Sabtu, 08 Juni 2013

Bahagia itu Sederhana


Bahagia itu sederhana
Sesederhana saya bisa tidur nyenyak tanpa takut kebocoran disaat hujan maupun terkena panas nya matahari. Fasilitas kamar yang sangat sangat nyaman untuk tidur dan tak perlu memikirkan sewa kamar tiap bulannya ditambah dengan segala fasilitas yang gratis.

Bahagia itu sederhana
Sesederhana saya bisa makan 3 kali sehari dengan nasi dan lauk pauk yang berkecukupan, tak perlu takut akan kelaparan karena betapa murahnya makanan disini.

Bahagia itu sederhana
Sesederhana saya bisa bercengkrama dengan orang - orang yang saya sayangi, ibu, bapak, mbak, dan mbah uti  melalui telpon dan provider yang sangat bersahabat memberikan promo paket yang sangat tidak menguras kantong. Berbagi cerita walaupun mereka berada di seberang sana dan mendengar tawa mereka dari jauh sudah bagai obat pelipur lara.

Bahagia itu sederhana
Sesederhana saya sangat suka dengan pekerjaan saya. Pekerjaan yang membuat naluri berpetualang saya muncul. Pekerjaan yang lebih dari yang saya impikan.

Bahagia itu sederhana
Sesederhana saya bisa makan es cream, kue coklat dan coklat panas tanpa harus takut kolesterol, darah tinggi dll (untuk saat ini :D)

Bahagia itu sederhana
Sesederhana saya yang mempunyai ibu, bapak hebat yang senantiasa mengingatkan saya ketika jatuh, menghibur saya ketika sakit maupun sedih dan yang selalu merindukan kehadiran saya.

Bahagia itu sederhana
Sesederhana saya mempunyai sahabat - sahabat istimewa yang melengkapi hidup saya dan yang membuat rame setiap keadaan. "nggak ada loe nggak rame"

Bahagia itu sederhana
Sesederhana saya masih bisa menghirup oksigen sepuasnya tanpa harus menggunakan alat bantu pernafasan dan GRATIS.

Bahagia itu sederhana
Sesederhana saya masih bisa menggerakkan dan memanfaatkan seluruh organ tubuh saya untuk melakukan segala aktivitas yang saya senangi.

Bahagia itu nggak harus punya mobil mewah, rumah mewah, gadget yang lagi trend maupun ber hedon ria. Kita hidup membutuhkan uang namun uang tak dapat membeli kabahagiaan kita. Berhentilah mengeluh, karena dengan mengeluh otomatis kita sudah menutup pintu bahagia. Bahagia itu sederhana ketika kita mensyukuri segala nikmat yang sudah ALLAH berikan kepada kita.
Kunci bahagia itu bersyukur :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar