat, 19 Desember 2014

Biru

photo by mazcoco; *gili trawangan

Ada tangan Tuhan dalam menuntun ku untuk bertemu dengan suatu hal termasuk bertemu kamu. Aku menyebutnya itu takdir. Aku dan kamu hanyalah sosok asing yang saling dipertemukan dalam rangkaian takdir hidup. Tuhan mempertemukan kita dengan maksud agar kita saling belajar makna eksistensi dan keseimbangan kehidupan. Dan bukan untuk sebuah percintraan.

Senang bertemu denganmu,
Biru itu Laut

Senin, 15 Desember 2014

Pantai Pulau Merah (Red Island)


Pantai Pulau Merah (Red Island), pantai yang berlokasi di Desa Sumber Agung, Kecamatan Pesanggaran, Kab. Banyuwangi. Asal mula nama Pulau Merah berasal dari gundukan Pulau Kecil yang berada sekitar 200 m dari bibir pantai, tanah pada gundukan pulau ini berwarna merah dan ditutupi tumbuhan hijau sehingga tak terlihat warna asli dari tanah tersebut.
Untuk masuk ke pantai ini akan dikenakan tarif, saya dan rombongan kemarin 1 mobil berisi 7 orang dikenakan tarif 40.000 (IDR).

Rute ke Pulau Merah


Perjalanan dari Banyuwangi Kota menuju Pulau merah memakan waktu sekita 1,5 jam. Untuk wisatawan pemula bisa menyewa mobil atau mengikuti paket liburan yang ditawarkan agent di daerah Banyuwangi Kota. Mengingat tidak adanya kendaraan umum menuju tempat ini, kabanyakan wisatawan menggunakan bus rombongan maupun mobil pribadi. Banyak penunjuk arah untuk menuju ke tempat ini, sehingga kalian tak perlu khawatir jika tersesat.

Tempat Surfing

Sejak tahun 2012, Bapak Bupati secara rutin mengadakan kegiatan tahunan International Surfing Competition yang diadakan di Pulau Merah. Kegiatan tersebut diikuti oleh peselancar baik dari dalam maupun luar negeri. Keunggulan dari Pulau Merah ini, ombaknya cocok untuk pemula maupun yang sudah ahli.
Saya pertama kali ke tempat ini tahun 2013, pantai ini masih sepi pengunjung maupun penjual dan kondisi nya sudah berubah sejak Pantai ini masuk dalam daftar investasi pariwisata Banyuwangi. Di pinggir pantai akan banyak ditemui persewaan papan selancar, atau kalian yang masih pemula bisa menyewa jasa pemandu untuk latihan surfing. Setelah puas main air, kalian tak perlu khawatir untuk tempat ganti baju dan mandi, karena di tempat ini juga disediakan untuk umum.

Payung Merah

Saya sempat ternganga melihat perubahan pantai ini, yang dulunya tenang sekarang menjadi rame pengunjung. Di bibir pantai juga disewakan payung merah dan papan tidur untuk kalian yang suka berjemur.

Kuliner makanan

Setelah puas berkeliling pantai, tak ada salah nya mencoba kuliner makanan yang ada di pantai ini, di dekat pantai terjejer banyak penjual ikan bakar, minuman es kelapa muda maupun rujak. Pada kali ini kami memesan 3 es kelapa muda (1 kelapa penuh), 2 rujak dan 1 botol air mineral. Total harga yang harus kami bayar 46.000(IDR). Harga tersebut tergolong murah untuk makanan di tempat wisata dan masih termasuk harga normal makanan di Banyuwangi.

Pura Tawang Alun

Masih di area pantai ini terdapat Pura Tawang Alun, di depan dan di samping Pura banyak terdapat penjual makanan juga.
sumber
Tumpang Pitu

Masih berada di kawasan pantai ini, terdapat Gunung Tumpang Pitu, dinamakan Tumpang pitu karena adanya gundukan gunung sebanyak 7 barisan. Di dalam gunung ini terdapat kandungan emas dan rencananya akan di eksploitasi dan dikelola oleh pihak swasta. Apakah ini ada hubungannya dengan kedatangan Kedubes Amerika yang mengadakan acara thanksgiving di banyuwangi? who knows? Kita berbaik sangka saja terhadap pemerintah.

Sunset

Pantai ini merupakan pantai terbaik menurut saya untuk menikmati sunset. Saat matahari terbenam, cahaya matahari berubah menjadi kemerahan.
sumber
Dan inilah jejak kaki saya di pantai ini. :'))
me

Kamis, 11 Desember 2014

Andromeda

Andromeda

Sejauh itukah dari bumi..
hingga tak terjamah tangan-tangan duniawi..
galaksi pemisah yang terpisah..
memecah-mecah radar yang telah terpisah..

Baru sampai di mars,kau mau kemana?
melangkahi sedna,
kau bersembunyi di sudut alfa tata surya
tak peduli lagi pada batu kerikil didaratan venus
yang kau cari cara mencuri cincin neptunus

Sesaat kau menjelma menjadi bintang jatuh
mengitari semesta memunguti serpihan asa
dihadapanku kau meteor jadi-jadian
indah,namun memporakporandakan

Berjalan-jalan di hamparan angkasa
memetik bintang didahan biduk utara
dipari selatan kau berkejaran
merangkai titik titik sinar cahaya yang kudamba

disanalah kau berkelana dan seolah berkuasa
sejauh ini yang ku bisa hanya terpana
mengagumi seluas lahan luar biasa
yang dilukis sang Pencipta

Bima Sakti... sejauh itukah jarak kita?
kau memutari segala rasa hati
dan aku di sini hanya duduk bersemedi
di satu dimensi yang tak sempat kau singgahi
di Andromeda.. galaksi yang sepi...

Puisi diatas, saya ambil dari salah satu cuplikan puisi di novel yang saya baca waktu kelas 2 SMA dan puisi tersebut tertulis rapi di diary saya. Sejenak, puisi ini membawa saya ke peristiwa ketika jaman SMA. Mari sejenak berjeda.

Minggu, 30 November 2014

Bapak, pria ter-romantis untuk putrinya


Fakta yang nggak begitu saya suka yaitu saat usia saya semakin dewasa berbading lurus dengan usia bapak yang semakin menua. Kini usia bapak sudah kepala enam, tapi perhatian dan kasih sayangnya tak pernah berubah. Banyak hal - hal sederhana yang selalu bapak lakukan ke saya yang membuat saya meleleh dan bagi saya itu romantis. Saya akan menceritakan bukti bahwa bapak merupakan pria yang paling romantis untuk putrinya versi saya dan bapak yaa.

Orang pertama yang akan pasang badan untuk putrinya

Masih teringat di benak saya, beberapa tahun terakhir saat saya tiba - tiba harus flight ke luar kota dengan penerbangan paling pagi. Seperti biasa saya selalu menyempatkan singgah di rumah Gresik dan baru berangkat ke juanda pagi - pagi buta. Bagi saya yang sudah terbiasa solo traveling tengah malam, sebenarnya naik angkot sendirian dari rumah pun bukan hal yang begitu menakutkan. Tapi karena kekhawatiran bapak, akhirnya beliau mengantarkan saya dari rumah ke by pass krian. Kami naik angkot berdua dari rumah menuju by pass krian. Dan seperti biasa saat berjalan di jalan raya, beliau selalu memegang tangan saya. Dari raut wajah nya seolah berkata, "tenang nak, ada bapak disampingmu. tak perlu takut untuk menghadapi kerasnya hidup". Bapak menemani saya di by pass krian hingga saya naik ke dalam bus untuk memastikan bahwa saya baik-baik saja.

Bapak yang menunggu dengan setia jika anaknya pulang dari rantau tengah malam

Jika saya pulang dari rantau dengan perjalanan kereta Probowangi dan dengan jadwal nya sedemikian rupa akan membuat saya baru sampai di rumah sekitar jam 12 malam. Bapak selalu menunggu saya di teras rumah, hingga becak yang saya tumpangi sampai di depan rumah. Tak hanya sampai situ aja perhatian bapak, beliau juga sudah menyiapkan nasi goreng kesukaan anaknya dan segelas teh hangat. Walaupun sudah tengah malam, sesampai saya di rumah, kami sekeluarga ndak ada yang langsung tidur. Ritual kecil kami, dengan setianya ibu dan bapak mendengarkan cerita saya selama di perantauan.

Orang terakhir yang tidur hanya untuk memastikan semua anggota keluarga sudah tidur dengan nyenyak.

Bapak, orang terakhir yang tidur dalam keluarga kami. Sebelum saya merantau, kebiasaan kecil bapak yang selalu dilakukan kepada anggota keluarganya termasuk saya yaitu beliau selalu mengecek ke kamar tidur saya untuk mastikan bahwa saya sudah tidur. Tak jarang beliau membenarkan letak selimut saya, menghidupkan obat nyamuk di kamar atau mematikan lampu kamar saya jika saya kecapekan dan langsung tidur seenaknya. Namun seiring dengan pertumbuhan saya menjadi gadis dewasa, tugas - tugas tersebut digantikan oleh ibu.

Mengajak putrinya ke tempat favorit untuk kencan

Bapak selalu mengajak saya berkebun berdua dengan beliau, walaupun sebenarnya saya takut cacing ataupun binatang melata lainnya tapi tetap saja beliau memaksa saya untuk ikut kegiatan berkebun tersebut. Misinya untuk membuat kami berdua semakin akrab, saat berkebun tak jarang beliau menceritakan hal - hal lucu kepada saya. Sejak beliau sakit dan saya harus merantau, hiburan satu - satunya adalah bertani, karena menurut beliau menyatu dengan alam akan kita temukan kedamaian. Saat saya pulang ke rumah, bapak selalu mengajak saya bersepeda berdua ke sawah, saat saya membantu bapak memanen sayuran, tiba - tiba ada ulat di kaki saya dan alhasil karena saya takut ulat dll, saya langsung teriak - teriak di tengah sawah, sejak saat itulah bapak nggak mengijinkan saya untuk masuk ke ladang dan hanya meminta saya menemani nya di pinggir sawah sambil mengamati petani lainnya.

Pengingat tanggal istimewa putrinya

Mungkin sebagian cowok bukanlah ahli sejarah yang bisa mengingat tanggal - tanggal penting orang - orang yang disayanginya. Hal tersebut tidak berlaku untuk bapak, beliau hafal diluar kepala tangal - tanggal istimewa saya.

Mencari tahu segala hal dunia putrinya

Sejak merantau, bapak selalu mencari informasi yang berhubungan dengan saya mulai perkerjaan, kota rantau saya, dan segala hal yang lagi trend di usia anaknya. Kadang saya dibuat terheran - heran, saya selalu nyambung dan se-misi saat ngobrol dengan bapak. Ternyata bapak secara diam - diam suka mencari informasi semua tentang dunia saya kepada teman - temannya. Bahkan teman bapak kebanyakan juga seusia saya. Inilah yang membuat saya tidak bisa berbohong kepada bapak, kadang tanpa saya cerita detail, beliau sudah sangat paham kondisi yang saya alami.


Note:
Walaupun raga kita tak bisa bertemu, doaku selalu untukmu bapak. Cepet sembuh yaa bapak. Adek akan pulang secepatnya.

Sabtu, 29 November 2014

Surat Cinta : Sahabat


Hai B.

Dari kota nan jauh diseberang dan minim sinyal, kamu berjuang hingga naik ke tempat tertinggi di pabrikmu hanya untuk menelpon ku. Kamu kaget ya dengan isi email yang kukirimkan untukmu, hingga kamu rela nyari sinyal seperti itu. Aku tau benar watakmu, biasanya kamu cuek dan beberapa bulan yang lalu kamu bahkan menghindariku. Terkadang aku bingung dengan caramu menyayangi orang yang kamu sayangi, kamu begitu keras terhadap dirimu sendiri hingga kamu pun harus berulang kali membohongi dirimu hanya untuk membuat orang yang kamu sayangi bahagia dan tak sedih lagi, padahal hanya kehadiranmu saja sudah membuat kami bahagia dan kadang yang kamu lakukan malah membuat orang yang kamu sayangi menjadi semakin sedih dan kamu pun juga sedih kan. Please..jujur sama dirimu sendiri, ungkapkan yang sebenernya hati kecilmu inginkan agar kamu tak menyesal pada akhirnya.

Aku dengar isakkanmu disana, untuk pertama kali nya aku mendengarmu menangis. Bukankah kamu yang mengajarkan padaku bahwa menangis nggak akan merubah keadaan, padahal aku tau kamu mengatakan nya karena kamu hanya nggak ingin aku menangis kan. Sekarang aku bukan gadis yang cengeng lho. Dan pada detik itu juga kamu mengakui ternyata dengan menangis setidaknya bisa meringankan semua hal sedih yang terpendam di hati walaupun nggak bisa merubah keadaan. Pada saat itu juga, akhirnya kamu jujur kepadaku tentang sikapmu yang mendadak berubah kepadaku dan dengan polosnya kamu bilang "aku ngelakuin itu karena aku nggak pengin buat kamu sedih". Kamu selalu begitu, selalu pasang badan untuk membuatku bahagia dan untuk kali ini kamu salah besar, toh pada akhirnya waktu nggak bisa diputar ulang, semua sudah berjalan sesuai dengan keputusanmu dan skenarioNya. Bukankah nada suaraku terdengar riang saat ku menerima telponmu? Ternyata memang kamu masih hafal dengan kebiasaanku itu, hingga aku pun nggak bisa menyembunyikan kesedihanku saat mendengar pengakuanmu. Yeah.. I'm (not) okay. Sejujurnya aku kecewa, sedih dan ingin marah padamu. Tapi yang bisa aku lakukan hanya bisa diam karena toh marah ataupun mengeluarkan kata - kata sarkasme nggak akan merubah yang sudah terjadi. Aku hanya nggak ingin kamu sakit hati dengan kemarahanku ataupun cerita keadaanku saat kamu menghindariku.

