Selasa, 06 Januari 2015

Festival Ngarak 1771 Ancak

Masih dalam rangkaian Banyuwangi Festival, pemerintah Banyuwangi mengadakan Festival Ngarak 1771 Ancak. Dalam festival ini terdapat 1771 buah ancak.


Angka 1771 merupakan tahun berdirinya Kota Banyuwangi. Dalam rangka Hari Jadi Kota Banyuwangi, festival ini diadakan sebagai rasa syukur warga Banyuwangi. Budaya ancak sudah ada di Banyuwangi sejak dulu, biasanya tradisi ini diadakan pada saat maulid nabi di desa - desa Banyuwangi.

Festival ini dimulai dengan iringan lagu sholawatan yang diiring hadrah dan doa yang dilantunkan oleh sesepuh asal desa menggunakan bahasa Osing. Peserta hadrah pun berasal dari semua kecamatan yang terpilih mulai dari pelajar maupun umum.

*peserta hadrah*

Ancak dalam bahasa osing (bahasa asli Banyuwangi) berarti tumpeng biasa. Umumnya nasi tumpeng berbentuk kerucut, namun nasi tumpeng Banyuwangi berbentuk datar. Ancak terbuat dari pelepah pisang yang dikemas menjadi bentuk bujur sangkar. Ini merupakan representasi dari empat penjuru mata angin (utara, selatan, timur dan barat). Sedangkan bagian tengah pelepah pisang yang diberi anyaman bambu dan diletakkan sebuah nasi tumpeng beserta lauk pauk, seperti pecel pitik, orem - orem tahu tempe dan telur atau daging bumbu merah, disebut "pancer limo".

*ancak*
*ngarak ancak*
Sebagai perwujudan rasa gotong royong warga Banyuwangi, dipresentasikan melalui ancak yang diarak oleh 1771 warga yang memakai baju adat banyuwangi dan dalam satu ancak biasanya dimakan 4 sampai 6 orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar