Jumat, 18 Juli 2014

Surat Cinta (2) : Pria nomor Satu





Saat menuliskan surat cinta ini, putri bungsumu ini sangaatt merindukan mu. Maafkan adek seharusnya adek tak membuat bapak turut sedih karena rasa patah hati yang adek rasakan yang disebabkan oleh laki – laki yang baru masuk ke kehidupan adek selama 2 tahun kemarin. Seharus nya adek tak sekacau dan se jatuh itu sehingga harus meneteskan air mata untuk lelaki yang sudah menyakiti hati adek dan hal tersebut membuat bapak ikut sedih dan tak bisa tidur karena memikirkan keadaan adek kala itu. Bapak.. beribu – ribu maaf dan rasa terima kasih ku ucapakan kepada mu, tangan kokoh mu yang senantiasa mengantarkan adek dan memastikan adek dalam kondisi aman ketika harus berangkat merantau pagi – pagi buta karena dinas luar kota, suara lembutmu yang selalu menenangkan hati adek ketika adek merasa down ataupun kangen kalian di rumah, engkau selalu diam – diam meminta ibu menelpon setiap pagi ataupun malam untuk memastikan adek baik – baik saja di perantauan, engkau yang selalu menyemangati adek saat adek ujian (walau engkau tak bisa menggunakan sms namun engkau meminta bantuan pemilik rumah tempat bapak merenovasi rumah tersebut hanya untuk meminta tolong sms “semoga sukses dan berhasil” ketika adek mengikuti tes kerja di salah satu perusahaan BUMN dan sumpah itu moodboster banget)

Engkau yang selalu ada menemani 24 jam di rumah sakit ketika adek harus operasi ataupun opname karena kecapekan, sampai khawatirnya engkau mengantarkan adek berangkat ke Banyuwangi untuk merantau lagi dan itu untuk pertama kali nya engkau menginjakkan kaki di Banyuwangi. Dan pernah engkau melakukan hal nekat, karena mendengar adek kecelakaan, malam itu juga bapak dan ibuk langsung berangkat ke Banyuwangi untuk melihat kondisi adek.  Maafkan adek yang selalu membuat bapak harus ke Banyuwangi karena kondisi kesehatan adek yang ndak baik. Adek janji, suatu saat adek akan bawa bapak dan ibuk ke Banyuwangi untuk berlibur bukan untuk merawat adek karena sakit.

Kala itu, satu tahun setelah adek bekerja di Banyuwangi. Hampir tiap minggu adek merajuk ke bapak untuk diijinkan kuliah lagi LJ ITS Jurusan Teknik Elektro dan dalam waktu bersamaan adek juga mempunyai proyek besar yang juga membutuhkan dana yang besar yaitu merenovasi total rumah di Gresik. Alasan kenapa adek memilih ITS untuk kuliah LJ dan bukan universitas swasta di Banyuwangi yaitu salah satu persyatan beasiswa S2 “lulusan dari universitas yang terakreditas”, dan itulah yang membuat adek tetep kekeuh untuk melanjutkan kuliah di institute tersebut. Kata – kata terakhir dari bapak yang hingga membuat adek ndak bahas lagi soal kuliah sama bapak “Nduk, bapak tau betul mimpi sampean untuk jadi dosen. Kalau bapak ada dana, bapak ndak akan pernah ngijinin sampean kerja dan bapak pasti langsung nyuruh sampean untuk kuliah. Bapak juga pengen bisa liat anak e meraih mimpi nya, kalau sampean pengen banget kuliah, ndak usah renovasi rumah dulu, uangnya sampean pake buat kuliah saja.” Dan jleb banget.. sejak saat itu adek meredam untuk sementara mimpi adek yang satu itu dan adek janji bakalan buat kado rumah yang layak huni untuk bapak dan ibu. Adek yakin, jika Allah me-ridhoi rejeki adek untuk menjadi dosen, suatu saat nanti Allah akan menunjukkan jalan-Nya .

Di penghujung akhir tahun ini, putri bungsu mu sudah menginjak usia 23 tahun. Di usia tersebut, sudah saat nya anak gadis untuk melanjutkan hidup dan menghabiskan sisa hidup dengan lelaki yang baru hadir dalam hidup anak gadis tersebut dalam ikatan yang suci yaitu pernihakan. Sejak rasa patah hati itu menghinggap di hati adek, entah kenapa adek sudah tak berminat  untuk pacaran atau akrab dengan lelaki lain dalam konteks yang istimewa tanpa ikatan suci tersebut. Dan engkau selalu berpesan, suatu saat nanti akan ada lelaki setia dan baik yang dikirimkan Allah spesial untuk mu nduk di saat yang tepat. Yahh... karena Allah selalu memberikan yang terbaik untuk setiap umat-Nya. Dan janji Allah itu pasti. Bapak jika suatu saat nanti adek dipertemukan dengan calon suami adek, bapak tetaplah lelaki istimewa dalam hidup adek. Dan dalam masa penantian ini, adek akan lakukan yang terbaik buat bapak dan adek akan membuat bapak bangga atas prestasi dan pencapaian adek dalam segi moril, karir, sosial, maupun materi. Doa bapak selalu menyertai langkah adek.

Adek sangat beruntung mempunyai bapak yang sangat romantis, perhatian, setia dan sayang banget sama adek dan ibuk. Adek sayang sama bapak. 


Salam rindu dari tanah rantau,

Putri bungsu mu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar