*air terjun bendo* |
Seperti biasa saya berjelajah ke tempat baru ini dengan sepeda kesayangan saya. Air Terjun Bendo terletak di daerah Perkebunan Kali Bendo, Kec. Glagah, Kab. Banyuwangi. Lama perjalanan dari Banyuwangi Kota ke tempat ini 30 menit.
*Pintu Masuk Perkebunan Kali Bendo* |
Dengan PeDe nya saya berjalan mengikuti jalan aspal di Perkebunan ini dan akhirnya saya malah nyasar ke Pabrik Perkebunan. Itu ke - nyasaran pertama. Saya memutuskan bertanya ke ibu - ibu yang bekerja di Perkebunan tersebut. Dan karena saya baru pertama kali ke tempat ini, saya tidak paham apa yang dijelaskan ibu tersebut untuk jalanan yang dimaksud. Akhirnya saya memutuskan untuk istirahat dan sholat dhuhur dulu di masjid perkebunan ini. Burrr.....air nyaa sueger banget. Untuk kali ini, Allah sangat me-ridhoi mbolang saya. Saya dipertemukan dengan anak sekolah yang sedang sholat di masjid tersebut juga. Karena jalan pulang mereka ke rumah dengan jalan menuju wisata tersebut satu arah, mereka berbaik hati mengantarkan saya ke pintu masuk tempat wisata tersebut.
Di perkebunan kali bendo sendiri terdapat perkebunan kopi, karet dan cengkeh. Tiket masuk ke wisata sungai dan air terjun bendo sebesar Rp.3.000/orang. Karena tidak ada jalan petunjuk menuju lokasi wisata sungai, petugas tiket memberi arahan jalannya. Saat masuk dari loket kita akan disambut tanah lapangan yang biasa digunakan untuk kemah dan kebetulan hari itu ada sekolah yang sedang kemah.
*lapangan kemah* |
Jalan menuju wisata sungai sangat menanjak dan puluhan anak tangga harus kita lewati. Saran saya kalau mau berjelajah ke tempat ini makan dulu deh.. Di kanan kiri jalan anak tangga ada banyak pohon karet tumbuh rindang.
*anak tangga pertama* |
Di penghujung anak tangga pertama kita akan bertemu dengan wisata sungai. Banyak penjual makanan yang berjualan di area ini.
*jumlah anak tangga pertama* |
Setelah melewati anak tangga pertama, kita akan menemukan papan penyemangat tersebut. Jumlah anak tangga pertama sebanyak 145 step. Hayukk... yang mau sehat boleh dicoba naik turun anak tangga di tempat ini.
Dengan PeDe nya saya mengikuti anak tangga kedua yang menuju ke atas bukit tanpa bertanya dulu ke warga sekitar.
*anak tangga kedua* |
Saat sudah sampai di penghujung anak tangga kedua, kita akan bertemu dengan Perkebunan karet. Saat sampai bukit, nafas saya sudah putus nyambung dan mata berkunang- kunang. Saya memutuskan untuk istirahat sejenak. Karena banyak cabang jalan di tempat ini dan sangat sepi, akhirnya saya memutuskan untuk bertanya dengan pegawai di perkebunan tersebut, dan oh mennn... ternyata letaknya air terjun itu di bawah daerah penghujung anak tangga pertama. Yupp.. ke-nyasaran kedua.
Di perjalanan saya menuruni anak tangga kedua, saya bertemu dengan karyawan perkebunan yang pulang bekerja.
"Dari mana bu?"
"Ini baru pulang kerja, mau pulang ke rumah."
Emang di atas bukit ada rumah yaa..karena penasaran saya ngobrol lagi dengan ibu tersebut.
"Iya dek, rumahnya ibu diatas sana" sambil nunjuk bukit.
"Wuih.. ibu keren.. bisa kuat naik turun anak tangga yang banyak ini setiap hari". Sumpahh...saya salut banget sama ibu ini. "saya baru sekali naik udah ngosngosan bu"
"Yah gimana lagi dek, buat biaya kuliah anak saya." Dan jawaban ini yang membuat saya super kagum sama ibu ini. Semua yang dilakukan nya untuk anaknya semata. Jadi kangen ibuk. :(
Setelah tragedi kecapekan diatas bukit, saat sampai di wisata sungai saya masih agak pusing dan seperti anak hilang. Tiba-tiba ada ibu penjual makanan menyapa saya,
"mau kemana dek?"
"saya mau ke air terjun bu" dan ibu tersebut menujukkan jalan menuju air terjun. "dari jembatan wisata sungai belok kanan, ikut jalan anak tangga hingga ketemu pertigaan, turun saja ke sungai dan mengikuti aliran sungai. Nanti ke air terjunnya lewat sungai ya dek." Huahh... ibu nya baik banget.
Saya istirahat sejenak dan main air di sungai. Saya ambil wudhu di sungai ini dan subhanallah air nya jauhh lebih seger. Disamping saya ada sekelompok anak sekolahan yang sedang main air di sungai.
*ujung anak tangga pertama* |
*jembatan* |
*wisata sungai* |
Tempat wisata sungai biasanya dibuat pengujung mandi, di tempat ini juga tersedia kamar ganti baju. Hati - hati ya kawan kalau mandi di tempat ini karena banyak hewan lintah nya.
Sebelum saya melanjutka perjalan ke air terjun, saya bertanya lagi ke ibu penjual makanan lainnya. Dan petunjuk yang diberikan ibu tersebut sama seperti ibu yang tadi. "Adek mau ke air terjun?" tanya ibu tsbt. "iya bu",
"sama siapa?"
"sendirian bu"
"yakin mau kesana sendirian? hati- hati aja ya dek, banyak monyetnya"
Huahh... kata- kata ibu tadi sempat membuat nyali saya menciut. Ah bodoamat, saya sudah nyampe sini, perjalananan saya tinggal beberapa jalan saja. Saya bulatkan tekat dan keberanian saya lagi. Setelah sampai pertigaan saya bertemu dengan mas-mas yang duduk-duduk disitu.
"mas tau jalan yang ke air terjun lewat mana ya?"
"waduh mbak, saya juga dari tadi muter-muter disini tapi nggak ketemu air terjunnya. saya juga kesasar mbak"
Juedeerr.. ternyata saya juga bertemu dengan pengunjung yang kesasar. Akhirnya saya bergabung dengan mas tersebut untuk melajutkan perjalanan menuju air terjun. Dari pertigaan tersebut saya ke arah kanan menuju sungai, melewati aliran sungai saya bertemu dengan tikungan sungai yang dikelilingi tebing.
"Mas, kok air terjunnya belum juga kelihatan ya. Yakin ini mau dilanjutkan perjalanannya?" tanya saya
"Nanggung mbak udah sampai sini kalau belum ketemu sama air terjunnya"
"eh bentar deh mas, diem o dulu. Kamu denger kayak ada bunyi air jatuh"
"ayuk lanjut terus yuk."
Dan ternyata di balik ujung sungai bertebing tersebut adalah air terjunnya..Akhirnyaa kumenemukanmu...
*air terjun* |
*air terjun* |
*waktunya kecek-kecek* |
#VisitBanyuwangi
salam hangat dari kami ijin informasinya dari kami pengrajin jaket kulit
BalasHapusWihh air terjunnya :-D *MUPENG....
BalasHapussalam hangat dari kami ijin menyimak gan, dari kami pengrajin jaket kulit
BalasHapus