Aku ingat beberapa hari yang lalu ada seorang teman bicara kepadaku. "sudahlah mbak nggak usah terlalu keras sama dirimu sendiri, jungkir balik untuk membuat orang yang kamu sayangi bahagia. kamu sudah berjuang keras, kadang nggak apa - apa kok sedikit egois." Sepertinya aku mulai ketularan virus semangat berjuang untuk membahagian orang kita sayangi sampai lupa membuat bahagia diri kita sendiri.

Seringlah pulang ke rumah, ibumu sangat merindukanmu. Bukankah beliau yang menjadi alasan kamu berjuang sekeras ini kan? percaya lah padaku kehadiranmu lebih beliau butuhkan. Pesanku untukmu, kejar dan pertahankan orang - orang yang kamu sayangi, ikuti kata hatimu untuk bertindak terhadap mereka jangan kamu ikuti logika mu saja. Terkadang kamu juga perlu sedikit egois kok, sebelum kamu menyesal karena kehilangan mereka selamanya. Bahagialah dengan pilihanmu, bahagialah kamu disana, dan tertawa lah, semua hal itu cukup membuatku bahagia. Sampaikan salamku untuk ibu dan adik - adikmu, maaf jika di masa depan aku tak bisa mengunjungi mereka lagi, tanpa aku cerita kamu pun sudah tahu alasanku kan. Semoga Allah melindungimu disana. Semoga kamu membaca tulisan ini, jika kamu tak sempat membacanya biarlah Allah yang menunjukkan padamu.

Sahabatmu,
I.

Kamis, 27 November 2014

Aku, kereta dan hello stranger

We travel, initially, to lose ourselves; and we travel, next to find ourselves. We travel to open our hearts and eyes and learn more about the world than our newspapers will accommodate - Pico lyer 

Kereta menurut saya alat transportasi paling nyaman untuk saat ini dan minim kecelakaan lalu lintas. Semenjak merantau ke Banyuwangi, setiap perjalanan solo traveling pulang - pergi Banyuwangi - Gresik selalu ada cerita unik dan membuat saya senantiasa bersyukur akan hidup. Perjalanan seorang diri di dalam kereta Banyuwangi - Sidoarjo yang lama tempuhnya 8 jam akan terasa bosan kalau kita hidup dengan dunia kita sendiri, dan disinilah uniknya pelajaran hidup, perjalanan seorang diri akan mempertemukan dengan sesama penumpang yang nggak kita kenal dengan kesamaan nasib menghilangkan kebosanan selama 8 jam di kereta membuat kita akan berinteraksi satu sama lain, ngobrolin banyak hal mulai dari politik, sosial, pendidikan bahkan soal asmara. Yaapp..cerita singkat perjalanan di kereta. Saya akan membagikan sedikit pengalaman konyol yang pernah saya alami. Lucunya, walaupun kita sama - sama hello stranger, kita tak pernah menyebut nama masing - masing.

Backpacker sejati dari German
Kejadian ini sekitar 3 bulan yang lalu, saya sebangku dengan bule asal German yang abis jelajah ke Ijen. Saya menyebutnya backpacker sejati, bule perempuan ini backpacker seorang diri sudah hampir keliling semua negara di Asia Tenggara, dia menunjukkan ke saya foto - foto hasil jelajahnya selama di Indonesia. Saya sebagai orang Indonesia asli belum pernah ke tempat yang dikunjungi nya. :( Misi nya ke Indonesia selama seminggu untuk destinasi jelajah Jogja, Bromo, Ijen, dan Lombok. Tangguh banget perempuan ini. Perbedaan yang menunjol dari penumpang bule dengan penumpang Indonesia saat di kereta, kalau penumpang bule mereka selalu sedia buku sebagai teman perjalanan mereka, sedangkan penumpang Indonesia heboh dengan gadget mereka. Tapi inilah kenyataannya..

Ternyata dia teman nya teman saya
Dunia itu kecil, perjalanan saya berangkat merantau ke Banyuwangi secara tidak sengaja bertemu dengan seorang perempuan asing dengan stasiun tujuan Jember. Setelah ngobrol - ngobrol rumpik, ternyata dia teman satu kuliah an teman saya jaman SMA. Nah lho.. Dan teman SMA saya ini memang inspiring banget dan dia menjadi topik pembicaraan kami, dia bercerita tentang bagaimana kerasnya teman SMA saya untuk berjuang mewujudkan mimpinya sehingga bisa menempuh jenjang S2 di Inggris dengan bea siswa dan ternyata satu kampus dengan Gita Gutawa.

Ngemper di pinggir jalan tengah malam
Beberapa bulan yang lalu, jalur kereta di Gunung Gumitir sedang mengalami perbaikan sehingga ketika kereta melintasi jalur tersebut harus ekstra hati - hati dan pelan banget, secara nggak langsung berdampak dengan jam tiba kereta di Stasiun Sidoarjo. Jika normal, kereta Probowangi akan tiba di Stasiun Sidoarjo pukul 21.30, karena keterlambatan tersebut kereta sampai di Sidoarjo pukul 22.00. Dan itu artinya saya akan ketinggalan angkot ke krian. Setelah jalan cepat dan sedikit lari dari Stasiun ke depan Supermaket Ramayana, jika sudah jam segitu nggak ada angkot sama sekali. Saya terpaksa ngemper di pinggi jalan ditemani nyamuk dan seorang diri. Awalnya agak was - was tapi karena udah terbiasa jadinya wes biasa moment nggembel nunggu angkot seperti itu. Saya percaya, Allah akan selalu melindungi saya. Jadwal angkot selanjutnya datang pukul 23.00 dan membuat saya sampai rumah lewat tengah malam. Saya beruntung masih banyak becak walaupun sudah tengah malam di pasar krian untuk menuju rumah. Ada hal yang selalu membuat saya nggak boleh ngeluh, setiap perjalanan dari Sidoarjo menuju krian, saya selalu se-angkot dengan mbah - mbah sudah tua yang berjualan kacang seorang diri di Gor Sidoarjo, rumah mbah tersebut di daerah krian. Mbah tersebut walaupun sudah sepuh, namun tetap semangat untuk bekerja dan nggak tergantung sama orang lain. Mbah ini lah yang mengajarkan saya tentang perjuangan. Jika kacang jualannya mbah tersebut masih banyak, tak jarang saya membeli barang jualannya di dalam angkot. Hal ini membuat maklum orang tua saya jika saya pulang tiba - tiba membawa sekarung besar isinya kacang.

Betapa keren nya pekerjaan menjadi seorang Guru
Di salah satu perjalanan, saya duduk disamping mahasiswi S2 UNESA, depan saya mahasiswa S1 PGSD dan di sampingnya juga mahasiwa S2 UNESA yang juga bekerja sebagai Guru matematika di salah satu SMP di Banyuwangi. Sepanjang perjalanan kami bercerita banyak hal mulai dari pendidikan, lapindo bahkan kisah asmara masing - masing. LOL. Kami baru kenal saat itu juga, tapi kami sudah seperti sahabat yang sudah lama tak bertemu. Karena sekeliling saya akademisi, kami bercerita seru tentang cara - cara menangani anak didik dan ternyata mereka juga sedang berinovasi untuk menciptakan sistem pendidikan yang nggak hanya di dapat dari buku tapi juga dari hal sederhana di kehidupan sehari - hari. Dari antusiasme mereka bercerita, banyak hal yang ternyata nggak terpikir oleh saya. Misalnya belajar peluang melalui permainan kartu remi dan banyak hal baru yang saya dapat ambil pelajaran dari mereka.

Dan ada cerita yang lebih lebih membuat saya bersyukur, cerita perjalanan saya pulang dinas dari Probolinggo ke Banyuwangi dan dipertemukan Allah dengan adek kecil yang sedang sakit parah. Cerita lengkapnya disini.

Backpacker, backpacker dan backpacker.
Jika musim liburan kuliah tiba, nggak heran jika mayoritas penumpang kereta Sri Tanjung merupakan mahasiswa dari Jogja maupun luar kota lainnya yang hendak backpacker ke Banyuwangi (tujuan Ijen dan Alas Baluran), ke Bali maupun ke Lombok. Jika mereka backpacker pemula dan berkelompok, biasanya mereka paling hebring se-gerbong. Saya salut dengan jiwa ingin tahu mereka untuk berjelajah ke tempat baru dan keluar dari zona nyaman.

Sebagai penumpang, kita punya pilihan, menikmati perjalanan atau mengutuki kebosanan. Dan pilihan saya yaitu menikmati perjalanan dan tentunya dengan cara saya sendiri.

Jumat, 21 November 2014

Koloni Milasnisti (Sebuah Hidup Di Atas Mimpi)

Karena perjalanan meraih impian haruslah menyenangkan, maka melangkahlah dengan ringan, hadapi tantangan, anggap saja seperti sebuah permainan. Apapun yang terjadi, mari menikmati perjalanan ini. - Koloni Milanisti

Koloni Milanisti
Siwi Mars Wijayanti 
317 hal
Leutika Prio

Buku ini merupakan perpaduan dari sebuah novel, diary, esai yang membekaskan makna yang dalam namun sekaligus ringan dibaca dan buku ini merupakan pengalaman pribadi sang penulis.
Mbak Siwi menceritakan pengalamannya selama tiga bulan tinggal di Italia. Kecintaannya pada sepak bola itulah yang menjadi alasannya untuk belajar bahasa italia dan mendorongnya untuk membangun mimpinya, suatu hari, akan pergi ke Italia, tanah mimpi-mimpinya. Dia memang bekerja keras untuk itu, dan "menghidupi" mimpinya dengan caranya yang unik dan teguh.
Kuberi tahu satu hal, bila engkau mempunyai impian besar, maka agar impian itu menjadi nyata, engkau harus membelinya dengan kredit sampai lunas dibayar. Karena Tuhan selalu pintar melabeli harga setiap "barang" yang kita inginkan. Aku selalu berpikir bahwa Ia tidak akan memberikan hal yang kita inginkan dengan cuma - cuma, bukan karena Ia pelit, tapi karena banyak hal yang jauh lebih bermakna pada proses perjalanan mencapainya, bahkan terkadang lebih penting dari hasil akhir itu sendiri.
Di dalam bukunya mbak Siwi membawa kita dari perjuangannya dari Indonesia hingga ke Italia. Dalam mengejar mimpinya, dia juga harus menghadapi banyak masalah dan kesulitan, semua nya terangkum dalam buku ini.
--------------------------------------------------------------------
Bab yang paling suka dari buku ini.

Purpose Of Life
Ciptakanlah desain untuk hidupmu sendiri, engkau mau seperti apa, ingin kemana atau meraih apa, tentukan petanya dan melangkahlah. Bila ada semak belukar menghalangi jalanmu, singkirkanlah, berjalan lagi. Himpunlah tenaga, isi tangki energimu. Bila bertemu perempatan dan engkau bingung harus kemana, tanyakan pada hatimu dan dengarkan juga kata kepalamu. Tentukanlah arah mana yang ingin kau tempuh, lalu katakan dalam hati: "Apapun itu, aku tidak akan menyesal mengambil jalan ini" Dan, melangkahlah lagi.
"Uhmm..menurut gue gini, mempunyai impian terkadang adalah tentang melemparkan sebuah titik menjadi jauh dari jangkauan kita. Membuat kita penasaran ingin merasakannya bila suatu saat berada pada titik itu. Itu sensasi yang selalu menarik bagi setiap pemimpi."
" Bila kita tengah hidup di titik puncak itu, nikmatilah sebagai sebuah kemenangan. Tapi jangan lupa setelah itu lemparkan titik itu lebih jauh lagi. Suatu impian akan menuntun kita menuju impian selanjutnya."
"Lalu, bagaimana aku tahu impianku selanjutnya? Selama ini semua jalanku adalah menuju Italia. Semua hal yang menyangkut semua itu adalah poros kehidupan bagiku." demikian kataku padanya. Bila engkau mempunyai impian yang selalu mempengaruhi keseluruhan hidupmu dan kemudian engkau berhasil mewujudkannya, tidakkah engkau berpikir dan bertanya, lalu bagaimana hidup setelah ini? Akan menjadi hambar dan biasakah kehidupan selanjutnya?
"Setiap manusia pasti tahu apa impiannya, apa saja yang benar - benar ia inginkan. Passion, sebuah panggilan hati. carilah dan galilah ke dalam dirimu."
"Selama lu percaya sama impian - impian lu, selama lu punya komitmen dan konsistensi, gue percaya semua impian akan di tangan lu. Segampang itu rumusnya, walaupun kudu jungkir balik untuk mewujudkannya."
"dan kita harus tahu seberapa penuh tangki energi kita untuk meraih impian - impian itu. Impian besar tanpa tangki energi yang cukup adalah kesia - siaan!"
"Hidup nggak boleh antiklimaks, Mars. Pasti ada banyak hal yang pengen lu capai! Hidup banyak menawarkan kemungkinan, maknai hidupmu. You must have a purpose of life!"
"Dan dengan satu hal ini, Tuhan itu penuh kejutan, bersiaplah dan izinkan keajaiban - keajaiban hidup terjadi!"
Aku setuju dengan perkataan Truly, mungkin begitulah formulasi impian dan hidup. Bila impian sudah terwujud, yang harus dilakukan adalah melemparkan titik itu lebih jauh lagi. Begitulah hidup dalam takaran pemahamanku. Apakah terdengar seperti seseorang yang ambisius? Entahlah, aku hanya ingin memaknai hidup dengan segala hal yang terbaik yang bisa kulakukan. Aku hidup untuk memecahkan rekorku sendiri, bukan untuk mengalahkan orang lain, karena aku sama sekali tidak sedang berkompetisi dengan orang lain dalam kehidupan, tapi melampaui targetku sendiri. Aku tidak harus menyamai atau melampui prestasi orang lain, tidak harus mempunyai pekerjaan yang menurut orang lain itu pekerjaan hebat, atau punya mobil mewah, rumah pribadi yang megah, dan lain sebagainya.Tapi aku tahu apa yang aku inginkan, apa yang ingin aku raih, target yang ku punya dan aku ingin melampui itu. Aku ingin memecahkan rekorku sendiri.

Rabu, 19 November 2014

Air Terjun Kembar (Kampung Anyar)



Air Terjun Kembar yang berada di desa kampung anyar, kec. Glagah, Kab. Banyuwangi. Sebelum ke perkebunan kali bendo, kalian akan melewati air terjun ini, karena letak air terjun di  bawah dan dikelilingi tebing sehingga tidak banyak pengunjung yang mengetahui lokasi air terjun ini kecuali warga asli Banyuwangi. Untuk menuju ke lokasi air terjun ini bisa ditempuh selama 10 menit dari Kota Banyuwangi menggunakan kendaraan pribadi. karena lokasi nya yang berada di bawah bukit dan dikelilingi tebing, sehingga untuk menuju lokasi tersebut harus melewati puluhan anak tangga menuju air terjun.

*tebing*
Untuk liburan ke tempat ini Gratis untuk pengunjung. Kesegaran air nya membuat banyak pengunjung yang mandi dan berenang di area air terjun tersebut. Di tempat ini juga terdapat tempat ganti dan WC Umum sehingga yang mandi tak perlu khawatir untuk ganti pakaiannya. Selepas main air membuat perut kita keroncongan, kalian tak perlu khawatir karena di tempat wisata ini juga banyak penjual makanan, seperti yang kami lakukan, karena kami tak membawa baju ganti, kami hanya main air (baca:kecek-kecek) dan menikmati pisang goreng hangat dari salah satu penjual makanan. Harga makanan di tempat ini pun relatis murah dan standart harga makanan di Banyuwangi, seperti pisang goreng yang kami beli hanya seharga Rp.500 / buah.


Kami berkunjung ke tempat ini saat weekend, sehingga rata - rata pengunjung merupakan keluarga dan anak - anak.
*penjual makanan*
Foto - foto narsis kami. :')
*me n memey*
*me n memey*

Kamis, 13 November 2014

D3 ELIN A 2009


Sebelum saya membawa ingatan kalian ke masa - masa perjuangan jaman kuliah, sejenak kalian coba dengerin lagu ini.


Lagu ini kita nyanyikan bersama satu kelas saat farewell party jurusan yang diadain HIMA ELIN. Waktu 3 tahun bukan lah waktu yang singkat untuk semua cerita tentang kita. Berawal dari 28 pemuda yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia dan dipertemukan di sebuah kelas bernama "D3 Teknik Elektro Industri".
Sebagai mahasiswa teknik dengan konsentrasi mata kuliah spesialis arus kuat membuat masa - masa pengkaderan dari kakak - kakak senior maupun dari dosen - dosennya juga sangat amat disiplin dan tegas. Dan pengkaderan tersebut secara tidak langsung sangat bermanfaat di dunia kerja.

farewell party*2009
Foto ini membuktikan kalau dulu kita kuruuusss banget (sekarang coba cek kegembulan perut masing - masing. hehe). Para adam harus merelakan rambutnya untuk di gundul plontos. Dan warna kebanggaan jurusan kita "Merah".

HH102
Awal - awal kuliah, ruang kelas ini yang senantiasa menemani kita. Berangkat pagi - pagi jam setengah 6 untuk mengikuti kuliah salah satu bapak dosen yang terkenal disiplinnya. Sampai - sampai ruangan kelasnya belum dibuka sama satpam dan kita udah mangkir di depan kelas. Dan yang telat, siap - siap saja sediakan surat sakit dan alamat bolos kuliah seharian.. Hayoo..siapa yang pernah nungguin pagi - pagi banget di depan ruangan bapak dosen buat ngasih surat sakit? diabsen dulu..
Dan yang nggak kalah absurb, kelas ini juga tempat kumpul buat ngerjain tugas UP pemrograman yang membuat kita bergadang semalaman dan sampai nginep di kelas ini. Buat yang cowok, kelas ini juga tempat buat main DoTa.

Warung Bu Risa
Warung makan di TMB yang jaman awal - awal kuliah kita sering banget makan disana bareng - bareng karena kalau makan di kantin suka sungkan sama senior. Ini jaman kita masih cupu banget. Dan yang pecelin, pasti mampir ke kos an nya pungki dan dilanjut rumpiii.. masih ingat rumpian kita tentang cita- cita jadi ibu kos?? hehe

Kelas Bengkel
*mbengkel rame-rame*
Kelas bengkel itu isinya cuma foto-foto, narsis, cerita - cerita rumpik. Berikut foto - foto kekonyolan kita di kelas bengkel.



Foto yang terakhir..echaa...kamu kurusss bangett..
kunjungan adek kelas
Secara nggak langsung, hasil pengkaderan senior kita berhasil lho. Buktinya banyak organisasi yang kita ikuti, salah satu nya himpunan.
*HIMA*

Nungguin praktek di lab Elda gedung D4, narsis dulu nyokk..


Unyab...tatapan matanya...jangan ada skandal di antara kalian yaakk..

SE itu sama dengan liburan bareng. Nyantai bareng di pantai bareng bapak kajur.

*saur on the road*2011*
Agenda rutin kita setiap bulan Ramadhan "Saur On the road"

Ngerjain tugas bareng di kampus yang berujung bakar - bakar jagung di belakang kelas dan ending nya foto - foto. yeahhh...


Liburan bareng di vila malang. Maaf keun, dinda tak bisa ikut kalian..

Outbond itu mini liburannya anak - anak kelas. Yupp... para arjuna nya kelas sedang bergaya.

*Pecelin se-jurusan*
*saur on the road*2012*
And last..

Walaupun kita sudah nggak sekelas.. karena kita emang orang nya ngangenin..setiap ada kesempatan libur panjang dan personil banyak yang pulang kampung ke sby dan sekitarnya..ujung - ujungnyaa kumpul - kumpul rumpik..

*2014*
Walau raga tak bisa bertemu setiap saat, kita tetap saudara, kita tetap keluarga kecil D3 ELIN A. See u on the top gaeeesss...

Rabu, 12 November 2014

Gunung Kelima (The Fifth Mountain)

"Rencana-Nya tidak selalu sejalan dengan keadaan kita atau apa yang kita rasakan, tapi yakinlah..Dia punya alasan sendiri untuk semuanya ini"

Gunung Kelima 
(The Fifth Mountain)
Paulo Coelho
320 hlm.

Buku ini mengisahkan percobaan - percobaan yang dialami Elia yang ketika itu berusia 23 tahun. Merasa terancam oleh Ratu Izebel yang hendak membunuhnya, ELia melarikan diri dari Izebel ke kota Akbar yang indah, menumpang di rumah seorang janda dan putranya. Ketika kota itu terancam peperangan, Elia berseru pada Tuhan agar menyelamatkan kota itu dan penduduknya, tapi Tuhan seakan tidak mendengar. Ketika dia meminta Tuhan menyelamatkan perempuan yang dicintainya, Tuhan pun seakan memalingkan muka tak peduli, Segala percobaan ini membuat Elia mempertanyakan kasih dan kemurahan hati Tuhan, dan mendorongnya mengambil keputusan: menentang Tuhan sampai Dia memberikan jawaban.

Meski cerita ini diambil dari cuplikan episode Alkitab, temanya bersifat universal, yakni membahas hubungan antara manusia dan Tuhannya, dan betapa pentingnya iman serta harapan. Seperti Elia, saat kemalangan datang silih berganti, kita pun sering kali bertanya - tanya, "Kenapa ini terjadi padaku?" "Kenapa Tuhan tidak mendengar doaku?" Ada orang - orang yang menjadi kuat setelah mengalami kemalangan, ada pula yang langsung menyerah dan tak mau bangkit lagi. Ada yang jadi meninggalkan Tuhan, ada pula yang jadi lebih dekat dengan Tuhan.

Berikut sepenggal kata motivasi yang saya ambil dari buku ini:

Jiwa manusia, seperti halnya sungai dan tanaman, juga membutuhkan hujan, meski dari jenis yang berbeda:harapan, keyakinan, alasan untuk hidup. Tanpa itu, segala sesuatu di dalam jiwa tersebut akan mati, meski raganya masih terus hidup.

"Manusia ditakdirkan untuk mengingkari takdirnya." Tuhan hanya menempatkan tugas - tugas yang mustahil di hati manusia.
"Mengapa?"
Barangkali karena kebiasaan mesti dipertahankan.
Barangkali manusia mengingkari takdirnya karena Tuhan tidak terasa lebih dekat. Dalam hati manusia Dia telah menempatkan mimpi akan suatu masa ketika segala sesuatunya mungkin terlaksana - kemudian Dia pergi menyibukkan diri dengan hal - hal lain. Dunia mengubah dirinya sendiri, kehidupan semakin sulit, namun Tuhan tidak pernah kembali untuk mengubah mimpi - mimpi manusia.

Manusia mesti melewati berbagai tahap sebelum dia bisa memenuhi takdirnya.

"Ada saat-saat kita mengalami cobaan-cobaan dan itu tak bisa dihindari. Tapi ada alasannya kenapa semua itu terjadi."
"Alasan apa?"
"Pertanyaan itu tidak bisa kita jawab sebelum, atau bahkan selama kita mengalami cobaan-cobaan itu. Setelah berhasil mengatasinya, barulah kita mengerti, mengapa kita diberi cobaan-cobaan tersebut."

Seperti inilah kebebasan: bisa merasakan apa yang dihasratkan hati, tanpa perlu memikirkan pendapat orang lain.

"Kau sedang apa?"
"Aku sedang tidak punya kegiatan" sahutnya
"Kalau begitu, belajarlah sesuatu. Pada saat ini, banyak orang berhenti menjalani kehidupan. Mereka tidak marah, juga tidak berseru-seru memprotes; mereka sekadar menunggu waktu berlalu. Mereka tidak menerima tantangan - tantangan kehidupan, jadi kehidupan pun berhenti memberikan tantangan pada mereka. Kau juga mengambil resiko yang sama; tunjukkan reaksi, hadapi hidup, tapi jangan berhenti hidup."

Dalam doa-doa kita, kita selalu berusaha menyampaikan kesalahan kita dan apa yang kita hendaki terjadi pada kita. Tapi Tuhan mengetahui semuanya dan kadang-kadang Dia hanya meminta kita mendengarkan apa yang hendak disampaikan Alam Semesta kepada kita. Dan agar kita bersabar.

Mengapa aku harus memilih antara menyelamatkan kota ini dan menolong bangsaku?"
"Sebab manusia harus memilih," "Disitulah letak kekuatannya; kesanggupan untuk memilih."
"Pilihan yang sangat sulit; aku harus merelakan kematian suatu bangsa demi menyelamatkan bangsa lainnya."
"Lebih sulit lagi menentukan jalan untuk diri sendiri. Orang yang tidak mau memilih dianggap mati di mata Tuhan, meski dia masih bernapas dan berkeliaran di jalan-jalan."

"Mengapa Dia yang menciptakan dunia memilih menggunakan tragedi untuk menuliskan buku takdir-Nya?"
"Engkau tidak tau apa yang kauucapkan" "Tidak ada tragedi, yang ada hanyalah yang tak terhindarkan. Segala sesuatu ada alasannya; engkau tinggal memilah-milah mana yang sementara dan mana yang abadi."
"Manakah yang sementara?"
"Yang tak terhindarkan."
"Dan manakah yang abadi?"
"Pelajaran-pelajaran yang dipetik dari yang tak terhindarkan itu."

AKU SENDIRILAH YANG MENENTUKAN MAKNA HIDUPKU

"Kalau engkau tidak puas dengan masa lalumu, lupakanlah sekarang." "Bayangkan sebuah kisah baru tentang hidupmu, dan yakinlah. Pusatkan pikiranmu hanya pada saat-saat engkau memperoleh apa yang kauidamakan. Kekuatan ini akan membantumu meraih yang kuinginkan."

Ada tiga hal yang bisa diperlajari orang dewasa dari anak kecil: merasa bahagia tanpa alasan, selalu sibuk dan ada saja yang dikerjakan, dan bagaimana menuntut sekuat tenaga agar keinginannya dikabulkan.

"mengapa engkau pertahankan mati-matian hidupmu yang singkat dan penuh penderitaan? Apa artinya perjuangan itu?"
Orang yang tidak tahu mesti menjawab aa atas pertanyaan ini akan menyerah, tapi orang yang berusaha mencari makna hidupnya, dan merasa Tuhan telah bertindak tidak adil padanya, akan menantang takdirnya sendiri dengan berani. Pada saat itulah api dari langit akan turun menyambarnya-tapi bukan api yang membunuh, melainkan api yang meruntuhkan tembok-tembok lama dan menyingkapkan pada setiap manusia potensi - potensi yang sejati. Orang-orang pengecut tidak pernah berani membiarkan hati mereka dibakar api ini, mereka tidak ingin ada perubahan, mereka ingin segala sesuatunya tetap sama, sehingga mereka bisa terus hidup seperti biasa dan berpikir dalam pola yang biasanya juga. Sementara itu, orang-orang pemberani membakar segala yang sudah lama dan meninggalkan segala-galanya -- meski harus membayar mahal dengan menanggung penderitaan batin.
Inilah yang Dia kehendaki:Dia ingin setiap orang memikul sendiri tanggung jawab atas hidupnya.

Bertindaklah bijaksana, sebagaimana orang - orang telah diberi kesempatan kedua; jangan melakukan kesalahan yang sama lagi. Jangan lupakan alasanmu diberi kehidupan.

Adakalanya Tuhan menuntut kepatuhan. Tapi adakalanya juga Dia ingin menguji tekad kita, dan menantang kita untuk memahami kasih-Nya. Kita baru memahami tekad ketika tembok-tembok Akbar runtuh ke tanah: peristiwa itu membuka cakrawala kita dan membuat kita menyadari kemampuan - kemampuan kita sendiri. Kita tidak lagi cuma bisa memikirkan kehidupan. Kita menjalaninya.

"Haruskah orang selalu pergi pada akhirnya?"
"Kita harus selalu tahu, kapan suatu tahap dalam hidup kita telah berakhir. Kalau kita bersikeras mempertahankannya, padahal kita sudah tidak membutuhkan nya, kita akan kehilangan suka cita dan makna hidup kuta selebihnya. Dan ada risiko kita akan diguncang-guncang hebat oleh Tuhan."

And last....

Justru karena kemahakuasaan-Nya itu, Dia memilih hanya berbuat kebaikan. Saat kita tiba di akhir cerita, barulah kita melihat bahwa sering kali hal-hal yang Baik datang dalam kemasan yang kelihatannya Jahat, tapi dia terus mendatangkan Kebaikan, dan merupakan bagian dari rencana Tuhan bagi manusia.

#happyreading

Minggu, 09 November 2014

REPOST: SPN



 SPN #1 : Ta’aruf

MUKADIMAH

Materi ini akan memperkenalkan secara sederhana beberapa hal pra-nikah. Dalam pengaturan Islam, proses pra-nikah juga telah diatur yang disebut dengan proses ta’aruf/perkenalan sebelum lanjut kepada proses khitbah/lamaran :
    [1] Ta’aruf/perkenalan
    [2] Khitbah/lamaran
    [3] Nikah

Terdapat 2 perkara yang tidak main-main dalam proses pernikahan
1.    Lamaran
2.    Cerai

Laki-laki tidak boleh bermain-main perkara lamaran, jika ada laki-laki yang datang kepadamu (perempuan) dan bersenda gurau soal lamaran, tinggalkan!
Kita juga diminta berhati-hati pada syaitan. Syaitan telah bersumpah untuk selalu menggoda manusia tak terkecuali dalam perkara ini. Pada pacaran, syaitan terus menggoda kedua insan tersebut untuk merasa ingin terus bersama, enggan berjauhan satu sama lain, merindu dan memikirkan setiap saat.
Lupa bahwa pekara tersebut telah mendekati zina, zina secara bahasa artinya merusak. Zina bukan hanya soal farji ( sex ), tapi juga meliputi zina mata , hati, pikiran, kaki, tangan, dan lain-lain.
Apabila kedua insan ini menikah, syaitan juga telah bersumpah untuk memisahkan orang-orang yang telah menikah. Dengan cara apapun, melalui kecurigaan dan lain-lain. Apabila syaitan tidak mampu memisahkan keduanya, maka ia akan menggoda melalui anak-anaknya. Maka tidak dipungkiri banyak anak-anak yang melawan kepada orang tuanya, membantah. Dan lain-lain.
Perkara ini menjadi lebih baik apabila sejak awal, kedua insan tersebut melibatkan Allah pada proses pra-nikah dan setelahnya. Bukan justru melibatkan syaitan sebagai pihak ketiga. Dan syaitan terus menggoda melalui hawa nafsu manusia. Semoga kita diselamatkan dari godaan syaitan tersebut.
————————————————————————————————-
TA’ARUF

Islam menawarkan solusi segala masalah,terutama masalah perkenalan seseorang dengan orang yang lain yang memiliki maksud untuk menikah, meskipun pada akhirnya tidak dilanjutkan ke proses selanjutnya. Islam telah memberikan koridor-koridornya sendiri.
Ta’aruf jelas berbeda dengan pacaran. Meski ada beberapa orang yang ingin menyamakannya, hal ini tidak akan bisa.
”Sesungguhnya perkara halal itu jelas dan perkara haram itupun jelas, dan diantara kedua-duannya tedapat perkara-perkara syuhbat yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang.oleh karena itu, barangsiapa menjaga diri dari perkara syuhbat, ia telah memelihara agama dan kehormatannya ….”    ( hadist riwayat Muslim)
Dalam islam, perkara halal dan haram telah jelas, kebenaran itu sudah ada,tinggal manusia ikhlas untuk menerima kebenaran tersebut atau tidak. Atau justru berusaha menolak dengan argumentasi logika yang sebenarnya berasal dari hawa nafsu. Perkara yang jelas tidak boleh/haram tidak akan menjadi halal hanya dikarenakan mengucapkan bismillah atau dengan embel-embel islami.

PRINSIP PERNIKAHAN

Pernikahan pada prinsipnya adalah pemindahan amanah, seorang perempuan yang sebelumnya menjadi amanah Allah kepada orang tuanya, seluruh amanah dan tanggung jawab tersebut berpindah kepada suaminya. Perjanjian pemindahan amanah ini sangatlah kuat. Allah menyebutnya sebagai “mitsaqan ghaliza” , perjanjian yang sangat kuat.
Kata ini hanya dipakai 3x dalam Al Quran untuk 3 perjanjian terkuat yang pernah ada.
1.        Allah SWT membuat perjanjian dengan para Nabi Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa (Al Ahzab 33:7)
2.        Allah SWT mengangkat bukit Thur di atas kepala bani Israil dan menyuruh mereka bersumpah setia pada Allah (An Nissa 4:154)
3.        Allah SWT menyatakan hubungan pernikahan (An Nissa 4:21)
Akad nikah/ijab qabul disejajarkan dengan perjanjian antara Allah dan para nabi, sesuatu yang sangat mulia dan sangat berat. Maka celakalah bagi kita yang menganggap remeh urusan pernikahan ini.

CITA DAN REALITA
Pernikahan adalah sebuah realita, sedangkan apa yang sedang kita pikirkan saat ini tentang pernikahan adalah cita-cita. Membayangkan yang indah dan penuh dengan romantisme. Tidak salah, namun kita harus sadar betul bahwa pernikahan pada akhirnya adalah realita dimana didalamnya terdapat hal-hal yang diluar dari cita-cita kita.
Jika kita memiliki cita-cita dan tidak tercapai, tentu kecewa. Maka dari itu,kita harus mempersiapkan segala sesuatunya. Mengharapkan yang indah-indah saja tentu tidak baik, bahwa pernikahan itu satu paket, kebahagiaan dan kesedihan. Tidak bisa diambil salah satunya. Kebanyakan dari kita hanya membayangkan sesuatu yang menyenangkan, romantis, dan lain-lain. Padahal,ada banyak hal lain yang juga harus menjadi perhatian.
Sebab itu diperlukan ilmu untuk menghadapi “realita” tersebut agar cita-cita kita bisa terwujudkan dengan baik dan kita tidak kaget seandainya nant kita bertemu dengan hal-hal yang tidak kita pikirkansebelumnya. Ketika kita punya cita-cita / keinginan, kita harus siap kecewa, ilmu itulah digunakan untuk memenejemen kekecewaan tersebut agar tidak sampai merusak sucinya sebuah pernikahan.
Tentu saja kita harus berilmu sebelum beramal, sebab ilmu adalah pemimpin amalan. Pernikahan bukanlah sekedar mencari kesenangan dan ketenangan, tapi mewujudkan. Sebab ketenangan dan kesenangan itu tidaklah hadir dengan sendirinya, harus diupayakan oleh kedua pasangan. Bekal ilmu sangatlah penting bagi keduanya.

MODAL UTAMA

Modal utama ketika hendak menikah adalah taqwa, baik laki-laki mauapun perempuan. Kadang banyak dari masyarakat melupakan modal utama ini, lebih sibuk menyiapkan modal materi baik harta maupun sesuatu yang bendawi. Dengan ketaqwaan,seseorang akan memiliki keteguhan hati dan keyakinan penuh kepada Allah.
Cinta kepada suaminya tidak ia simpan dalam hati, begitupun sebaliknya. Cintanya kepada harta tidak juga ia simpan di dalam hati. dan lain-lain. Seluruh cintanya ia percayakan kepada Allah. Apabila suatu saat ia harus kehilangan pasangan, harta, dll ditengah mengarungi pernikahan. Keduanya tidak lepas dari tali Allah.
Taqwa juga dapat diartikan mau dihukumi secara Al Quran dan As Sunah, segala sesuatu disandarkan pada keduanya. Kedua insan tersebut melandaskan perjalanan pernikahan pada pedoman tersebut, segala sesuatu selalu dikembalikan kepada Allah, ridha atau tidakkah Allah kepada perbuatannya.

PEMIMPIN ADALAH PELAYAN

Hal ini sudah diterangkan dalam Al Quran, tapi menjadi pertanyaan. Apakah prinsip pemimpin tersebut.
Suami sebagai pemimpin rumah tangga harus sadar betul bahwa secara prinsip, pemimpin adalah pelayan. Pemimpin tidak dilayani,tapi melayani. Hal ini telah dicontohkan dalam kepemimpinan agung para Khilafah dalam memimpin negara.
Suami haruslah melayani istri sebaik-baiknya, memastikan istri memiliki rumah tinggal yang layak, pakaian yang layak, makanan yang cukup, jaminan keamanan dan lain-lain. Pelayan yang baik adalah pemimpin yang baik.
Sayangnya, tidak semua laki-laki yang kelak akan menjadi suami paham betul prinsip dasar kepemimpinan ini. Mereka justru meminta pelayanan dari yang dipimpin.
Jangan sekali-kali laki-laki memimpin dengan kekuatan materi/harta, juga jangan terlalu banyak memerintah. Sesungguhnya perintah itu menyulitkan. Jadilah pemimpin yang mengagumkan. Karena menjadi pemimpin yang dipercaya oleh orang yang dipimpin sangatlah sulit.

PEREMPUAN DAN KEWAJIBAN

Dalam pernikahan, perempuan hanya dituntut oleh 3 kewajiban utama
1.        Menjaga harta dan kehormatan suami
2.       Menyenangkan hati suami
3.        Taat
Logikanya, tidak ada kewajiban bagi istri untuk menyediakan makanan, mencucikan bajunya, dan lain-lain. Pekerjaan rumah tangga tersebut sejatinya adalah pekerjaan suami sebagai salah satu bentuk layanan kepemimpinannya.
Akan tetapi, kita tidak pula terpisahkan dari kebudayaan timur yang telah membentuk pola. Tidak bisa memungkiri bahwa memasakkan masakan yang lezat untuk suami adalah salah satu hal paling romantis di muka bumi.
Atau melakukan pekerjaan rumah tangga adalah kesempatan bersenda gurau yang menyenangkan, berbagi pekerjaan rumah.
Akan tetapi, suami dilarang memerintah apalagi memaksa istri untuk melakukan pekerjaan rumah tangga , apabila pekerjaan tersebut tidak bisa dikerjakan keduanya, maka suami harus meringankan beban istri dengan menyediakan asisten rumah tangga jika mampu.
Istri cukup melaksanakan 3 kewajiban mendasar tersebut, maka tuntaslah kewajibannya sebagai istri insyaallah solehah.

TUJUAN PERNIKAHAN

Dua insan yang melakukan pernikahan harus paham betul apa tujuan pernikahan mereka. Sebab sejatinya perlu diketahui bahwa tujuan berumah tangga adalah khusnul khatimah. Mencapai khusnul khatimah sangatlah sulit, kita tidak pernah tahu apakah kematian kita dalam keadaan tersebut atau tidak. Dengan tujuan tersebut, maka seluruh aktivitas berumah tangga akan berorientasi kepada ibadah.
Sering pula kita mendengar tentang Keluarga Samara, tapi sedikit sekali yang paham betul apa itu samara :
1.    Sakinah
      ketentraman
2.    Mawadah
      kasih sayang yang membangun semangat duniawi , contohnya karena cintanya seorang laki-laki kepada istrinya, dia menjadi begitu bersemangat bekerja mencari nafkah untuk membahagiakan istrinya
3.    Warahmah
      kasih sayang yang membangun semangat ibadah, contohnya adalah saling membangunkan tengah malam untuk shalat malam
    ————————————————————————————————
Menikah bukanlah perkara sehari seminggu seperti Ujian Nasional, menikah adalah perkara dunia dan akhirat. Sebab itu diperlukan ilmu yang matang dan kesiapan yang kukuh. Sebab perjanjian yang sangat kuat ini juga diikuti oleh tanggungjawab dan resiko yang sangat berat.
Membahas masalah seperti ini tentu saja bukan perkara “galau” seperti yang banyak remaja olokkan pada temannya. Bangunlah sifat saling mendukung untuk mencari ilmunya kemudian membaginya. InsyaAllah, apa yang kita semua citakan tentang pernikahan akan lebih tertata dengan baik.
Bukan sekedar perkara romantis saja yang dibayangkan, namun siapkan diri kita pula untuk perkara-perkara yang tidak pernah terpikirkan.

SPN#2 bagian 1 : Mengenal Diri dan Pasangan untuk Saling Mengisi

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Quran Surah Al Hujurat Ayat 13
Pada materi SPN #2 ini yang akan dibahas adalah tentang mengenal diri dan pasangan. Pada setiap pernikahan, proses perkenalan sejatinya tidak pernah berhenti ketika selesai akad nikah. Perkenalan pada proses ta’aruf untuk pernikahan hanyalah sebagian kecil saja untuk memantapkan keyakinan kita kepada pilihan jodoh kita yang nantinya harus kita terima segala sifat kelebihan dan kekurangannya,sebab sejatinya sepanjang usia pernikahan itu pula terjadi proses perkenalan setiap hari.

MANUSIAWI

Seperti yang telah Allah tandakan pada surat Al Hujurat diatas, ayat tersebut dimulai dengan kata “Yaa Ayyuhannas" ( hai manusia ) , bukan "Yaa Ayyuhalladzina amanu” ( hai orang-orang yang beriman ) seperti pada perintah puasa, dll. Lantas apakah tanda dari Allah tersebut.
Ketika kita akan mengenal seseorang, gunakanlah pendekatan manusiawi. Bukan langsung pendekatan imani. Pahami manusia sebagai manusia.
Hal ini akan membuka cakrawala pikiran kita tentang seseorang menjadi lebih bijaksana. Kita tidak langsung menghakimi dia beriman atau tidak beriman. Tidak serta merta sebab dia tidak berjilbab dia kita hakimi manusia yang buruk. Atau sebab dia merokok dia adalah manusia yang tercela.
Jika kita langsung menggunakan pendekatan imani, yang ada adalah justru menghakimi secara sepihak. Sebab kita lihat ia tidak jarang langsung kita nilai kafir tanpa kita mengetahui lebih jauh mengapa sampai dia meninggalkan shalat. Sebab dia masih berkerudung tidak menutup dada lantas kita hakimi tidak syar’i, tanpa melihat dari sisi yang lain.
Kenalilah manusia secara manusiawi.
Allah mengisyaratkan dalam peristiwa turunnya Al Quran melalui periode Makkah dan periode Madinah, pada periode Makkah kebanyakan ayat menggunakan awalan “yaa ayuhannas”, dan pada periode madinah menggunakan “yaa ayuhalladzina amanu”
Allah dengan Al Qurannya berusaha menyampaikan pada awal mula islam secara manusiawi, pendekatan manusia. Sebab Allah paham bagaimana manusia, lantas ketika islam telah kokoh, barulah pendekatan iman yang digunakan.
Sama saat kita berusaha mengenal pasangan kita, pahamilah dia dengan cara yang lembut. Jangan karena dia tidak shalat dhuha lantas kita anggap tidak baik. Jangan karena dia tidak pernah puasa sunah, kita anggap kurang beriman. Saat kita mampu mengenal seseorang secara manusiawi, kita akan banyak “maaf”. Kita akan mampu memaafkan kesalahan dan kekhilafannya.
Orang yang beriman tapi kehilangan kemanusiaan akan cenderung lebih kaku, kaku dalam bergaul dengan orang yang dianggap tidak “ikhwani” atau “akhwati”. Sulit berbicara dengan baik kepada orang lain sebab terkungkung dengan dimensi tentang standar “keimanan” tanpa melihat sisi kemanusiaan.
Allah lebih Mengenal dan Dia Maha Mengenal.

MENGENAL, BUKAN MENILAI

Kita diperintahkan Allah untuk saling mengenal bukan saling menilai, sayangnya kebanyakan dari kita saat ini adalah yang terjadi adalah saling menilai. Lihat surat Al Hujurat tadi, tidak ada perintah untuk menilai.
Mulailah mengenal seseorang dengan tidak menilai, menilai dia baik atau buruk, dia cantik atau jelek, dsb. Kenalilah apa adanya. Bahkan proposal ta’aruf yang sering kita “singgung” itu tujuannya agar calon pasangan kita mengenal, proposal tersebut bukan untuk dinilai.
Serahkan segala penilaian tentang pantas dan tidak pantas, baik dan tidak baik hanya kepada Allah. Kita hanya diperintahkan untuk saling mengenal. Terus menerus untuk mengenal. Penilaian justru membuat kita semakin jauh dari jodoh. Nilai-nilai yang kita berikan kepadanya justru membuat kita sendiri semakin tidak yakin dengannya.
Sebab jika kita menilai, lebih sering keluar unsur “subjektif” dan keinginan-keinginan kita, menilai calon kita tidak baik hanya karena hapalan qurannya payah dan sedikit dan mengabaikan kebaikan-kebaikan lain seperti sifat tanggung jawabnya, kebaikan kepada orang tuanya, penyayangnya kepada anak anak dan orang miskin, dll.

SISI PERSAMAAN

Dalam mengenal pertama kali, lihatlah sisi persamaannya. Bukan sisi perbedaan. Kita harus pahama bahwa sejatinya kita berasal dari sumber yang sama, yaitu Adam dan Hawa. Pastilah manusia memiliki banyak persamaan.
Orang menjadi sulit berjodoh karena lebih sibuk melihat pada sisi perbedaan, pada kriteria-kriteria yang ia buat dan tidak terpenuhi oleh calon tersebut. Sisi ketidakcocokan tersebut justru menjauhkan kita dari jodoh. Sekali lagi, yang diminta oleh Allah adalah perkenalan ,bukan penilaian. Ketika kita sudah menilai bahwa orang tersebut tidak cocok dengan kita sebab aneka kriteria atau kekurangan dia, kita telah menjauhkan jodoh kita sendiri.

2 UNSUR

Setiap orang, baik laki-laki perempuan selalu berasal dari laki-laki dan perempuan ( ayah dan ibu ). Kita harus sadar penuh bahwa sejatinya di dalam diri kita ini terdapat kedua unsur tersebut. Saya sebagai laki-laki ,selain unsur laki-laki juga memiliki unsur perempuan yang diturunkan oleh ibu, dan perempuan juga memiliki unsur laki-laki dari ayah.
Kita sering dihadapkan pada pernyataan bahwa, “Sangan sulit memahami perempuan” atau sebaliknya. Sebenarnya tidak dan kuncinya sangat sederhana.
Pahamilah dimensi diri kita sendiri, saya sebagai laki-laki harus menggali sisi perempuan/feminim saya yang diberikan oleh ibu. Kenali ia maka saya akan mempu memahami perempuan. Perempuan pun begitu, kenalilah unsur  maskulinitas yang ada dalam dirinya.
Seorang laki-laki yang sulit memahami perempuan, kasar, dsb mungkin tidak pernah menggali dan memahami sisi feminim yang ada di dalam dirinya. Tidak pernah belajar untuk lemah lembut dan penyayang yang kita ketahui kedua sifat itu adalah sifat alami dari perempuan.
Sisi lain dari diri kita itulah yang sejatinya menjadi jembatan untuk memahami pasangan kita.

JENIS KELAMIN

Pada Quran surat Al Hujurat diatas, dikatakan bahwa kita telah diciptakan sebagai laki-laki dan perempuan. Laki-laki dan perempuan itu FIX , tidak bisa diubah. Itu merupakan permberian, pada ayat tersebut menggunakan kata “kholaqnakum”. Diksi tersebut membuat kita tidak bisa memungkiri bahwa kita memang diciptakan terbagi dan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu laki-laki dan perempuan.
Dan kita juga sebenarnya paham, bahwa sejak dulu hingga masa sekarang, laki-laki dan perempuan itu tetap-tetap saja seperti ini.
Tipikal laki-laki itu perkasa, fokus, logis, dsb
dan perempuan itu perasa, penyayang, lemah lembut, dsb
Sejatinya sifat-sifat seperti itu tidak pernah berubah dari waktu-kewaktu. Lantas mengapa kita kesulitan mengenal pasangan kita. Kita bisa belajar dari waktu kewaktu, laki-laki itu seperti apa,dan perempuan itu seperti apa. Sebab semua itu nyaris tetap :)
Perempuan akan selalu perasa, dan laki-laki akan selalu lebih logis. Jika kita ( laki-laki ) menuntut perempuan untuk lebih logis, kita telah mendzolimi fitrah perempuan.
Pada bahasan sebelumnya, untuk memahami seseorang , pahamilah dimensi kita masing-masing. Laki-laki memahami sisi feminim dalam dirinya, dan perempuan pahami sisi maskulin dalam dirinya. Kemudian setelah kita mengenalnya, munculkanlah sifat maaf dan pengertian.
Karena kita harus memaafkan apabila istri kita sangat perasa, atau suami kita keras kepala. Sebab sejak jaman dahulu, sifat-sifat tipikal tersebut nyaris tidak berubah.

DINAMIKA KULTURAL

Allah telah mengatakan dalam surat Al Hujurat diatas bahwa kita memang dijadikan berbangsa dan bersuku agar saling mengenal. Bukan bermaksud rasis, tapi memang Allah sendiri telah menjadikan kita berbangsa dan bersuku. Artinya pengenalan tersebut tidak hanya antara individu kepada individu. Orang jawa kepada orang sunda, orang sunda kepada orang minang, dan lain-lain. Tapi secara menyeluruh. Adat istiadat yang terkandung dalam khasanah kesukuannya/kebangsaannya.
Jika pasangan kita orang Minang, kita harus paham bagaimana budaya dan kebiasaanya. Kita tidak bisa selalu mengacu pada persepsi orang kebanyakan, misal orang batak itu kasar-kasar, perempuan jawa itu halus-halus perangainya, belum tentu.
Kita harus mengenal betul bagaimana adat-istiadat ( selama tidak bertentangan dengan agama ) yang telah membentuk pola pada pasangan kita. Baik pola hidup maupun pola pemikiran.

 SPN#2 bagian 2 : Mengenal

Materi : Mengenal Diri Sendiri dan Mengenal Pasangan
Lanjutan tulisan sebelumnya, setelah kita memahami hakikat perkenalan. Mari kita bertamasya untuk mengenal diri kita sendiri.
Mengenal diri sendiri adalah proses yang lebih sulit daripada mengenal pasangan. Jika kita ibaratkan pasangan adalah musuh dalam peperangan, sejatinya musuh tersebut jauh lebih mengenal kita daripada siapapun.
Kadang kita asing terhadap diri kita sendiri, atau sengaja membunuh diri kita sendiri demi “penilaian” manusia kebanyakan.

PERSEPSI SALAH

Ada satu kesalah persepsi selama ini tentang pernyataan bahwa : Aku adalah orang yang paling tahu siapa diriku
Sama sekali tidak, kita tidak pernah sungguh mengetahui kelemahan kita,potensi kita, dll. Maka bertanyalah kepada orang lain, tentang bagaimana kita. Jika kita ingin tahu kelemahan kita tanyalah pada musuh kita.
Kemudian bertanyalah kepada Allah. Mungkin Allah akan menunjukkan siapa kita melalui perantara orang lain.
Ingatlah selalu Allah, dengan begitu Allah akan mengingatkan kita tentang diri kita sendiri.
"Barangsiapa seseorang yang lupa kepada Allah, Allah akan menjadikan ia lupa pada dirinya sendiri"
Ketika kita ingin mengenal diri kita sendiri, maka kita harus mengenal Tuhan kita.

KENALI COBAAN DARI ALLAH

Sejatinya cobaan adalah salah satu tes untuk meningkatkan derajat kita, semakin berat cobaan kita, berarti semakin besar kapasitas yang kita miliki. Sebab telah kita pahami bahwa Allah tidak akan membebankan sesuatu diluar batas kemampuan kita.
Kita pahami dan kenali cobaan dari Allah, jika cobaan kita berupa wajah kurang rupawan. Allah paham bahwa kita adalah orang yang mampu menerima keberadaan tersebut dibandingkan orang lain. Jika cobaan kita berupa materi, kaya atau miskin, Allah paham bahwa kita pasti mampu melewatinya. Jika cobaan kita berupa fisik, berat badan, kekurusan, dll. Sesungguhnya Allah paham, kita adalah orang yang mampu melampaui cobaan tersebut.
Kenali diri kita melalui cobaan yang diberikan oleh Allah kepada kita.

BERCERMIN KE ALAM

Alam adalah tempat dimana kita bisa menjadi diri kita sendiri. Jika kita berada di sekolah, diruang kerja, di tempat umum. Kita dibatasi oleh aturan-aturan non fisik yang membuat kita bergerak terbatas. Kita tidak bisa kentut sebarangan, teriak-teriak, dan sifat-sifat liar lain yang kita miliki.
Maka sesekali naiklah gunung, lakukankan perjalanan menyusuri alam, dan perjalanan lain. Kita akan kenal diri kita sendiri. Apakah kita pelit, apakah kita suka seenaknya, apakah kita bertanggungjawab, dan lain-lain akan muncul dengan sendirinya ketika kita berada di alam bebas.
Tidak terhalang oleh tembok dan aturan masyarakat. Kita dituntut untuk bijaksana ketika berada di alam dengan sifat kita masing-masing.

 BERCERMIN KE PASANGAN

Jika setelah menikah nanti, pasangan adalah cerminan paling tepat terhadap diri kita. Jika istri kita tidak patuh, mungkin kita ( laki-laki ) harus introspeksi, apakah kita patuh kepada Allah aatau tidak.
Pasangan adalah selimut kita, orang yang menutupi keburukan kita, dan sebagainya.
Jika Allah telah menakdirkan kita kepada seseorang, berarti memang orang tersebutlah yang memiliki kriteria yang sama dengan kita menurut Allah.

