Malam ini ika makan malam menu nasi goreng, menu ini kayaknya sudah sangat familiar buat ika sebagai anak kos. Malam ini ika makan nasi goreng sendirian ditemani sayup – sayup suara musik dari laptop ika. Disamping buatnya cepat, porsinya banyak dan harga nya pun nggak menguras kantong.
Sejenak ika teringat memori nasi goreng, dulu sebelum ika
merantau. Bapak sama ibu ika ngasih kompensasi begadang Cuma untuk hari sabtu
saja. Kalau hari biasa, bapak sama ibu suka negur ika kalau ika belum tidur
diatas jam 10 malam. Kebiasaan bapak sama ibu kalau malam, suka nengok ke kamar
ika buat memastikan kalau ika sudah tidur, betulin letak selimut ika dan suka
ngecek obat nyamuk (secara kamar ika
yang dekat dengan kebun, jadinya banyak nyamuk nakal yang gigit ika). Kalau
sabtu malam minggu dan kebetulan ibu kerja shift sore yang pulang nya jam setengah
12 malam, ika biasanya suka nungguin ibu pulang sambil nonton TV sendirian.
Yaiyalah, bapak ika kan kalau malam suka nongkrong di warung kopi dekat rumah
sambil jemput ibu. Bapak lumayan gaul juga, suka nongkrong dan sepertinya
nongkrong sudah jadi kebutuhan buat bapak. Malah lebih oke nya lagi nie, bapak
yang lebih kenal anak – anak muda cowok yang sepantaran ika. Weleh – weleh...
dari nongkrong biasanya bapak malah punya banyak relasi dan bapak jadi sering
punya orderan karena lebih dekat dengan pengguna jasa nya. Jadi bisa dipastiin,
walau sudah tua bapak masih banyak orderan untuk bangun rumah. Bapak suka
update info tentang kehidupan anak muda (secara anak gadisnya ini sedang
beranjak dewasa), jadinya ika kalau ngobrol sama bapak banyak nyambungnya dan
obrolannya pun bagaikan seorang sahabat. Yah, itulah salah satu cara bapak ika
buat masuk ke dunia nya ika.
Biasanya ika masih terjaga dari acara nonton TV di malam
minggu hingga larut malam, ibu biasanya pulang membawa nasi goreng 2 porsi. Ibu
tahu banget kalau ika suka kelaparan kalau tengah malam masih begadang. Porsi
nasi goreng dekat rumah ugal – ugalan alias banyak banget. Apalagi kalau sudah
tengah malam, kami hanya makan untuk mengganjal isi perut saja, maka dengan
nasi goreng 2 porsi tersebut kami makan bertiga. Yah, makan malam bertiga di
depan TV tengah malam disambi dengan cerita – cerita dari kami bertiga. Sebagai
anak rantau, ika sangat merindukan moment seperti ini. Apapun makanannya kalau
kita menikmatinnya dengan orang yang kita cintai, akan terasa nikmat dan
quality time bersama keluarga yang nggak bisa dibeli dengan apapun.
Kini ika sudah beranjak dewasa dan hidup jauh dari bapak
sama ibu, ika hidup mandiri di tanah rantau dan menjalankan segala aktivitas
secara mandiri. Secuil memori – memori kebersamaan dengan bapak sama ibu, obat
rindu dikala ika merasa kangen. Ika nggak bisa senantiasa bertemu dengan bapak
sama ibu, walau kami tak bertatap muka namun hati dan pikiran ika selalu
tertuju ke mereka. Bapak sama ibu selalu ada dalam setiap doa ika.
Banyuwangi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar