Selasa, 24 Maret 2015

Literasi untuk Pondoknongko

Sepeda yang kami tumpangi sampai di sebuah gang di desa Pondoknongko, Kec. Kabat, Kab. Banyuwangi. Kami terus melaju hingga sampai di pintu masuk sebuah pesantren. Di atas pintu masuk terpasang sebuah banner penyambutan untuk kami. Ah..hal sederhana ini sungguh membuat kami melting. Tak hanya itu, saat memasuki pelataran pesantren, kami disambut dengan tawa adek - adek yang sudah menunggu kedatangan kami.

*Banner Selamat Datang*
Agenda kami hari ini, literasi untuk Pondoknongko. Acara tersebut berisi kids corner dan launching rumah baca yang berada di desa ini. Acara pertama kami, pembukaan Rumah Baca ABATA (Aku Baca Aku Tahu). Rumah Baca ini berada di Pondok Pesantren Salafiyah. Saya sungguh terharu dengan kegigihan Kang Absor untuk merangkul penduduk desa nya menuju perubahan yang lebih baik lagi. Sesuai dengan misi kami, ikut serta memperkecil angka putus sekolah dan menumbuhkan minat baca untuk anak negeri, kami selalu menerbarkan agen literasi untuk merangkul warga sekitar mendirikan Rumah Baca di masing - masing daerahnya.

*Rumah Baca ABATA*
Selanjutnya, Perjalanan kami lanjutkan ke pantai cemara untuk kids corner. Jarak dari Rumah Baca ABATA menuju pantai cemara sekitar 2,5 km. Adek - adek untuk menuju pantai, mereka bersepeda bersama melalui pematang sawah.

*pematang sawah*
*bersepeda*
*menuju pantai cemara*

Kalian sungguh menginspirasi kami, kesederhanaan dan kegigihan kalian membuat kami berkali - kali terharu. Kejadian ini, sekilas membuat angan saya ke novel laskar pelangi. Kalian anak - anak Indonesia yang kelak yang menjadi pemuda hebat untuk negeri ini. Dengan ke-khas-an anak-anak, sepanjang perjalanan, kalian saling melontarkan candaan yang membuat perjalanan ini semakin menyenangkan.

Di pantai cemara, kami membuat kisah. Kami bermain dan belajar dengan alam. Jumlah anak yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 111 anak. Akhirnya setelah kami membuat kelompok besar, kami membagi nya menjadi beberapa kelompok. Kakak relawan sebagai mentor masing - masing kelompok memimpin bermain dan menumbuhkan motivasi mimpi anak - anak. Selain itu, kami juga belajar dari alam. Di akhir kegiatan di pantai cemara, kami gotong royong mengambil sampah yang berada di pantai.

*kids corner*

*kids corner*

*perjalanan menuju cemara*
Hari sudah siang, wajah mereka sudah menunjukkan kelelahan, namun mereka tetap antusias dan semangat dengan kegiatan ini. Bahkan sebelum kami berpisah, ada seorang anak nyeletuk, "Kak, kami bahagia dengan kegian ini, nanti kesini lagi yaa. Kita belajar dan bermain lagi"

Duhh.... melting....

Adek - adek melajukan sepeda nya menuju rumah masing - masing. Perjalanan kami lanjutkan menuju salah satu mushola di pesisir pantai cemara, yap.. agenda selanjutnya pembukaan Rumah Baca Cemara. Warga disekitar sangat antusias dengan kedatangan kami, bahkan sepeda kami yang terkena terik matahari ditutupi terpal oleh warga agar tidak kepanasan. *Melting

*Rumah Baca Cemara*
Kemudian, perjalanan kami lanjutkan kembali menuju salah satu pesantren di desa ini, kedatangan kami pun juga sudah di tunggu oleh pengurus Rumah Baca Akar Hidup dan adek - adek yang biasa ngaji di tempat ini. Pengurus rumah baca ini semua nya masih berusia antara 11-15 tahun.. Kerenn... Di usia mereka yang masih belia, namun mereka peduli dengan lingkungan sekitarnya.

*Rumah Baca Akar Hidup*
Sudah selesai kah pembukaan rumah baca nya? Belumm...

Masih ada Rumah Baca Wisata Anak yang akan kami buka pada hari itu juga. Rumah kecil ini disulap oleh pemiliknya untuk menjadi Rumah Baca.

*Rumah Baca Wisata Anak*




Kali ini kami berkesempatan berkunjung dan melihat lebih dekat kehidupan masyarakat sekitar Pondoknongko. Kami singgah di sebuah rumah milik salah satu pengurus rumah baca, di depan rumah terdapat tungku tradisional yang sudah tak akan kita temui di kota besar. Kesederhanaan penduduk desa ini, menyadarkan saya lagi untuk terus bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan.

*tungku tradisional*
*pengrajin besek*
*Rumah Baca Padepokan*
Dan inilah orang di balik layar hingga terlaksana kegiatan ini. Kang absor, kakak ketje dari pondoknongko yang mampu merangkul kepedulian warga desa nya hingga bisa membuka rumah baca di masing - masing dusun. Saya bangga padamu, kak.

*kang absor*
Matahari sudah mulai menenggelamkan diri, keseluruhan acara hari ini sudah selesai. Namun saya dan beberapa kakak - kakak melanjutkan perjalanan ke Rumahbaca Komplet. Dannn..saya baru tahu kalau Rumahbaca Komplet lokasinya berderkatan dengan Air Terjun Antogan yang berada di Dsn. Krajan, Ds. Bunder, Kec. Kabat, Kab. Banyuwangi. Akhirnya kami memutuskan singgah ke Air Terjun Antogan.

*kemana pun perginya, buku menemani*
*air terjunnya ketje*
Inilah langkah kepedulian sederhana kami untuk perubahan. Kami adalah Rumah Literasi Banyuwangi.

Salam Literasi. Pantang Tanya Sebelum Baca!!

5 komentar:

  1. Bangga dengan ini semua. Selamat berjuang, Kakak. Banyak rumah baca yang akan diinisiasi. Semoga kita tetap istiqomah, ya.

    BalasHapus
  2. Kagum dengan samean mbak dan kawan kawan, posisi sekarang masih kuliah?
    ntar kalau uda wisuda mbak pada sibuk cari kerjaan ya? kasih nanti teman teman kecil kita...

    BalasHapus
  3. saya dan kawan - kawan kebanyakan sudah bekerja, kami dari berbagai profesi kak. walaupun sudah bekerja, bukan berarti kita sudah nggak berbagi lagi kan :)

    BalasHapus
  4. Ada kalanya masalalu tadak harus dilupakan, akan tetapi harus dikenang sebagai pondasi tonggak untuk melangkah kedepan,,, hang penting ojo lali-lalian... hehe

    BalasHapus