Jumat, 22 November 2013

Batavia tempo doeloe

Sebenernya perjalanan mbolang jelajah batavia tempo doeloe terjadi ketika masih tugas di Jakarta. Tujuan jelajah kali ini ke Kota Tua Jakarta. Saya ingin banget berkunjung dan menyesuri setiap detail di Museum Fatahilah seperti yang diceritakan di Novel "Jakarta Secret" (efek terlalu penasaran sama cerita novel :D ) Hari itu saya janjian dengan seorang teman kuliah yang kebetulan juga kerja di Jakarta untuk mbolang bareng. Kita ketemuan langsung di Kota Tua.
Perjalanan dari rumah bulek saya di daerah pasar minggu, saya naik KRL dari stasiun pasar minggu baru. Ini pertama kalinya saya naik KRL di Jakarta. Setelah membeli tiket seharga Rp 3.000 dengan tujuan Jakarta Kota, saya juga harus membayar Kartu Jaminan seharga Rp 5.000 untuk uang jaminan tiket dan uang jaminan tersebut dapat kita reimburs ke loket ketika perjalanan kita selesai. Dari Kartu Jaminan tersebutlah akses kita masuk dan keluar stasiun sesuai dengan tujuan yang kita beli. Oiaa catatan buat yang baru naik KRL, kita tidak bisa turun disembarang stasiun kecuali di stasiun yang sudah beli diawal.
*Gerbong Khusus Wanita :*

*stasiun Jakarta Kota*

Yahhh.. solo traveling dengan tujuan tempat yang baru. Setelah tanya bapak - bapak tukang becak disana letak kota tua. Lanjutlah perjalanan saya mencari tempat tersebut. Dengan PeDe nya saya nyebrang di jalur busway, bukan di jalur penyebrangan yang ada (soalnya nggak tau kalau jalur penyebrangannya bawah tanah. *tepokjidat). Tak heran jika suara klakson menggema karena saya salah jalan. Dan sampailah di musem yang terdekat dari halte busway, yaitu Museum Mandiri.
*Museum Bank Mandiri*
*pintu masuk*
Untuk masuk ke Museum Mandiri, kita tak perlu membayar alias gratis. Hanya perlu registrasi pengunjung saja. Di dalam Museum Mandiri terdapat semua hal tentang ke Bank an dari masa ke masa.
*ATM tempo dulu*
*koleksi mesin ketik*
*robot*
Saat di Museum Mandiri, baterai HP saya lowbat yang berdampak pada keabisa baterai. Akhirnya disisa - sisa baterai yang ada, saya mengabarkan ke teman saya untuk ketemu di depan Museum Wayang jam 14.00. Dan baguss... kita lanjut lagi solo travelling ke Museum Fatahillah. Saya ndak abis pikir, jiwa petualang saya akhir - akhir ini sedang membara sekali dan menimbulkan kenekatan - kenekatan solo travelling.
*Museum Fatahilah*
Untuk masuk ke museum fatahilah, kita harus membayar sebesar Rp 5.000 untuk tiket masuknya. Yahhh.. karena saya ndak ada tour guide nya yang menjelaskan untuk detil nya setiap benda disini, saya ndak bisa menjelaskan lebih detilnya. Ditakutkannya salah penjelasan sejarah nyaa. Saya bagikan foto - foto nya saja yaa.
 








Sayang banget kemarin ndak sempat foto meriam si jagur yang terkenal itu, untuk kunjungan kali ini sebagai turis aja, semoga dikesempatan mendatang kalau dateng ke tempat ini ditemani tour guide yang bisa jelasin detail setiap benda yang terdapat di Museum ini. saat memasuki ruang bawah tanah di museum ini, hawa horor membuat bulu kuduk merinding.
Setelah puas berkeliling di Museum Fatahilah, saya lanjutkan menunggu teman saya di depan museum wayang, sampai jam 14.00 teman saya belum juga datang. HP mati membuat saya tidak bisa menghubungi teman saya. Karena saya terlalu lama menunggu di depan museum wayang sendirian seperti anak ilang. Huahhh... akhirnya bapak petugas museum wayang mendatangi saya dan menyuruh saya masuk ke museum wayang. Setelah saya ceritakan kronologinya ke petugas tersebut, bapak tersebut meminjamkan HP nya untuk menghubungi teman saya dan meminjamkan charger HP. Alhamdulillah bangett. Nggak lama kemudian teman saya datang dan kini saya sudah ndak solo travelling lagi nie. Mini reuni dengan mbak yang satu ini nggak bakalan ada abisnya buat cerita tentang kabar masing - masing.
*me*

*me & mbak titin*

*me & mbak titin*

*me*

*me & mbak titin*

*me*
 Setelah puas jalan - jalan keliling kota tua, tujuan kami selanjutnya masjid istiqlal. Dan ini pertama kalinya sholat di masjid ini. Alhamdulillah. Dan subhanallah betapa megah nya masjid ini dengan pilar - pilar penyangga yang begitu kokoh dan pemandangan Monas yang bisa dinikmati dari Lt 2 masjid ini.



Setelah jelajah keliling jakarta, tiba saat nya pulang ke rumah. Dengan PeDe nya saya naik KRL dari stasiun gambir, dan alhasil KRL tidak melayani naik - turun di Stasiun Gambir. Akhirnya saya naik ojek ke Stasiun Juanda. Dan setelah nunggu lama, kereta ke pasar minggu tak kunjung datang dan kebanyakan ke Stasiun Bogor. Dan setelah tanya ke salah satu penumpang, ternyata untuk ke pasar minggu naik KRL yang tujuan ke Stasiun Bogor. Hehe :D
Serunya travelling dengan kesasaran yang penuh cerita.
#Visit Jakarta

Kamis, 21 November 2013

Jilbab Travelling

Kantor Imigrasi hampir tiap hari tak pernah sepi, selalu penuh antrian oleh warga yang ingin membuat paspor. Bahkan ada beberapa warga yang datangnya sudah siang dan tidak mendapatkan kuota untuk antri yang alhasil harus pulang dengan tangan kosong. Saran buat yang mau ngurus paspor, kalau bisa datang sebelum jam 7. Dan setelah melalui serangkain proses pembuatan paspor, akhirnyaa paspor sudah di genggaman.

*my passport*
 Akhir Agustus lalu, saya berkesempatan mewakili perusahaan untuk meeting dengan salah satu suplier di Tianjin, China. Mendapat makanan halal disini agak susah dan untungnya kami diajak makan di restoran muslim, walau begitu aroma arak menyebar di seluruh ruangan tersebut, karena warga china mempunyai kebiasaan meminum arak setelah makan.
Jalanan di Tianjin sangat berbeda dengan di Indonesia. Disana tidak ada pengendara sepeda motor namun mereka menggunakan sepeda ontel atau sepeda listrik untuk transportasi sehari - harinya. Untuk mobil pribadi kebanyakan mereka menggunakan mobil pabrikan lokal. Sayang banget karena padatnya jadwal meeting kali ini, saya tidak sempat menikmati kereta cepat di Kota ini dan hanya bisa melihatnya dari jalanan yang kami lewati.

*angkot merah sejenis bajaj di Jakarta*

*tianjin road*

 Saat saya boarding saat akan pulang ke Indonesia, dengan tampilan saya yang memakai baju batik dan jilbab. Saya menjadi pusat perhatian oleh penumpang lainnya karena yang memakai jilbab hanya saya dan ibu - ibu di belakang saya. Dan secara spontan ada sepasang suami istri dari malaysia menyapa kami dan menebak kalau kami dari Indonesia. Dengan bahasa melayu yang agak bisa kami pahami, mereka bercerita kalau anak mereka sekarang sedang kuliah di Universitas Padjajaran dan Indonesia negeri yang indah dan banyak budaya nya. Wow... ternyata batik Indonesia, wajah melayu kami dan percakapan bahasa Indonesia kami sudah menjadi identitas kami dan saya juga mendengar beberapa penumpang bergumam ada kata - kata Indonesia dalam bahasa percakapan mereka yang menggunakan bahasa China. Saya bangga menjadi warga Indonesia. :')
*beijing airport*


Pesawat yang kami tumpangi, untuk menuju Surabaya kami harus transit dulu ke Kuala Lumpur. Disini, kami menemukan banyak warga negara karena disini banyak pesawat yang transit sebelum menuju negara tujuan. Saat kami makan di sebuah kedai makan di bandara, di meja depan kami ada anak remaja dari korea. Ternyata perilaku mereka seperti di film - film remaja korea, anaknya rame dan wajah mereka hampir mirip - mirip dan susah dibedakan. :(
Ada kejadian unik lainnya, untuk menunggu pesawat boarding saya dan bapak - bapak rekan kerja saya ngobrol santai sambil mengamati keadaan sekitar. Di bangku depan saya, ada satu keluarga dari rusia yang juga sedang menunggu boarding. Tiba - tiba sang bapak mendekati saya sambil mengajak anak perempuan nya. Ternyata beliau memberikan selembar kain dan ingin saya mengajari adik perempuan tersebut untuk memakai jilbab. Dan subhanallah ternyata jilbab saya mengundang banyak perhatian dan saya bangga memakainya. Sayang nya saya ndak sempat mengabadikan momen tersebut.
Sebagus apapun negeri orang, tetap Indonesia lah tempat hati kita berpulang. :')

A cup of coffe

Hari ini iseng banget tiba - tiba menyeduh secangkir kopi. Seperti nya dinginnya banyuwangi siang ini membuat saya tergerak untuk mencari kehangatan dari segelas kopi hitam panas. Pemandangan mendung, pohon - pohon di halaman kantor yang bisa dinikmati dari jendela ruangan saya plus ditambah aroma secangkir kopi hitam menyerbak memberikan rasa hangat dan kenyaman untuk sesaat.
Saya bukanlah tipe orang yang suka meminum kopi karena kandungan kafein yang terlalu banyak dapat menyebabkan darah rendah saya suka kambuh. Tapi saya penikmat aroma kopi, aroma nya yang khas dapat menjadi aroma terapi saat pikiran mulai penat dengan pekerjaan kantor seperti saat ini.
Subhanaallah, ALLAH MAHA BESAR. Dari tumbukan biji kopi dapat menimbulkan aroma yang sangat istimewa.
Baru - baru ini banyuwangi mengadakan kegiatan ngopi bareng 10.000 cangkir kopi di daerah kemiren. Yahh.. di daerah tersebut memang merupakan daerah penghasil kopi terbesar di Banyuwangi. Di kegiatan tersebut juga dihadiri Bapak Kementrian BUMN, Bapak Dahlan Iskan. Kegiatan ini selalu diadakan setiap tahunnya, selain untuk mengenalkan kopi ke khayalak umum juga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung di daerah kemiren.