Kamis, 21 November 2013

Jilbab Travelling

Kantor Imigrasi hampir tiap hari tak pernah sepi, selalu penuh antrian oleh warga yang ingin membuat paspor. Bahkan ada beberapa warga yang datangnya sudah siang dan tidak mendapatkan kuota untuk antri yang alhasil harus pulang dengan tangan kosong. Saran buat yang mau ngurus paspor, kalau bisa datang sebelum jam 7. Dan setelah melalui serangkain proses pembuatan paspor, akhirnyaa paspor sudah di genggaman.

*my passport*
 Akhir Agustus lalu, saya berkesempatan mewakili perusahaan untuk meeting dengan salah satu suplier di Tianjin, China. Mendapat makanan halal disini agak susah dan untungnya kami diajak makan di restoran muslim, walau begitu aroma arak menyebar di seluruh ruangan tersebut, karena warga china mempunyai kebiasaan meminum arak setelah makan.
Jalanan di Tianjin sangat berbeda dengan di Indonesia. Disana tidak ada pengendara sepeda motor namun mereka menggunakan sepeda ontel atau sepeda listrik untuk transportasi sehari - harinya. Untuk mobil pribadi kebanyakan mereka menggunakan mobil pabrikan lokal. Sayang banget karena padatnya jadwal meeting kali ini, saya tidak sempat menikmati kereta cepat di Kota ini dan hanya bisa melihatnya dari jalanan yang kami lewati.

*angkot merah sejenis bajaj di Jakarta*

*tianjin road*

 Saat saya boarding saat akan pulang ke Indonesia, dengan tampilan saya yang memakai baju batik dan jilbab. Saya menjadi pusat perhatian oleh penumpang lainnya karena yang memakai jilbab hanya saya dan ibu - ibu di belakang saya. Dan secara spontan ada sepasang suami istri dari malaysia menyapa kami dan menebak kalau kami dari Indonesia. Dengan bahasa melayu yang agak bisa kami pahami, mereka bercerita kalau anak mereka sekarang sedang kuliah di Universitas Padjajaran dan Indonesia negeri yang indah dan banyak budaya nya. Wow... ternyata batik Indonesia, wajah melayu kami dan percakapan bahasa Indonesia kami sudah menjadi identitas kami dan saya juga mendengar beberapa penumpang bergumam ada kata - kata Indonesia dalam bahasa percakapan mereka yang menggunakan bahasa China. Saya bangga menjadi warga Indonesia. :')
*beijing airport*


Pesawat yang kami tumpangi, untuk menuju Surabaya kami harus transit dulu ke Kuala Lumpur. Disini, kami menemukan banyak warga negara karena disini banyak pesawat yang transit sebelum menuju negara tujuan. Saat kami makan di sebuah kedai makan di bandara, di meja depan kami ada anak remaja dari korea. Ternyata perilaku mereka seperti di film - film remaja korea, anaknya rame dan wajah mereka hampir mirip - mirip dan susah dibedakan. :(
Ada kejadian unik lainnya, untuk menunggu pesawat boarding saya dan bapak - bapak rekan kerja saya ngobrol santai sambil mengamati keadaan sekitar. Di bangku depan saya, ada satu keluarga dari rusia yang juga sedang menunggu boarding. Tiba - tiba sang bapak mendekati saya sambil mengajak anak perempuan nya. Ternyata beliau memberikan selembar kain dan ingin saya mengajari adik perempuan tersebut untuk memakai jilbab. Dan subhanallah ternyata jilbab saya mengundang banyak perhatian dan saya bangga memakainya. Sayang nya saya ndak sempat mengabadikan momen tersebut.
Sebagus apapun negeri orang, tetap Indonesia lah tempat hati kita berpulang. :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar