Minggu, 07 April 2013

Perjalanan singkat

Tulisan ini saya buat ketika perjalan pulang ke banyuwangi setelah seharian ini saya melakukan perjalanan singkat ke Surabaya. Yah, saya pulang ke Banyuwangi, tempat dimana sekarang saya merajut sebagian mimpi saya, rumah saya yang kesekian kalinya, hidup saya dan hati saya. Allah memilih Banyuwangi sebagai tempat berlabuh saya untuk saat ini.
Hari ini saya melakukan perjalan singkat yang nekat dan tanpa persiapan. Pagi hari saya berangkat ke Surabaya dengan naik Kereta Api Ekonomi Sri Tanjung tujuan Surabaya Gubeng. Tarifnya lumayan ekonomis untuk ukuran perantau seperti saya seharga 35.000 rupiah. Lamanya perjalanan Banyuwangi - Surabaya selama 7 jam, namun hal itu terobati dan saya sangat menikmati perjalan ini karena sepanjang perjalanan mata saya disuguhkan dengan pemandangan yang sangat sangat indah, kanan kiri hamparan perbukitan hijau. Saya beruntung karena kereta yang saya tumpangi tidak penuh sesak penumpang padahal hari ini hari minggu yang biasanya sebagian orang suka melakukan perjalanan jauh.
Apa sih yang saya cari dari Surabaya sehingga membuat saya senekat ini??? Saya pun juga tak tahu alasannya. Hati saya dan jiwa saya tertinggal di Surabaya. Entah mengapa saya sudah jatuh cinta dengan kota ini. Banyak kenangan dan perjuangan yang sudah saya lakukan di kota ini, dan saya yakin suatu saat nanti saya akan kembali ke kota ini dengan keadaan yang sangat siap untuk melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi. Maklum untuk transfer dari D3 ke S1 tak ada beasiswa. Sedangkan untuk melanjutkan ke S2 dalam persyaratannya biasanya lulusan S1 PTN. Saat usai sholat ashar di Masjid Manarul Ilmi, masjid favorit saya ketika puasa jamannya kuliah (ada takjil gratis. hehe otak mahasiswa). Saya bertemu dengan kawan SMA saya, kami saling bertukar kabar. Subhanallah, dia sekarang sudah semester akhir (semester 8) untuk kuliah S1 nya dan juga menjalani semester 2 untuk kuliah S2 nya. Dia mendapatkan beasiswa fast track dari kampus. Selamat ya mas choi. Subhanallah, ALLAH itu Maha Besar. Menyusuri kampus ini membuat energi yang beberapa bulan ini seakan mati hidup kembali. Mimpi saya, rencana hidup saya. Subhanallah, ALLAH terimakasih engkau sudah membukakan hatiku lagi. :)

Ehm, sebenarnya tujuan saya ke Surabaya untuk mengklarifikasi salah satu rencana dari masa depan saya. Hal yang membuat saya sangat down beberapa hari ini. Hal yang mengobrak abrik hati saya. Jika saya teruskan ini akan keluar serentetan ungkapan hati yang akan bikin galau. Yah, saya galau karenanya. Kisah sepasang anak manusia yang terikat dalam virus merah jambu dan virus itu sudah menyerang ke bagian yang sangat kronis, hingga suatu ketika virus itu harus dihilangkan secara mendadak dan permanen. Shock, itulah yang saya rasakan dan saya membutuhkan klarifikasi pembasmian virus ini. Pertemuan singkat ini, menghasilkan komitmen terbaik dan semoga ALLAH meridhoi nya. Kami sepakat untuk membasmi virus yang sudah menyerang kami. Dan semua kisah tentang virus merah jambu itu berakhir hari ini. Saya pulang membawa hati yang baru. Dan semoga dipertemukan lagi kisah virus merah jambu pada kondisi dan waktu yang tepat.
Malam nya saya pulang dengan kereta api Mutiara Timur Ekspress, dia mengantarkan saya ke Stasiun Gubeng. "Kita sekarang teman yaa" ucapnya. Dan itulah kalimat terakhir darinya. Pertemuan terakhir dengannya. Matanya berkaca - kaca saat saya hendak pamit. Saya tahu, dia menyembunyikan perasaan itu. Saya lah yang selalu membalikkan punggung dan meninggalkannya. Selamat tinggal Surabaya. Simpan kisahku. Tunggu aku di tahun depan. Aku akan datang untuk melakukan salah satu mimpiku. Amin. :)

2 komentar:

  1. hmm Semangat ya ika :)
    Allah selalu bersamamu.. Kalo jodoh pasti akan dekat kembali.. :)

    BalasHapus