MENGENAL PASANGAN

Pada bahasan mengenal pasangan, sejatinya mirip dengan uraian pada  bagian 1 dan bagian mengenal diri sendiri.
Sejatinya apa yang ada di dalam diri kita berpasangan dengan apa yang ada di dalam diri pasangan kita. Tentu saja konteks pasangan yang dibahas sejak tadi adalah pernikahan, bukan aktivitas pacaran.

 SPN #2 bagian 3 : Rumah Tangga adalah Sekolah

Rumah Tangga itu adalah sekolah, sekolah yang baik adalah tempat dimana memperbaiki yang buruk menjadi baik, memperbaiki yang salah menjadi benar, mengharmoniskan yang belum harmonis, dan sebagainya.
Ketika kita akan menikah, jangan pernah berpikir sedikitpun bahwa kita menerima pasangan kita telah baik. Menerima jadi ! Menikah bukanlah menerima orang yang “telah jadi” dan siap digunakan.
Jadi pastilah dalam rumah tangga kita akan mendapati kekurangan dan hal-hal lain yang dirasa mengganggu hati. Tapi seperti pada kalimat pembuka, kita harus paham bahwa sejatinya rumah tangga adalah sebuah sekolah.
Kita harus mampu saling memperbaiki apa yang salah baik pada diri kita atau pasangan kita. Proses belajar itu tidak akan berhenti pada satu tahun atau dua tahun masa pernikahan, tapi seumur hidup.
Jika kita berpikir bahwa menikah adalah menerima pasangan yang “telah jadi” , “ready for use” bahasa gaulnya. Pasangan yang memenuhi segala kriteria yang kita buat. Kita akan dihadapkan pada kekecewaan nantinya apabila kita menemui ada hal yang tidak cocok dengan “selera” kita.
Orang tua dalam mendidik anaknya untuk menjadi calon istri/suami hanya mampu mempersiapkan sampai pada tahap “calon yang baik”. Maka ketika kita berharap memperoleh istri/suami yang baik, maka itulah tugas kita.
Mengutip kata M.Faudzil Adhim dalam buku “Saatnya untuk Menikah”
"Cara untuk menjadi istri yang baik , hanyalah melalui suami. Cara untuk menjadi suami terbaik, hanyalah melalui istri"
Tidak ada cara lain,apalagi via pacaran. Sebab pacaran hanya mengajarkan bagaimana menjadi pacar yang baik. Bukan suami/istri yang baik. Padahal pun pacaran itu sebenarnya tidak ada baiknya.
Beberapa waktu yang lalu saya menemukan kalimat yang baik oleh Syaikh Abu Ubaidah Masyhur bin Hasan Alu Salman
“Dan tempat yang paling baik untuk menimba ilmu bagi wanita adalah seorang suami yang shalih, penuntut ilmu dan bertaqwa kepada Allah.”
Suami adalah madrasah bagi istri, dan istri/ibu adalah madrasah bagi anak-anaknya. Bingkai Rumah Tangga adalah lembaga yang melingkupi kesemua itu.
Rumah tangga adalah tempat dimana proses pengenalan, pembelajaran, dan perbaikan yang tidak pernah berhenti.

SPN#2 bagian 4 : Aku Untuknya - Dia Untukku

Allah lah yang menetapkan, apapun dia - apapun aku, bagiamanapun aku - bagaimanapun dia, siapapun aku - siapapun dia , mengapakan aku - mengapakan dia
Pertanyaan-pertanyaan diluar nalar dan jangkauan manusia semuanya habis di telan oleh fakta bahwa Allahlah yang memiliki keputusan akhirnya.
Nikah bukanlah kontrak sosial masyarakat, nikah adalah ketetapan dari Allah bahkan sejak manusia belum dilahirkan. Ini diisyaratkan melalui kalimat ijab qabul pada pernikahan.
"Telah aku nikahkan … ."
dan kemudian dijawab
"Telah saya terima nikahnya … ."
Penggunaan kalimat masa lampau ( past tense ) pada ijab qabul bukanlah sesuatu yang kebetulan. Tapi sengaja. Sebagai tanda bahwa sejatinya kita telah dinikahkan oleh Allah kepada seseorang melalui ketetapan yang jauh-jauh hari sudah dibuat di Lauhul Mahfuz.
Ijab Qabul adalah proses formalisasi keputusan Allah tersebut di dunia, sebagai tanda bahwa kita telah terikat oleh perjanjian terkuat ( mitsaqan ghaliza - lihat bahasan pada SPN#1 ) dan sebagai tanda bahwa Allah tidak pernah salah menetapkan.
Jodoh adalah rejeki dan sama seperti dengan rejeki yang lain, ia harus diusahakan.
Dalam islam, tidak dikenal yang namanya “Salah Jodoh” , lantas bagaimana bila ada perceraian. Berarti usia jodohnya keduanya tidaklah lama. Bukan begitu ?
Kita juga harus memperbaiki persepsi kita, bahwa Allah sendiri telah mengisyaratkan dalam Al Quran yang mulia. Bahwa jodoh ditetapkan bukan antara si A dan si B. Bukan Kurniawan Gunadi dengan si Fulan. Tapi pasangan karakter.
"Perempuan baik-baik untuk laki-laki baik-baik, dan sebaliknya. Perempuan pezina untuk laki-laki pezina dan sebaliknya"( lihat surat An Nur ayat 3 dan ayat 26 )
Makanya kita jangan pernah berputus asa, sebab yang Allah jodohkan adalah karakter. Makanya kita dituntut untuk terus memperbaiki kualitas diri agar Allah menjodohkan kita dengan orang yang baik-baik dan setara dengan kualitas diri kita.
Jodoh bukan lah tentang nama orang , namamu dan namanya. Tapi kualitasmu dengan kualitas seseorang.
Tentu saja kita akan menjumpai beberapa Anomali, seperti istri Firaun yang beriman mengapa bisa bersuamikan Firaun? Atau justru istri Nabi Nuh a.s yang membangkang, padahal kurang apalagi coba dia telah bersuamikan seorang Nabi yang mulia tapi dia sama sekali tidak memperoleh kemuliaan tersebut. Allah lebih mengetahui, tapi kita bisa belajar begitu banyak.
Allah menjodohkan kita kepada seseorang berdasarkan pada kualitas kita, kualitas secara total. Baik keimanan, dll. Bukan aspek kualitas secara parsial. Jika kita melihat pasangan kita nanti nya memiliki kekurangan pada suatu hal, pasti dia memiliki kelebihan di hal yang lain. Seperti itulah.
Kita tidak bisa dengan mudah menhakimi seseorang itu “tidak baik” hanya karena ia tidak berkerudung. Sebab itu hanyalah salah satu bagian “kekurangan” jika kamu mengganggap itu sebuah kekurangan. Tapi jika kamu mengguggurkan seluruh kebaikan lainnya yang ada pada dirinya hanya karena ia tidak berkerudung. Sungguh Allah lebih mengetahui yang tersembunyi.
Tidak berkerudung memang salah dan tidak menaati syariat, tapi kita tidak dibenarkan untuk menilai. Allahlah yang Maha Menilai.
Kelebihan yang kita memiliki akan melengkapi kekurangannya. Dan kekurangan yang kita miliki akan ditutupi dengan kelebihannya.

 SPN #3 : Motivasi MenikaH


Jika kita menarik secara general bahwa umur manusia itu cuma 65 tahun dan manusia menikah pada usia 25 tahun, maka manusia menghabiskan 40 tahun sisa umurnya dengan pernikahan.
Maka dengan logika yang sangat sederhana tersebut, lebih dari setengah usia hidup dihabiskan dalam sebuah hubungan, siapa yang tidak mempersiapkannya dengan baik bisa jadi membuat 40 tahun tersebut menjadi waktu-waktu yang sia-sia, tidak bahagia, tidak menarik, dan sebagainya.
Persiapan pernikahan bukanlah sekedar walimahan dan pesta pora, lebih penting dari itu adalah ilmu, ilmu yang akan digunakan untuk mengarungi 40 tahun sisa umur manusia.

MOTIVASI

Setiap hal memiliki asalan yang mendorong terjadinya hal tersebut, tak terkecuali pernikahan. Setiap orang memiliki alasan tersendiri yang mendorongnya untuk menikah. Islam sebagai agama penyempurna memberikan koridor yang terang terhadap alasan-alasan tersebut.
Islam mengharamkan pernikahan dengan alasan yang buruk, misal laki-laki ingin menguasai harta perempuan, dan lain-lain.
Islam bahkan menjadikan pernikahan wajib hukumnya bagi seseorang yang telah mampu dan khawatir terjerumus ke perbuatan zina.
Ketika kita ingin menikah, kita harus menyelidiki diri kita sendiri, apakah motivasi kita sudah benar menurut islam ?
Menikah bukanlah balap mobil, berlomba-lomba untuk yang tercepat menikah. Menikah adalah amanah, niatkahlah pernikahan dengan niat yang baik. Maka Allah akan memberikan “amanah” tersebut diwaktu yang tepat.

MASA PERSIAPAN

Persiapan menikah meliputi persiapan ruhiyah dan jasmaniyah. Kita memperbaiki kualitas diri termasuk dalam persiapan ruhiyah. Mempersiapkan mental sebaik mungkin, mempersiapkan bekal ilmu yang cukup, Dan lain-lain.
Pada masa persiapan, kita juga dihadapkan pada aneka pilihan dalam wujud lahiriah, berupa umur, rupa, kesehatan, dsb. Meski kita tidak pernah tahu dengan siapa kita berjodoh, tapi kita selalu bisa mengusahannya.
Misal kita ingin pasangan kita lebih tua atau lebih muda 5 tahun dari kita, kita bisa mencarinya. Kita diberikan pengetahuan bahwa perempuan secara biologis lebih cepat menua baik secara fisik maupun psikis daripada laki-laki, sebab itu pula laki-laki disarankan mencari perempuan yang lebih muda darinya. Ini adalah saran-saran masa kini yang tentu saja tidak ada salahnya dipertimbangkan.
Perkara nanti jodoh bagaimana, itu urusan Allah.
Selain itu, persiapan lahirian bisa juga berupa persiapan secara materi. Meski rejeki sungguh urusan Allah, tapi seseorang yang mampu mempersiapkan kesiapan materi yang baik tentu akan lebih “pede” dan “yakin” dalam menatap masa depan pernikahanya. Laki-laki sebagai pemberi nafkah nantinya bisa dilihat kesiapannya dalam tanggungjawabnya dalam keseriusanya mempersiapkan hari esok setelah ijab kabul.
Asal kita harus selalu berpegang teguh, tidak menjadikan kesiapan materi sebagai indikator utama , itu hanya menjadi salah satu faktor kecil sebuah keseriusan. Dan tidak pula menjadikannya alasan untuk menunda-nunda pernikahan.

MEMPERSIAPKAN

Agar kita tidak mudah tergoda oleh laki-laki/perempuan lain ketika sudah menikah caranya mudah, dari sekarang carilah yang paling baik.
Paling baik menurut siapa ? Allah tentu saja.
Bagaimana mengetahuinya? caranya lihat diri kita sendiri, sudah sebaik apa.
Seperti telah diuraikan pada materi SPN sebelumnya, bahwa jodoh adalah perkara kualitas. Sekiranya kita telah memperoleh yang terbaik dan percaya penuh bahwa yang kita peroleh adalah memang yang terbaik. Inshaallah kita tidak akan mudah tergoda oleh yang lain ketika telah menikah.
Sebagaimana prolog diatas, bahwa kita akan menghabiskan lebih dari separuh hidup kita dalam ikatan pernikahan. Kita, sebagai generasi yang ditakdirkan masih lajang hingga hari ini, sediakanlah waktu untuk terus belajar tentang ilmu pernikahan. Pernikahan adalah perkara dunia dan akhirat. Ilmu untuk mengarunginya pun meliputi ilmu dunia dan ilmu akhirat (agama).
Perbaiki niat (motivasi) agar Allah memberikan petunjuk yang lurus, segala sesuatu sungguh bergantung pada niat. Dan ujian terberat bagi niat adalah komitmen akan niat tersebut. Semoga Allah menjaga niat kita tetap pada mulanya. Bahwa pernikahan adalah semata-mata jalan menuju keridhoan Allah.

 SPN #4 : Seks dan Kesehatan Reproduksi

pertama tama kita harus percaya penuh bahwa Islam adalah agama penyempurna dari agama-agama langit sebelumnya. Pengaturan Islam meliputi seluruh alam semesta tanpa terkecuali hubungan seks.
Islam dengan bahasanya yang mulia memberikan rambu-rambu yang sangat jelas tentang hal ini. Kita juga harus mengetahui, bahwa dalam agama yang saat ini ada di dunia, hanya ada dua agama yang mengatur tentang seks didalamnya. Islam adalah salah satunya.
Seks bukanlah perkara tabu, ia menjadi tabu ketika tidak diletakankan pada  porsi dan bahasan yang tepat. Pernikahan tidak akan pernah lepas dari perkara seks, seks adalah salah satu bagian dari indahnya pernikahan. Keberadaan anak nantinya pun dimulai dari hal ini.
Islam memberikan jalan terbaik untuk menyalurkan hasrat seks yaitu dengan pernikahan, seks menjadi halal bahkan berpahala dengan jalan pernikahan. Lantas untuk apa “bermain” haram jika yang halal justru telah jelas dan dipermudah ?

LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN

Laki-laki dan perempuan adalah dua makhluk yang diciptakan berbeda. Ada sebuah keindahan pengaturan islam tentang laki-laki dan perempuan mengenai seks.
Resiko perempuan dalam berhubungan seks itu 99% , sedang 1% risikonya milik laki-laki yang paling tinggi “cuma” penyakit kelamin.
99% nya itu meliputi rusaknya selaput dara, hamil, pusing, mual, dan sebagainya. Tapi 99% risiko tersebut dijamin dengan sesuatu yang sangat mulia. Surga.
Seorang perempuan yang mengandung dan melahirkan kemudian ia meninggal, nilainya sama dengan seorang yang syahid. Dan ganjarannya adalah surga. Laki-laki sama sekali tidak mendapatkan apa-apa dalam hal ini.
Itulah islam dengan pengaturannya. Sesuatu yang begitu berat memiliki ganjaran yang sangat agung.

ISTRI ADALAH LADANG BAGI SUAMI

Salah satu keindahan Al Quran ketika membahas tentang hubungan suami istri dapa dilihat dalam ayat berikut
"Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman."(al-Baqarah: 223)
Jika kita telurusi sebab-sebab ayat ini turun, tidak lepas juga dari pekara hubungan suami-istri. Islam telah memberikan rambu-rambu yang jelas.
Seorang perempuan (istri) secara biologis memang dipersiapakan untuk selalu siap. Sebab itu pula diturunkan larangan untuk melakukan hubungan ketika haid. Sebab nanti menimbulkan penyakit dsb, tapi masih dibolehkan melakukan kemesraan ( tidak berhubungan badan di wilayah farji ), hal itu tetap siap dilakukan oleh perempuan.
Islam menggambarkannya sebagai “ladang”, sedang peladang tentu tidak setiap hari bercocok tanam di ladangnya, ada masa-masa menanam, ada masa-masa merawat, dan ada masa-masa memetik hasil tanamnya.
Semua itu sungguh dibahasakan dengan bahasa yang sangat baik dan kiasan yang paling tepat.

BELAJAR TENTANG SEKS BUKAN BELAJAR PERKARA HARAM

Ada mindset bahwa belajar tentang seks adalah perkara yang memalukan, menjijikan. Ini adalah anggapan yang keliru.
Seperti telah diuraikan pada materi SPN sebelumnya, pernikahan itu membutuhkan persiapan, ilmu dunia dan ilmu akhirat (agama).
Seks itu ada ilmunya, baik ilmu dunianya (seksologi) dan ilmu agamanya. Untuk memiliki anak yang baik kita diperintahkan untuk berdoa dahulu sebalum melakukan bahkan doanya pun diajarkan.
“Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezki yang Engkau anugerahkan kepada kami”, kemudian jika Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan intim tersebut, maka setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya” (HR. Bukhari no. 6388 dan Muslim no. 1434)
Keharmonisan hubungan seorang suami dan istri pun tidak terlepas dari perkara ini (seks), mempelajari sifat-sifat biologis pasangan juga memiliki caranya, ilmunya jelas dipelajari sebelum menikah, namun prakteknya hanya bisa dilakukan setelah menikah.
Ketika kita belajar tentang sebuah ilmu, kita tentu saja tidak serta merta langsung bisa mengaplikasikan ilmu tersebut, ada masa dan kondisi dimana kita bisa nantinya dapat mengaplikasikannya.
Kita kuliah/sekolah saat ini pun sebagai persiapan, kita belum bisa mengaplikasikan ilmunya saat ini. Sama ketika kita belajar tentang seksologi dari sisi ilmu dunia dan ilmu agama.

KESEHATAN REPRODUKSI

Untuk mempersiapkan keturuan yang sehat kita harus belajar untuk mempersiapkan dengan sehat organ reproduksi. Baik laki-laki maupun perempuan. Persiapkan kondisi rahim yang sehat untuk tumbuh kembang janin. Dan sebagainya.
Selain itu, kesehatan reproduksi pun tidak hanya perkara kesehatan organ reproduksi, tapi juga tentang kesehatan jiwa (psikis). Terutama bagi sang calon ibu.
Pendidikan terbaik bagi anak-anak sesungguhnya adalah ketika anak-anak tersebut berada di dalam rahim ibunya. Kita diberikan pengetahuan modern tentang stimuli janin melalui suara (musik), sentuhan ke perut ibu, dsb untuk merangsang perkembangan janin lebih positif.
Sejatinya itulah proses pendidikan. Ajarkanlah Al Quran ketika anak berada dalam rahim, dengan ibunya membaca Al Quran, ajarkanlah anak tentang kesabaran dengan cara ibunya berusaha menahan marah kepada suaminya ketika sedang “bete”/ badmood saat hamil. Ajaklah anak membaca buku-buku bermutu ketika anak sedang dalam rahim. Itulah pendidikan yang seringkali dilewatkan oleh para pasangan yang tidak mengetahui ilmu pernikahan dengan baik.
Selain itu, perlu diketahui pula mengapa baiknya perempuan lebih baik menikah pada usia yang tepat. Agar sel telur masih dalam kondisi yang paling baik ( sekitar usia 25 -30 ) . Lebih dari usia 35 tahun, sel telur tidak lagi dalam kondisi yang baik bahkan cenderung buruk yang akan berisiko anak lahir cacat/downsyndrome. Dan ada waktunya bagi perempuan akan berhenti memproduksi sel telur. Namun, laki-laki selama dia sehat, dia akan selalu bisa memproduksi sperma. Kondisi ini harus diketahui dan dipahami oleh laki-laki dan perempuan karena memiliki pengaruh pada fisik dan psikis. Saling mengerti dan memahami itu penting, tak terkecuali perkara biologis.
Ilmu kedokteran merinci lebih detil tentang kesehatan reproduksi, tidak ada salahnya bagi pasangan suami istri untuk berkonsultasi dan belajar. Pengetahuan itu tersebar di seluruh bumi, namun hanya orang-orang yang berakal saja yang mampu memahaminya.

SPN #5 : Masalah Dalam Rumah Tangga (bagian 1)

Rumah Tangga itu ibarat kapal, sepanjang perjalanan melintasi lautan itu tentu ada badai, monster naga, cumi-cumi raksasa dan sebagainya yang akan menghadang diperjalanan. Ketika kita telah memutuskan untuk menikah, seketika itu pula kita juga akan “menikahi” masalah baru yang berbeda dengan masalah ketika kita masih lajang.
Rasululloh SAW sendiri sebagai suri tauladan umat manusia, dalam menjalani kehidupan rumah tangganya pun didera masalah. Pernah suatu ketika Aisyah cemburu dengan membanting piring didepan tamu ,atau Rasul yang marah dan mendiamkan istrinya selama 3 hari ( silakan cari cerita dan riwayatnya sendiri ya :3 ). Masalah dalam pernikahan itu sudah dipastikan ada.
Namun, pertanyaannya adalah. Mengapa ada pasangan yang mampu mempertahankan pernikahannya hingga ajal, ada juga yang ala selebriti, 6 bulan nikah kemudian cerai.
Perbedaannya terletak pada daya tahan, daya tahan masing-masing pasangan dalam menghadapi setiap permasalahan rumah tangga.

AKAR MASALAH

Dari sekian banyak sekali sebab masalah, ada satu yang harus kita benar-benar pahami, bahwa syaitan itu tidak akan senang dengan pernikahan dan berusaha untuk menceraikan. Syaitan membisikan masalah dan mengomporinya agar menjadi besar, perkara-perkara sepele diperbesar. Maka kita perlu menjaga diri dengan hati-hati dan selalu ingat, bahwa pernikahan memang akan ada masalah, tapi jangan dibesar-besarkan.
Pernikahan dibenci syaitan karena beberapa hal, diantara hal mendasar adalah pernikahan itu menutup dan memperkecil pintu maksiat. Zina berupa hubungan suami-istri (sex)  dilarang diketika seorang belum nikah, tapi hubungan itu menjadi halal bahkan berpahala ketika sudah menikah, berdua-duaan bukan lagi jadi maksiat, bergandengan tangan bukan lagi perbuatan haram. Pernikahan telah membuat pintu maksiat itu yang sering dilakukan dalam kasus pacaran, menjadi tertutup dan mengecil.
Selain itu, pernikahan itu bernilai separuh agama. Maka sudah tugas syaitan untuk menghancurkan separuh agama tersebut, melalui masalah-masalah dalam pernikahan, apabila tidak bersabar dan keimanan antara keduanya, kata c-e-r-a-i menjadi kata yang amat ringan. Padahal itu adalah sesuatu yang disukai oleh syaitan, dan amat dibenci oleh Allah. Maka hancurlah separuh agama kita, karena kata cerai.

MENIKAHI PERBEDAAN

Salah satu masalah krusial yang seringkali kita tidak paham adalah masalah perbedaan.
Pernikahan bukanlah menikahi persamaan, namun menikahi perbedaan. Perbedaan menyebabkan pasangan itu saling melengkapi. Sebab itulah tujuan pernikahan, menyempurnakan. Jika kita menikah karena sama, lantas apa gunanya pernikahan, tidak menambah kualitas ( added value ) sama sekali.
Dalam pernikahan, kita kan menemui banyak sekali perbedaan. Bahwa sejak awal pernikahan, jenis kelamin telah berbeda, hal ini memberikan petunjuk bahwa baik sifat, perilaku, kekuatan, hak dan kewajiban, dan lain-lain jelas-jelas telah berbeda.
Sebisa mungkin kita selalu berdiskusi, mencari titik temu antara kita dan pasangan atas hal-hal yang dianggap berbeda. Carilah titik kesepakatan, kesepakatan yang menjembatani kedua perbedaan tersebut untuk sama-sama saling melengkapi.
Hilangkanlah sifat kecenderungan untuk terus menyatukan perbedaan tersebut. Jika kamu suka membaca buku, dan pasanganmu lebih suka mendengarkan musik, jangan paksakan kesukaanmu itu kepada pasangan. Biarkanlah perbedaan itu tetap apa adanya, carilah titik temu antara membaca buku dan mendengarkan musik agar kedua perbedaan tersebut saling memahami dan melengkapi.

SPN #5 : Masalah Dalam Rumah Tangga (bagian 2)

Seperti telah diuraikan dalam materi #5 bagian 1, masalah dalam rumah tangga adalah suatu kepastian. Masalah pasti ada. Untuk mengatasinya, ada beberapa kunci dasar yang bisa menjembatani masalah tersebut agar tidak semakin besar.

INTERVENSI PIHAK KETIGA

Yang dimaksud dengan pihak ketiga disini adalah orang tua atau mertua. Sebaiknya setelah menikah, berusahalah untuk tinggal dalam rumah sendiri meski itu menyewa/kontrak. Sebab proses saling mengenal akan lebih dalam ketika kita dan pasangan kita hanya berdua.
Intervensi seringkali terjadi dari orangtua/mertua, hal ini kadang diakibatkan oleh ketidaksiapan dan keterkejutan orang tua ketika menyadari ternyata anaknya telah menjadi milik orang lain (terutama untuk perempuan).
Keinginan orang tua untuk melihat anaknya bahagia kadang muncul dalam bentuk tindakan dan intervensi, meski tinggal di rumah orang tua itu enak/nyaman. Namun, baiknya dalam usia muda pernikahan, tinggalah terpisah dari keduanya. Agar intervensi yang terjadi dari orangtua/mertua bukan dalam bentuk intervensi langsung, namun menjadi nasihat (tidak langsung)
Pasangan muda haruslah belajar saling mengenal dan belajar satu sama lain, proses ini akan lebih berjalan ketika hanya ada dua orang ( kita dan pasangan kita ).

KOMUNIKASI ADALAH KUNCI

Komunikasi dan berbicara itu berbeda, komunikasi bukanlah tentang apa yang ingin disampaikan, tapi tentang apa yang ingin dia mengerti.
Kita harus memahami, bahwa komunikasi tidak hanya dilakukan melalui kata-kata/bicara. Dapat melalui tulisan, tindakan, dan lain-lain. Tidak semua orang mampu berbicara dengan baik, tidak ada salahnya menyampaikan isi hati melalui surat-surat cinta kepada pasangan meski tinggal serumah. Tidak ada salahnya pula mengirimkan bunga terharum dimuka bumi untuk pasangan yang sedang dikantor. Tidak ada salahnya pula berkomunikasi melalui doa, menjadikan Tuhan sebagai perantara pesan.
Komunikasi adalah jembatan paling baik untuk menghadapi masalah, Ketika komunikasi dilakukan, selalu ingat pula jangan posisikan diri kita (laki-laki) sebagai suami,sebagai kepala rumah tangga dan istri kita sebagai yang dipimpin, komunikasi dengan posisi seperti itu justru yang terjadi bukan komunikasi, tapi instruksi/perintah.
Tempatkanlah pasangan kita sejajar dengan kita, jadikan dia sebagai teman dan sahabat, jangan tinggikan diri kita diatas pasangan yang lain. Karena sejatinya seperti dalam bahasan SPN sebelumnya, rumah tangga adalah tempat belajar, masing-masing akan berperan kadang sebagai guru, kadang sebagai murid. Kadang pula keduanya sama-sama menjadi murid yang sedang berdiskusi dan sama-sama mencari guru dari orang lain (ustadz, pengajian, dsb).
Lakukanlah komunikasi yang bersahabat, jika pasangan kita salah, itu adalah ujian kesabaran bagi kita untuk mengingatkannya dengan cara yang ma’ruf dan lemah lembut.

RUANG PERSONAL

Kadang dipahami oleh banyak orang, bahwa setelah pernikahan, ruang personal telah hilang, dua individu melebur menjadi satu. Memang pernikahan menyatukan kedua insan, tapi harus dipahami bahwa kesatuan itu tetap terbentuk oleh dua individu yang berbeda sama sekali.
Ruang personal sejatinya tetap dimiliki oleh masing-masing. Hal ini diwujudkan dalam mahar. Mahar laki-laki kepada istri adalah tanda adanya keberadaan ruang personal bagi pasangan kita, Mahar tersebut adalah hak utuh milik perempuan, tidak boleh digunakan/dicampur/diminta oleh suami bahkan oleh pihak keluarga sekalipun. Harta mahar itu adalah hak penuh seorang istri. Perkara nanti istri memberikan dengan ikhlas kepada suami, itu perkara lain.
Keberadaan ruang personal itu tetap harus kita hargai. Seorang istri kadang membutuhkan waktu pribadinya, waktu dimana ia tidak ingin diganggu oleh suami dan oleh anak-anak. Menikmati waktu untuk memanjakan dan merawat dirinya.
Seorang suami kadang juga ingin menyendiri, memancing ditepi danau atau membaca buku dengan cermat. Ruang-ruang pribadi berupa waktu itu harus kita hargai sebagai sebuah hak masing-masing.
Pernikahan adalah kebersamaan setiap hari. Waktu kebersamaan itu jelas jauh lebih banyak daripada waktu menyendiri.
Kadang ruang personal tidak hanya berwujud waktu, tapi juga berwujud rahasia. Dalam menjaga hubungan pernikahan, kadang ada rahasia yang tidak akan pernah diungkapkan sama sekali oleh pasangan. Kita tidak tahu dan dia tidak ingin memberi tahu, ruang personal seperti itu akan dimiliki oleh setiap orang, Kadang rahasia itu menyangkut masa lalu misalnya.
Pernikahan menyatukan namun tidak menjadikan keduanya melebur sepenuhnya, kelak pertanggungjawaban di negeri akhirat atas perbuatan akan dipertanggungjawabkan masing-masing.
Pernikahan adalah kesatuan di dunia, dan tidak semua orang bisa mempertahankannya kelak di negeri akhirat. Bahkan pasangan/keluarga menjadi musuh di negeri akhirat ( lihat QS. 64:14 ). Maka masing-masing kita harus senantiasa menjadikan pernikahan sebagai jalan kebaikan, menjadikan pasangan kita sebagai teman belajar, berjalan, dan berikhtiar untuk menuju negeri akhirat yang kekal.
Menikahlah untuk di dunia dan akhirat, berusaha dan berdoalah agar pasangan kita saat kelak menjadi pasangan kita di surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai. Aamiin

 SPN #6 : Fiqih Thaharoh dalam Nikah

Materi yang akan dibahas kali ini adalah thaharoh, khususnya dalam pernikahan. Mengapa thaharoh menjadi sesuatu yang perlu diangkat secara khusus. Sederhananya, seorang suami harus tahu jika istrinya tidak selamanya boleh untuk “didatangi” sebab sedang tidak suci,dan lain-lain.
Thaharoh secara bahasa artinya bersih, secara terminologi artinya bersih lahir-batin,tempat,dan pakaian yang dikenakan. Masalah fiqih thaharah sendiri dapat teman-teman cari dari berbagai sumber, masalah kesucian dalam shalat, memegang al quran, dan lain-lain.
Aktivitas-aktivitas dalam kehidupan berumah tangga terutama menyangkut kegiatan agama seperti beribadah menuntut kesucian, bahkan kita sampai dituntut untuk dalam keadaan suci (berwudhu) sebelum tidur.
Permasalah kebersihan/kesucian ini harus dipahami oleh suami maupun istri. Suami harus tahu kapan istrinya sedang tidak suci (haid). Istri juga harus tahu bahwa dia bisa tetap menemani suaminya buka-sahur puasa sunah meski dirinya tidak puasa.
Sebenarnya tulisan ini bersifat luas, masalah thaharoh juga meliputi banyak hal. Masalah bagaimana cara bersuci, apa saja yang membatalkannya, semuanya bisa dicari dari berbagai referensi.
Menikah adalah salah satu cara menjaga kesucian, kesucian lahir dan batin bagi laki-laki dan perempuan. Dalam menjalani kehidupan pernikahan, semuanya dilakukan dalam keadaan suci, sebab segala bentuk ibadah terutama yang wajib selalu diminta dalam keadaan suci.
Pengetahuan tentang pentingnya thaharoh ini dapat mengantarkan pasangan suami-istri mencapai ibadah yang sempurna. Saling mengingatkan tentang kesucian, saling menyempurnakan. Ibadah dalam pernikahan bernilai jauh lebih besar daripada seseorang yang masih sendiri. Sangat disayangkan apabila ibadah-ibadah tersebut menjadi tidak sempurna/batal hanya karena batalnya kesucian akibat ketidakpahaman.


 SPN #7 : Manajemen Keuangan Rumah Tangga

Dalam mengawali kehidupan rumah tangga, kita sering mendengar pasangan didoakan untuk menjadi keluarga yang sakinah-mawadah-warrahmah, dalam bahasa yang lebih sederhana ketiga hal tersebut adalah “hayatan thayyiban" ( kehidupan yang baik ).
Seperti apakah kehidupan yang baik itu ?
Dalam masyarakat saat ini, kehidupan yang baik dapat diindikatorkan pada religius-sosial-materi-kesehatan, keempat hal tersebut seimbang. Tidak berat salah satu atau kurang salah satu.
Contoh, kita rajin beribadah namun tidak bersosial dengan masyarakat disekitar kita, itu tentu tidak baik. Jika ingat sebuah cerpen dari A.A Navis - Robohnya Surau Kami, cerita disana dapat menjadi gambaran hubungan dengan Allah juga harus diimbangi dengan hubungan kepada sesama manusia.

  MATERI

Materi tidak melulu berkaitan dengan uang, dalam pernikahan, untuk mencapai beberapa keinginan/kebutuhan selalu dibutuhkan adanya materi. Suami diwajibkan mencari nafkah dan menafkahi secara layak keluarganya.
Hidup adalah proses perjalanan, dimana setiap perjalanan selalu ada tujuan. Pernikahan adalah proses perjalanan, dalam kehidupan rumah tangga akan selalu diwarnai dengan cita-cita dan keinginan. Keinginan memiliki rumah, keinginan memiliki kendaraan yang layak, pakaian yang bagus, pendidikan yang paling baik untuk anak-anak, berlibur, dan aneka keinginan lain yang mau tidak mau membutuhkan materi yang cukup banyak.
Perlu adanya kesepahaman dan kesepatakan antara suami dan istri dalam mengatur perekonomian keluarga, hal ini harus dilakukan agar cita-keinginan tersebut dapat diwujudkan bersama-sama.
Suami bekerja mencari nafkah adalah salah satu bentuk kecintaannya kepada istri-anak nya, rasa cinta yang mendorongnya terus bekerja keras demi mewujudkan kebahagian dan rasa nyaman dalam kehidupan rumah tangganya, memenuhi segala kebutuhannya.
Istri dalam banyak fakta adalah pengatur keungan rumah tangga yang dominan, peranan perempuan dalam rumah tangga untuk menjaga kestabilan ekonomi sangat besar. Perempuan disifati dengan sifat cermat, tidak seperti laki-laki yang cenderung ceroboh-tidak teliti.

PENGATURAN PEMASUKAN

Pendapatan baik berupa uang atau wujud lain harus dipastikan bahwa uang tersebut tidak hanya halal, namun juga baik.
Harta suami adalah milik istri, namun harta istri tetaplah milik istri dimana laki-laki tidak boleh menggunakan tanpa seijin istrinnya. Pemasukan yang didapatkan harus diantur cash flow nya agar terencana dengan cermat setiap pengeluaran yang dilakukan dan memastikan pemasukan berasal dari sumber yang jelas. Hal ini untuk menghindari kita dari penggunaan harta yang sia-sia.
Kita harus paham bahwa rejeki itu berasal dari Allah, segala hal yang kita miliki adalah titipan. Jadikanlah harta yang kita miliki ini digunakan untuk mencapai tujuan yang diridhai Allah.
Bagaimana cara kita mengoptimalkan harta yang kita miliki di jalan Allah inilah yang akan menjadi bahasan tersendiri. Dalam kehidupan disaat ini, banyak sekali godaan untuk menggunakan harta tersebut secara sia-sia. Gaya hidup konsumtif dan hedonisme telah menjarah pemahaman kita bahwa harta kita ini sejatinya didalamnya ada hak-hak lain yang harus kita tunaikan. Didalamnya ada hak anak yatim, ada hak Allah pula yang terkandung.
Masalah pendapatan ini sangat rahasia, jika suami seorang pegawai dengan gaji tetap, ada titik terang yang pasti bahwa ada sekiah rupiah yang masuk, namun tetap saja pengaturan Allah tentang rejeki ini sangatlah rahasia. Bahwa setiap makhluk telah dijamin rejekinya melalui berbagai jalan yang tidak terduga.
Kadang pemasukan pun datang dari sumber yang tidak terduga sama sekali,  bentuk yang diperoleh pun tidak sekedar uang, bisa jadi bingkisan kue dari rekan, kado dari tetangga, atau sekedar ajakan makan siang gratis atau bahkan menang kuis berhadiah.

    PEMBELANJAAN HARTA
Dalam membelanjakan harta, suami dan istri harus memiliki kesepakatan dan pemahaman yang sama, bahwa harta adalah titipan, didalamnya terkandung hak-hak lain yang harus ditunaikan, diantaranya hak Allah dan hak orang lain.

    PEMASUKAN
Dalam uraian mengenai pemasukan diatas, telah dipahami bahwa pemasukan haruslah halal dan baik ( halalan thayiban ). Suami khususnya sebagai orang yang wajib menafkahi keluarga harus selektif dalam mencari nafkah, sumber harus halal, caranya juga harus halal. Yang halal pun tidak selamanya baik. Menafkahi keluarga haruslah dari harta yang halal dan baik.
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan …. ( QS. 2:168 )
Istri juga harus mengingatkan suami mengenai harta yang masuk, jangan sampai keluarga diberi makan dari sumber yang haram. Harus ada filter halal-haram yang kuat pada diri suami dan istri. Agar dalam keadaan terdesak tidak menggunakan cara haram untuk memenuhi keinginan hawa nafsunya.

PENGELUARAN
Pada urian pengeluaran, kami sajikan urutan prioritas pengeluaran yang harus dipahami dengan benar oleh kita.
PRIORITAS 1 : HAK ALLAH

Dari pemasukan yang kita peroleh, pengeluaran pertama yang harus kita keluarkan adalah Hak Allah. Hak ini berupa ZIS ( Zakat, Infaq, Sedekah ). Ambilah sebagian dari harta tersebut pertama-tama untuk hak Allah. Hal pertama ini harus disepakati oleh suami-istri sejak awal, jika tidak bisa menjadi masalah, dimana salah satu lebih mengutamakan kepentingan keinginan terlebih dulu daripada menunaikan hak Allah ini.
Harta adalah titipan, didalamnya Allah menitipkan haknya pula. Membelanjakan harta dijalan Allah akan lebih banyak manfaat dan pahalanya.
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. ( QS. 2:261)

PRIORITAS 2 : HAK ORANG LAIN
Hak orang lain meliputi hutang (apabila memiliki hutang) harus dibayar lebih dulu, gaji asisten rumah tangga/PRT, dan orang lain yang memang harus kita “bayar” dengan harta kita. Bayarkanlah dulu hak mereka.

PRIORITAS 3 : HAK MASA SEKARANG
Barulah setelah 2 hak prioritas sebelumnya telah ditunaikan, prioritas ketiga ini adalah hak saat ini, yakni memenuhi kebutuhan rumah tangga, membeli ini itu untuk keberlangsungan kehidupan rumah tangga. Membayar tagihan rumah, biaya pendidikan, ongkos bensin, dan lain-lain. Belanjakanlah harta sesuai dengan kebutuhan. Hindari sifat konsumtif, membeli barang-barang yang tidak diperlukan hanya karena keinginan dan hawa nafsu.
Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) ditengah-tengah antara yang demikian. (Q.S. 25:67)

PRIORITAS 4 : HAK MASA DEPAN
Hak ini paling akhir, apabila ada kelebihan harta setelah kita memenuhi 3 hak sebelumnya, waktunya harta tersebut ditabungkan untuk perancangan masa depan, dapat pula diinvestasikan dalam bentuk lain seperti sawah, ternak, asuransi syariah, dan lain-lain. Masa depan memang perlu dipesiapkan dan diantisipasi.
Harta yang berlebih itu bisa digunakan untuk cadangan dan jaga-jaga dimasa mendatang.
Demikianlah pembahasan sederhana mengenai pengaturan keuangan dalam rumah tangga, pembahasan diatas dibuat secara garis besar. Sebab pada faktanya, perekonomian masing-masing keluarga berbeda-beda. Tingkat ekonomi yang berbeda-beda, akan tetapi pada dasarnya, pelaksanaannya sama.
Ingatlah bahwa harta adalah titipan, padanya disematkan pula tanggungjawab yang harus kita tunaikan. Sebagai seorang muslim, kita harus menggunakan segala pemberian Allah  ini seoptimal mungkin untuk mencapai kehidupan yang baik. Mencapai tujuan kita tanpa harus melanggar larangan Allah.

Untuk lebih lengkap informasinya bisa berkunjung ke website sang penulis disini