Jumat, 21 November 2014

Koloni Milasnisti (Sebuah Hidup Di Atas Mimpi)

Karena perjalanan meraih impian haruslah menyenangkan, maka melangkahlah dengan ringan, hadapi tantangan, anggap saja seperti sebuah permainan. Apapun yang terjadi, mari menikmati perjalanan ini. - Koloni Milanisti

Koloni Milanisti
Siwi Mars Wijayanti 
317 hal
Leutika Prio

Buku ini merupakan perpaduan dari sebuah novel, diary, esai yang membekaskan makna yang dalam namun sekaligus ringan dibaca dan buku ini merupakan pengalaman pribadi sang penulis.
Mbak Siwi menceritakan pengalamannya selama tiga bulan tinggal di Italia. Kecintaannya pada sepak bola itulah yang menjadi alasannya untuk belajar bahasa italia dan mendorongnya untuk membangun mimpinya, suatu hari, akan pergi ke Italia, tanah mimpi-mimpinya. Dia memang bekerja keras untuk itu, dan "menghidupi" mimpinya dengan caranya yang unik dan teguh.
Kuberi tahu satu hal, bila engkau mempunyai impian besar, maka agar impian itu menjadi nyata, engkau harus membelinya dengan kredit sampai lunas dibayar. Karena Tuhan selalu pintar melabeli harga setiap "barang" yang kita inginkan. Aku selalu berpikir bahwa Ia tidak akan memberikan hal yang kita inginkan dengan cuma - cuma, bukan karena Ia pelit, tapi karena banyak hal yang jauh lebih bermakna pada proses perjalanan mencapainya, bahkan terkadang lebih penting dari hasil akhir itu sendiri.
Di dalam bukunya mbak Siwi membawa kita dari perjuangannya dari Indonesia hingga ke Italia. Dalam mengejar mimpinya, dia juga harus menghadapi banyak masalah dan kesulitan, semua nya terangkum dalam buku ini.
--------------------------------------------------------------------
Bab yang paling suka dari buku ini.

Purpose Of Life
Ciptakanlah desain untuk hidupmu sendiri, engkau mau seperti apa, ingin kemana atau meraih apa, tentukan petanya dan melangkahlah. Bila ada semak belukar menghalangi jalanmu, singkirkanlah, berjalan lagi. Himpunlah tenaga, isi tangki energimu. Bila bertemu perempatan dan engkau bingung harus kemana, tanyakan pada hatimu dan dengarkan juga kata kepalamu. Tentukanlah arah mana yang ingin kau tempuh, lalu katakan dalam hati: "Apapun itu, aku tidak akan menyesal mengambil jalan ini" Dan, melangkahlah lagi.
"Uhmm..menurut gue gini, mempunyai impian terkadang adalah tentang melemparkan sebuah titik menjadi jauh dari jangkauan kita. Membuat kita penasaran ingin merasakannya bila suatu saat berada pada titik itu. Itu sensasi yang selalu menarik bagi setiap pemimpi."
" Bila kita tengah hidup di titik puncak itu, nikmatilah sebagai sebuah kemenangan. Tapi jangan lupa setelah itu lemparkan titik itu lebih jauh lagi. Suatu impian akan menuntun kita menuju impian selanjutnya."
"Lalu, bagaimana aku tahu impianku selanjutnya? Selama ini semua jalanku adalah menuju Italia. Semua hal yang menyangkut semua itu adalah poros kehidupan bagiku." demikian kataku padanya. Bila engkau mempunyai impian yang selalu mempengaruhi keseluruhan hidupmu dan kemudian engkau berhasil mewujudkannya, tidakkah engkau berpikir dan bertanya, lalu bagaimana hidup setelah ini? Akan menjadi hambar dan biasakah kehidupan selanjutnya?
"Setiap manusia pasti tahu apa impiannya, apa saja yang benar - benar ia inginkan. Passion, sebuah panggilan hati. carilah dan galilah ke dalam dirimu."
"Selama lu percaya sama impian - impian lu, selama lu punya komitmen dan konsistensi, gue percaya semua impian akan di tangan lu. Segampang itu rumusnya, walaupun kudu jungkir balik untuk mewujudkannya."
"dan kita harus tahu seberapa penuh tangki energi kita untuk meraih impian - impian itu. Impian besar tanpa tangki energi yang cukup adalah kesia - siaan!"
"Hidup nggak boleh antiklimaks, Mars. Pasti ada banyak hal yang pengen lu capai! Hidup banyak menawarkan kemungkinan, maknai hidupmu. You must have a purpose of life!"
"Dan dengan satu hal ini, Tuhan itu penuh kejutan, bersiaplah dan izinkan keajaiban - keajaiban hidup terjadi!"
Aku setuju dengan perkataan Truly, mungkin begitulah formulasi impian dan hidup. Bila impian sudah terwujud, yang harus dilakukan adalah melemparkan titik itu lebih jauh lagi. Begitulah hidup dalam takaran pemahamanku. Apakah terdengar seperti seseorang yang ambisius? Entahlah, aku hanya ingin memaknai hidup dengan segala hal yang terbaik yang bisa kulakukan. Aku hidup untuk memecahkan rekorku sendiri, bukan untuk mengalahkan orang lain, karena aku sama sekali tidak sedang berkompetisi dengan orang lain dalam kehidupan, tapi melampaui targetku sendiri. Aku tidak harus menyamai atau melampui prestasi orang lain, tidak harus mempunyai pekerjaan yang menurut orang lain itu pekerjaan hebat, atau punya mobil mewah, rumah pribadi yang megah, dan lain sebagainya.Tapi aku tahu apa yang aku inginkan, apa yang ingin aku raih, target yang ku punya dan aku ingin melampui itu. Aku ingin memecahkan rekorku sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar