Rabu, 29 Oktober 2014

Surat Cinta (3) : Rindu


Hai.. apa kabarmu?

Malam ini semesta mendukung kerinduanku padamu, bukan hanya aku saja yang rindu kehadiranmu namun orang disekitarku pun juga ingin segera bertemu denganmu. Udara laut malam ini sungguh tak bersahabat denganku, bahkan beberapa hari ini kami harus mengalah dan berpiknik di teras rumah setiap malam. Sungguh kami merindukan kehadiranmu. Apakah karena ada proyek besar di dekatku hingga engkau pun tak mau menyapaku untuk semalam?

Tak inginkah kau berjumpa denganku? di bulan ini seharusnya kamu sudah sering menemuiku dan mempersembahkan alunan nadamu, aku rindu aroma mu saat pertama kali menyapaku dan aku pun sangat rindu bersepeda malam dengan mu. Yahh.. kita bersepeda berdua hanya aku dan kamu seperti saat kamu dulu menemuiku.

Masih ingatkah kamu saat kamu menemuiku di perjalanan pulang ku dari mengajar? Sejak sore biasanya kamu sudah memberikan kode kalau kamu hendak datang, sehingga aku pun sudah menyiapkan keperluanku agar saat bersamamu aku bebas dan puas bermain denganmu. Saat kamu menemui ku di perjalanan pulang ku, kala itu malam sudah semakin larut, jalanan pun semakin sepi karena kebanyan orang tak mau dibuat sakit karena mu, namun disaat itulah aku mulai jatuh cinta sama kamu. Dengan kehadiranmu membuatku semakin bersyukur atas karunia Tuhan. Dan tak jarang air mata ku ikut menetes saat bertemu denganmu, bukan karena ku sedih atas perjalanan seorang diri ini, tapi karena aku bahagia bisa menikmati mu dan bermain lepas denganmu, seperti biasa kehadiranmu semakin membuatku bersemangat. Sungguh..

Masih ingatkah kamu saat kamu menemuiku di rumah? Awal nya aku menggerutu ketika kamu datang tanpa permisi saat aku di rumah, seharusnya aku bisa melakukan kegiatanku di luar rumah, namun dengan kedatanganmu aku pun harus berdiam diri di rumah. Dan kini sejak aku jatuh cinta denganmu, ketika kamu datang kapan saja untuk menemuiku, ada perasaan gembira dan aku pun semakin menikmati kehadiranmu.

Hujan...segera lah datang..

Kehadiranmu semalam saja, sudah bisa membuatku bersemangat, saat aku membuka jendela dan kutemukan bunga - bunga segar yang juga bahagia atas kehadiranmu. Dan yang selalu aku rindu di setiap kedatanganmu, aroma mu. 



Seseorang yang merindukanmu,
penikmat hujan

NB: saat menulis ini saya sangat amat kegerahan dan hujan hanya memberi kode - kode nya saja tanpa mau turun sejenak membasahi bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar